Chapter 31 : Terpecah Belah

98 13 0
                                    

"Enghhhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enghhhhh..." Naisa dan Laura sama-sama bangkit dari duduknya. Keduanya langsung memperhatikan Fateh yang mulai membuka matanya. Fateh samar-samar dapat melihat Laura dan Naisa, sampai akhirnya Fateh kini bisa melihat dengan jelas.

"Lo gak papa?" Keduanya kompak bertanya. Tapi Fateh belum mau menjawabnya, karena Fateh ingin bangkit terlebih dahulu dari berbaringnya. Naisa dan Laura dengan sigap membantu Fateh.

"Terimakasih ya." Keduanya mengangguk. Fateh memegang perut yang masih berdenyut nyeri. Fateh teringat sama Rassya yang telah menyuntik sesuatu. Sungguh Fateh tidak tahu, sebenarnya apa yang jadi alasan Rassya tega menyuntikkan sesuatu pada dirinya, bahkan sampai membuat dirinya tidak sadarkan diri.

"Fateh." Panggil Laura melihat Fateh yang terdiam.  Fateh tidak melamun, ia pun mendengar panggilan Laura untuknya.

"Apa yang kalian lakukan disini? Apakah kalian sedang nungguin Gue?" Tanya Fateh pada keduanya.

"Iya Teh, Gue panik saat melihat Lo tiba-tiba saja pingsan." Laura menatap Naisa. Karena yang menunggu Fateh dari awal adalah dirinya, bahkan Laura ikut mengangkat tubuh Fateh bersama Rizwan. Naisa dan Laura saling menatap satu sama lain, dengan dua pikiran yang berbeda, namun tingkah mereka membuat Fateh yang melihat keduanya benar-benar aneh, namun untuk bertanya rasanya Fateh enggan.

KClek

Pintu kamar tiba-tiba saja terbuka. Ketiganya langsung melihat kearah pintu, dimana ada Rakha yang berjalan sambil memegang perut mendekatinya. Melihat Rakha yang datang, tangan Fateh langsung mengepal kuat karena emosi, mengingat perlakuan Rakha yang buruk pada dirinya, sungguh kalau dirinya kuat, Fateh mau langsung membalasnya.

"Gue datang kesini mau minta maaf Teh." Fateh memejamkan mata sejenak, sebenarnya tidak ada kata maaf untuk mereka yang benar-benar sudah menghancurkan mental dan fisiknya. "Gue tahu kenapa Lo diam! Apa mungkin karena perlakuan Gue selama ini benar-benar buruk menurut Lo? tapi Gue ngelakuin itu karena kembaran Gue." Lanjut Rakha. Naisa menatap Fateh, Laura sendiri hanya bisa diam melihat keadaan yang begitu sangat sepi.

"Sudahlah, tidak perlu dibahas lagi." Ucap Fateh pada Rakha. Rakha menatap Fateh dengan wajah yang penuh penyesalan.

"Teh." Fateh melihat ke arah Rakha.

"Jika Lo mau balas dendam, silahkan Teh, Gue gak akan melawan, Gue akan diam, seperti Lo yang diam saat Gue perlakukan buruk." Ucap Rakha.

"Lo memang akan diam, tapi teman Lo?" Rakha tahu siapa orang yang dimaksud Fateh.

"Gue tahu, tapi setidaknya sekarang dia kan sedang tidak ada disini." Beritahu Rakha.

"Sudahlah Kha, cukup." Ucap Feteh.

"Tapi Teh, Gue benar-benar merasa bersalah, Lo orang baik yang gue sengsarakan, jadi apa salah Gue meminta balasan." Pinta Rakha yang menurunkan kedua kakinya.

Kelas Khusus ( Ending )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang