bab keempat puluh lima

811 78 15
                                    

.

.

.

Setelah selesai mengobati suaminya dan memastikannya tidur, jungkook mulai berjalan keluar dari villa. ya sesekali ingin mencari udara segar.

Tapi atensinya teralihkan oleh  Victory yang sedang duduk termenung dengan secangkir teh hangat buatannya digenggaman pemuda itu.


Memilih untuk mengambil selimut dari kamar nya dan kemudian menyelimuti tubuh pemuda itu sehingga membuatnya terkejut.


"... kenapa menyelimuti ku....?"jungkook tidak menjawab, gadis itu malah duduk disampingnya.


Menatap lurus ke depan "...kau baru sembuh dari sakit...jadi tidak baik hanya memakai baju tipis disaat cuaca dingin seperti ini...."victory memandang Jungkook dan tersenyum.



"...kau memang selalu perhatikan dengan semua orang...kami beruntung bisa bertemu dengan mu..."nadanya terdengar tulus.



"...Vic... kenapa kamu tidak istirahat...dan malah duduk di sini..."jungkook tidak habis pikir dengan pria disampingnya.




Orang sakit itu harusnya istirahat yang banyak biar cepat sembuh, bukannya keluyuran begini.



"... aku lebih suka begini... lagipula saat kita pulang nanti.. saat saat seperti ini tidak akan terjadi lagi..."ucapan pria tampan itu tidak masuk kedalam otak lemot jungkook.



"... maksud mu...aku tidak mengerti..."Victory mengusak rambut panjangnya sampai berantakan.



"...ihh nanti kusut...."ucapnya sewot.



Menghela nafasnya perlahan "...aku sangat menyukai saat saat seperti ini... begitu damai dan tenang... tidak ada pekerjaan dan tumpukan kertas kertas yang menumpuk..."jungkook mengangguk paham.




Dia tau kalau sebenarnya Victory hanya menginginkan ketenangan dan kebebasan, umurnya sama dengan vante. Seharusnya dia masih kuliah dan menikmati masa mudanya,bukan malah menghabiskan waktunya dengan tumpukan kertas dimeja nya.




"...aku tau bagaimana perasaan mu Vic....tapi seharusnya kamu merasa bangga dengan kejeniusan yang kau miliki..."pria itu mendengus.



"...hah aku memang bangga dengan kejeniusan ku .. tapi terkadang aku juga merasa iri dengan vante...yang bebas dalam melakukan apapun yang dia inginkan... sedangkan aku..."jungkook itu menepuk nepuk punggung Victory dengan pelan,dia ingin agar pria ini mengeluarkan isi hatinya.




"... dari dulu vante memang selalu lebih beruntung daripada aku... apapun yang dia inginkan pasti selalu dia dapatkan... kasih sayang... dan kebebasan...dia terlalu banyak mendapat keberuntungan sampai sampai aku menjadi iri padanya...."pandangan matanya menelisik.



Jungkook memegang bahu pemuda tampan itu agar menghadap kearahnya"...hei victory... tanpa kalian sadari... kalau kalian itu saling iri satu sama lain....kau Iri dengan adikmu akan kebebasannya... sedangkan disisi lain dia juga Iri padamu karena kepintaran dan kejeniusan mu... jadi intinya adalah... kalian memiliki keberuntungan masing masing...dan itu sudah diatur oleh sang pencipta... jadi tidak ada alasan untuk saling iri dengki terhadap satu sama lain mengerti....."jungkook mencoba memberi nasehat agar Victory tidak merasa dibedakan.





Pria tampan itu memandang Jungkook takjub"...kau sangat dewasa jungkook... sudah cantik.. pengertian... bijaksana lagi...hmm apa kau tau kami memiliki satu keberuntungan yang sangat besar sampai sampai orang lain tidak punya....?"jungkook menggeleng.



Cinta Beda Dunia (Taekook)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang