Chapter 07 : Kematian Echa

141 19 0
                                    

28081975 x 01082018

"Indra, Lo dikamar mandi lama bener, cepat Lo, Gue mau berak, gak tahan lagi " Fikri berteriak dengan keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Indra, Lo dikamar mandi lama bener, cepat Lo, Gue mau berak, gak tahan lagi " Fikri berteriak dengan keras. Tangan kanannya menggedor keras pintu kamar mandi, sedangkan tangan kirinya memegang pantat belakangnya.

"Bentar woy, kayaknya Gue kemarin salah makan." Indra membalas dari dalam.

"Gue gak mau tahu, pokoknya cepat."

"Berisik woy, Gue lagi tidur enak-enak, tapi Lo malah ganggu Gue." Azis yang sedang tertidur dengan nyaman terganggu, melihat pada Fikri yang berdiri di depan kamar mandi.

"Gue gak tahan, tapi ini si Indra di dalam lama bener." Kesal Fikri.

"Lo bisa pakai toilet luar, ada dua kan." Azis tidak kalah kesal menjawab ucapan Fikri. Mendengar saran dari Azis. Fikri langsung saja berlari keluar dari kamarnya. Azis sendiri kembali membaringkan tubuhnya.

"Mayaaaaaaaaaat." Azis menggeram kesal sembari kembali membuka matanya. Bahkan ia langsung turun dari tempat tidurnya dan berlari menghampiri suara teriakan yang langsung membangunkan seluruh siswa-siswi Kelas Khusus.

Di hadapan mereka. Echa tergantung dengan leher yang terikat tambang. Mata yang terbuka dan lidah yang menjulur keluar. Merasa jadi tontonan anak laki-laki dan perempuan, Sandrinna langsung saja menutupi pintu toilet kamar mandi umum untuk anak perempuan. Otomatis anak laki-laki langsung saja melihat kearah Sandrinna.

"Apa lihat-lihat?" Tanya Sandrinna. Mereka mengalihkan perhatiannya, terutama anak laki-laki.

"Otak mesum." Ucap Sandrinna. Mereka tidak peduli, bahkan mereka pura-pura tidak mendengarnya.

"Itu serius Echa?" Tanya Devi.

"Lo bisa lihat sendiri bukan, tapi baguslah Gue suka melihat dia mati." Jawab Cantika.

"Kok Lo ngomongnya gitu." Tanya Mala.

"Terserah Gue, bahkan gue yakin beberapa orang disini setuju dengan ucapan Gue bukan?" Cantika menatap teman-temannya yang pernah menjadi korban dari Echa.

"Tapi kalian tidak boleh seperti itu, kalian lihat sendiri bukan, Echa mati karena bunuh diri, pasti akibat penyesalannya karena telah berbuat buruk pada kalian." Devi berucap dengan suara yang pelan.

"Mana ada bunuh diri dalam keadaan telanjang, itu jelas-jelas di bunuh." Pikir Aqeela. Dan beberapa anak laki-laki setuju dengan ucapan Aqeela.

"Tapi siapa yang tega melakukan ini?" Tanya Jasmine. Nayla menatap Rizwan.

"Lo kenapa natap Gue?" Tanya Rizwan.

"Gue pikir Lo yang lakuin ini?" Jawab Nayla.

"Kalau Gue mau, sudah dari dulu Gue lakuin, tapi Gue tidak mungkin ada niat untuk melakukan pembunuh, kecuali Lo, Lo dan pada orang yang pernah menjadi korban." Ucap Rizwan dengan santai.

Kelas Khusus ( Ending )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang