"Sandrinna." Panggil Fateh yang melihat Sandrinna sedang berjalan sendirian. Sandrinna berhenti, sedikit terkejut karena melihat Fateh masih baik-baik saja, pikir Sandrinna Fateh sudah celaka karena cekikikan sosok berjubah hitam itu. Sandrinna memilih mundur kebelakang, Fateh yang tahu Sandrinna terlihat mundur menghentikan langkahnya.
"Mulai saat ini, Gue gak akan percaya siapapun, jangan pernah mendekati Gue Fateh." Ucap Sandrinna.
"Kok Lo bisa berbicara seperti itu?" Tanya Fateh.
"Kenapa tidak, Lo juga bisa merasakannya kan?" Balik tanya Sandrinna. Fateh terdiam, karena ucapan Sandrinna memang ada benarnya juga.
"Gue sekarang sudah gak peduli, mau selamat atau tidak, yang penting Gue bahagia." Beritahunya, lalu berbalik pergi meninggalkan Fateh.
"Sandrinna, tunggu." Sandrinna kembali berhenti, namun ia tak membalikkan tubuhnya.
"Gue menemukan jalan keluar, kita harus kumpulkan semuanya dan sama-sama keluar." Ucap Fateh.
"Kenapa Lo baru bilang sekarang, dan rencana apa yang sedang Lo lakukan?" Sandrinna kembali membalikkan tubuhnya.
"Gue gak punya rencana apa-apa, dan Gus juga memang menemukannya baru saja." Jawab Fateh.
"Fateh." Panggilnya sambil berjalan mendekati Fateh, lalu berdiri tepat di hadapan Fateh.
"Gue memang bodoh, tak sepintar Lo." Sandrinna mengusap pelan pipi Fateh, lalu berhenti dan menarik wajah Fateh agar mendekat. "Lo sempat bertemu dengan Kakek Lo kan, dan percayalah Kakek Lo adalah orang yang paling licik, karena ulah Kakek Lo, Gue bisa berbuat gila." Fateh memundurkan wajahnya, lalu menatap Sandrinna.
"Apa rencana yang di perintahkan Kakek Lo?" Tanya Sandrinna.
"Gue benar-benar gak tahu apa maksud Lo." Jawab Fateh.
"Sudahlah, lebih baik Lo jauh-jauh dari Gue, karena Gue mau menghabiskan hidup bersama kekasih Gue." Ucap Sandrinna yang berbalik dan pergi berlari menjauhi Fateh yang diam memperhatikan kepergian Sandrinna.
"Tuh anak kenapa?" Fateh melanjutkan langkahnya, kalau Sandrinna tidak mau mungkin teman-temannya yang lain bisa di ajak keluar bersamanya.
"Aaaaaaaaaaaaaaa." Jeritan dari arah belakang membuat Fateh harus berbalik dan langsung berlari mendekati. Jeritan yang sangat keras, sudah di pastikan telah terjadi sesuatu dan akhirnya Fateh bisa melihat Naisa yang sedang terduduk di bawah sambal memeluk tubuhnya.
Fateh melihat arah pandang Mala, dua sosok berjubah hitam itu sedang menyeret Laura yang tak sadarkan diri. Fateh berjalan mendekati Naisa, namun tangannya tiba-tiba saja di tahan, ingin melihat siapa pelakunya, ternyata sosok berjubah hitam.
"Lepas." Pinta Fateh berusaha menghempaskan tangannya.
"Fateh." Kaget Naisa melihat Fateh, lalu bangkit dan berdiri mendekati Fateh, namun sosok berjubah hitam juga memukul bagian belakang Naisa sampai Naisa kini tergeletak dan tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Khusus ( Ending )
FanfictionKelas Khusus ( Projects 036 ) Cerita 36 siswa yang berhasil masuk dalam sebuah program Kelas Khusus. Berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik, bahkan bisa menjadi nomor satu namun harus ada yang di korbankan.