Chapter 10 : Pergi / Diam

146 19 0
                                    

"Lo ngapain bersembunyi disini?" Dengan tangannya, Rakha menarik Fateh keluar dari kamar mandi secara paksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ngapain bersembunyi disini?" Dengan tangannya, Rakha menarik Fateh keluar dari kamar mandi secara paksa.

"Ampun Kha, ampun." Mohon Fateh
pada Rakha yang berdiri dengan angkuh di depannya.

"Gue denger dari Rey, Lo mau mukul Sandrinna?" Fateh terkejut, dengan cepat ia menggelengkan kepalanya sembari kedua tangan yang meminta maaf.

"Maafin Gue." Ucap Fateh.

"Jadi bener?" Fateh mengangguk pelan.

"Dasar Lo, sudah Gue tolongin, tapi Lo malah mau mukul Sandrinna."

Brughhhh

Fateh tersungkur kebelakang, karena tendangan yang di lakukan Rakha pada dadanya. Ingin bangkit, tapi Rakha kembali menginjakkan kaki di atas dadanya, membuat Fateh tertahan tak bisa melakukan untuk bangun.

"Gue minta maaf, Gue janji gak akan melakukannya lagi, Gue janji." Fateh memegang kaki Rakha, sembari menahannya agar Rakha tak menginjaknya dengan keras.

"Lo, dengerin ucapan Gue baik-baik, semua keputusan ada ditangan Lo, jika Lo sudah bosan, maka akan gue akhiri."

"Jangan, jangan Kha, Gue mohon." Rakha mengangkat kakinya yang menginjak dada Fateh. Fateh langsung saja bangun dan bersimpuh di hadapan Rakha.

"Rey, Rassya, bawa masuk." Rassya dan Rey datang dari arah pintu kamar mandi sambil menggotong sebuah ember. Fateh tidak tahu mereka akan melakukan apa lagi, tapi menurutnya ini tidak baik.

"Gue kabulin permintaan Lo ini." Ucap Rakha yang mundur beberapa langkah kebelakang. "Tapi Lo harus menerima hukumannya." Fateh mengangguk. Rakha melihat kedua sahabatnya, mereka langsung menarik senyumnya, dan mendekati Fateh. Fateh menundukkan kepalanya, saat air yang kotor kini membasahi rambut dan jatuh ke bawahnya. Rakha tertawa keras, Rey dan Rassya sama halnya seperti Rakha, mereka puas melakukan ini, sampai air itu kini telah habis, dan membasahi seluruh tubuh Fateh. Rey menutup kepala Fateh dengan ember yang kosong, lalu memukulnya.

"Rasain Lo, jangan pernah bermain-main, dengan Gue, inilah akibatnya." Fateh yang tertutup ember hanya bisa diam. Seluruh tubuhnya benar-benar sangat kotor bahkan kini bau mulai tercium.

"Kita balik." Ajak Rakha. Rey dan Rassya mengikuti Rakha. Keluar dari kamar mandi dan pergi mencari ketenangan. Fateh mengangkat ember yang berada di kepalanya, menatap kedepan sudah tidak ada siapa-siapa, hanya ada dirinya. Fateh perlahan mulai bangkit, ia berjalan dan masuk kedalam bilik kamar mandi.

"Kenapa ancaman itu benar-benar membuatku takut." Fateh menyalakan shower, air itu langsung saja membasahi tubuhnya. Pandangannya lurus kedepan, pada dinding kamar mandi yang basah.

"Apa yang harus aku lakukan." Fateh memejamkan matanya, menikmati setiap aliran air yang menyentuh tubuhnya.

"Kita hanya perlu beberapa hari untuk melenyapkannya."

Kelas Khusus ( Ending )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang