Happy Reading All!!
🦖
Tatia menguap, menggeliat, dan segala macam ritual bangun tidur. Rasanya tubuhnya nyaman sekali sehabis bangun tidur. Melihat jam, untunglah ia tak kesiangan.
Tatia kembali menguap, ia kemudian bangun untuk duduk dan menoleh ke belakang---mencari keberadaan Syila.
"Allahu Akbar!" Tatia berteriak kaget, ia bahkan sampai terlonjak saking mengejutkannya penampakan yang ada di hadapannya.
"Lo kenapa Syil? Nggak tidur?" Tatia menghampiri Syila yang tengah duduk lemas bersandar di headboard ranjang dengan tampilan tak mengenakkan mata. Rambutnya acak-acakan, dan matanya berubah jadi mata panda.
"Ta..." Syila memanggil Tatia lemas, Tatia cepat-cepat menghampiri sahabatnya.
"Kenapa? Ada apa??" Tatia mengguncang bahu Syila, menanti Syila bicara dengan tak sabar.
Bukannya bicara, Syila malah tertawa tak jelas.
"Syil, Lo kenapa? Jangan bikin panik, dong!" Tatia heboh sendiri, ngeri juga jika sampai Syila kesurupan atau apa.
"Gue-gue, aaa!!" Syila memerosotkan tubuhnya, bergerak-gerak tak karuan sampai selimut terjatuh dari ranjang. Tatia makin panik saja di buatnya, jangan sampai sahabatnya benar-benar kesurupan.
"Syil, sumpah, gue nggak tau cara ruqyah orang!" Tatia menangkap Syila, menghentikan segala macam pergerakan tak jelas Syila yang tengah mereog di kasur.
"Gue nggak kesurupan!" Pekik Syila, membantah segala macam pemikiran aneh Tatia.
"Ya terus apa?!" Tak kalah kuatnya, Tatia juga ikut berteriak. Gemas sekali rasanya.
"Gue nggak kesurupan, gue cuman rada eror kayaknya." Syila menangis, tapi tak benar-benar menangis, ia hanya merengek tak jelas pada Tatia.
"Ngakuin juga Lo, emang Lo kenapa? Ada apa?" Kening Tatia mengerut, pagi-pagi begini kenapa pula Syila sudah berubah jadi aneh.
"Masa malam tadi gue mimpi Kak Gara." Syila menutup wajahnya, menendang-nendang kasur seperti bocil-bocil yang tengah merajuk tak di turuti kemauannya.
"Ya terus masalahnya, apa? Lo mimpi nikah sama dia?" Tanya Tatia heran, begitu saja kok jadi permasalahan.
"Ish, bukan!" Syila berteriak, menjauhkan tangannya dari wajahnya. "Mimpinya tuh, gini..."
Jadi, yang terjadi malam itu adalah..."Pakai bajunya kalau gitu, emang nggak dingin?" Meskipun terus berbicara, mata Syila rasanya akan terpejam. Ini sudah jam dua belas, dan jam tidurnya sudah lewat sejak jam sepuluh tadi. Jangan sekarang, sepertinya ia akan benar-benar tertidur jika Gara tak juga bicara.
Syila memejamkan matanya, niatnya hanya ingin sebentar, tapi saking ngantuknya, Syila langsung tidur saat itu juga.
"Nggak. Tidur sana." Gara menyahut setelah beberapa detik mendiamkan Syila, ia menoleh dan malah mendapati mata cantik yang kerap kali membuatnya ingin berlama-lama menatap itu kini sudah terpejam. Syila tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara My Boyfie
Romance"Pasangin dasi." "Bawain tas gue." "Sisirin." "Suapin." Dan banyak lagi perintah si tuan muda Sagara Azam Pratama pada adik kelasnya, Arrsyila Zakia. Bukan karena Syila itu cupu, atau Syila gampang di bully, bukan juga karena Syila yang merusak bara...