XLII

18K 1.6K 27
                                    

Happy Reading All!!

🦖

Syila tahu ada yang tidak beres lagi di keluarganya, sejak ia melihat keberadaan Devano di rumah Omanya saja ia sudah bisa menebak-nebak ada yang tidak beres. Tapi untuk kali ini, Syila tak ingin mencari tahu terlebih dahulu, ia tak ingin mencampur adukkan perasaannya saat ini.

Syila sedang ingin bahagia meskipun waktunya ada di sisi Gara semakin menipis. Syila ingin ia bisa menghabiskan waktunya dengan bahagia bersama Gara. Jadi untuk fakta apapun itu yang akan datang nantinya, Syila harap ia bisa menundanya.

Jadi kali ini, ia relakan menahan kantuk hanya untuk bisa mengabadikan Gara yang tengah tidur baik dalam kepalanya maupun dalam ponselnya. Syila bahagia sekali bisa memiliki Gara, jika di ibaratkan, Gara itu adalah malaikat yang Tuhan kirim untuk menjaga dan membahagiakannya di tengah gempuran keluarganya yang awut-awutan seperti benang kusut.

Syila meraih ponselnya, membuka kamera dan memvideokan Gara yang tengah tidur. Setelah itupun, Syila mencari posisi guna mengatur ponselnya agar bisa merekam dirinya dan juga Gara di layar laptopnya. Jika biasanya Gara yang menontonnya tidur, maka kali ini Syila yang gantian melakukannya.

"Hallo," Syila melambai ke kamera dengan suara kecilnya. "Malam ini gue lagi ngerekam the best of view, yaitu pacar gue yang lagi tidur."

Syila bercakap-cakap sendiri di depan kameranya seperti seorang blogger. Ia melakukannya entah untuk berapa lama dan entah membicarakan apa saja, bahkan, saat ia menyudahi videonya, jam sudah menunjukkan hampir mendekati pukul tiga.

"Udah dulu ya, pacarnya Gara mau tidur." Syila mematikan videonya, ia juga sempat memberikan ucapan mimpi indah untuk Gara sebelum akhirnya mematikan laptopnya yang sudah hampir habis baterainya.

Doakan Syila semoga hari esok yang ia hadapi baik-baik saja, Syila butuh energi positif untuk perasaannya yang entah mengapa terasa tidak enak.

-o0o-

Hari ini, jadwal Syila dan Gara adalah mendatangi butik langganan Mommy nya Gara untuk memilih pakaian yang akan di kenakan di acara prom night Gara nanti.

2 hari lagi masalahnya, dan Gara benar-benar biasa saja seperti tidak ada persiapan. Gara bahkan tak meributkan apapun, lepas dari OSIS sepertinya memang Gara tunggu-tunggu, ia bahkan tak mencari tahu apapun mengenai acara prom night mereka nanti begitupun wisudanya.

"Padahal masakan Tante seenak ini, tapi kok bisa-bisanya minta bawain sarapan sama gue," Syila berceloteh sambil melahap bekal yang Gara bawakan untuknya di dalam mobil.

Gara tak menjawab, ia hanya menggerakkan tangannya untuk membenarkan rok Syila yang naik karena cara duduknya.

"Kak Gara mau?" Tawar Syila.

Gara membuka mulutnya, ia menerima suapan dari Syila yang rasanya sudah lama sekali mereka tak melakukan hal seperti ini.

"Kira-kira nanti prom night acaranya apa aja, ya?" Tanya Syila.

"Gitu-gitu aja." Jawab Gara, tangannya dengan lihai memarkirkan mobilnya di parkiran butik.

Saat mobilnya sudah terparkir, Gara memutar tubuhnya menghadap Syila dan memperhatikan perempuan itu saat tengah makan.

"Laper banget kayaknya," Gara menggunakan ibu jarinya untuk membersihkan pinggir bibir Syila yang belepotan.

"Hooh memang." Syila mengangguk, ia kembali menyuapi Gara yang di terima begitu saja oleh laki-laki itu.

Gara My BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang