Happy Reading all!!
🦖
Karena sedang bertengkar dengan Gara, jadilah istirahat ini Syila benar-benar menghabiskan waktunya sendiri. Ruang OSIS yang biasanya selalu di datanginya, hari ini tak ia datangi. Syila kini malah asik di perpustakaan.
Bukan membaca buku, bukan. Syila tak serajin itu. Ia malah tengah bermain ponsel sambil rebahan di pojok ruangan. Dengan bantuan hoodie milik Agam, ia berani-berani saja rebahan karena pahanya sudah tertutupi.
Tata💩
|Kapan pulang?|
|Kalau nggak besok, ya besoknya|
/Buruan pulang, ulangan menanti|
|Gue hari ini lagi nggak akur sama Kak Gara||Why? Tumben-tumbenan, prahara rumah tangga apa lagi yang di ributkan?|
|Rumah tangga apaan, rumah tangga Mak Bapak gue noh, yang banyak prahara|
|Masa tadi pagi nih ya, Kak Gara marah-marah sama gue gara-gara semalam gue jalan sama Om Ken. Nggak jelas banget tu orang||Sini, jadi anak Mak Bapak gue aja|
|Serius Lo?|
|Itu mah namanya cemburu!|
|Bener 'kan apa yang gue bilang, Kak Gara itu suka sama Lo|
|Fix sih, kalian harus pacaran||Tau ah, malesin curhat sama Lo masalah Kak Gara. Ngomongnya itu mulu|
Syila mendengus, ia mengeluarkan kolom chat nya bersama Tatia dan beralih membuka Instagram.
Saat tengah asyik-asyiknya bermain aplikasi tersebut, tiba-tiba saja telinganya mendengar suara langkah kaki yang tak hanya sepasang mengarah ke arahnya. Syila diam sebentar, ia kemudian mendongak, dan saat itu pula netranya menemukan tiga wajah perempuan ada di atasnya.
Syila bangun, ia langsung saja berdiri berhadapan dengan ketiga perempuan tersebut. Mereka adalah kakak kelas Syila, dan Syila pernah di temui secara pribadi oleh ketiga perempuan tersebut hanya karena Syila yang dekat dengan Gara.
"Kenapa?" Tanya Syila terdengar tak ramah, ia malas harus berbaik-baik sikap pada orang yang memperlakukannya dengan buruk.
Wajah-wajah di hadapannya ini tak kelihatan ramah. Apalagi yang rambut blonde, benar-benar terlihat judes.
"Lo itu nggak capek ya, menggatal sana-sini?" Tanya Jessica, perempuan dengan rambut blonde nya.
Syila mengernyit bingung mendengar pertanyaan si kakak kelas di hadapannya ini. "Maksudnya?" Tanya Syila tak paham.
"Maksudnya?" Jessica mengulang pertanyaan Syila dengan wajah tak habis pikir. Ia kemudian maju mendekati Syila dan mendorong Syila dengan ibu jarinya yang di tekan di bagian bahu Syila.
"Lo itu nggak usah sok cantik! Nggak usah ganjen deketin Gara sama temen-temennya. Jijik banget tau, nggak?" Cerocos Jessica dengan tampang sangarnya.
Syila mengernyitkan wajahnya, "apaan, sih? Yang ganjen itu Lo, atau gue?" Tanya Syila dengan wajah yang mampu menarik emosi orang di hadapannya semakin memuncak.
"Kurang ajar banget, tu mulut!" Sentak si perempuan dengan rambut sebahu yang berada di sebelah Jessica.
"Tampar aja Jess, mulutnya." Perempuan satunya lagi juga ikut memanas-manasi, membuat Jessica mengambil langkah dan mencengkram pipi Syila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara My Boyfie
Romance"Pasangin dasi." "Bawain tas gue." "Sisirin." "Suapin." Dan banyak lagi perintah si tuan muda Sagara Azam Pratama pada adik kelasnya, Arrsyila Zakia. Bukan karena Syila itu cupu, atau Syila gampang di bully, bukan juga karena Syila yang merusak bara...