Chapter 16 : Adu Domba

108 13 2
                                    

"Rassya, Lo habis dari mana?" Rakha melihat kedatangan Rassya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rassya, Lo habis dari mana?" Rakha melihat kedatangan Rassya. Temannya ini tidak ikut kelas hari ini, tanpa alasan, dan untungnya, Pak Yosia tidak memarahinya.

"Perut Gue sakit." Jawab Rassya sambil memegang perutnya.

"Memangnya Lo makan apa kemarin?" Rey ikut bertanya pada Rassya.

"Sama seperti Lo pada, tapi gak tahu, tiba-tiba saja perut Gue sakit." Ucap Rassya mengusap perutnya.

"Memangnya ada berita apa hari ini?" Karena tidak hadir, Rassya akhirnya ingin tahu, apa yang di bahas hari ini di kelas.

"Seperti biasa membosankan, tapi..." Rakha menggantungkan ucapnya. Rey hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan sikap Rakha yang suka membuat orang penasaran.

"Tapi apa?" Tanya Rassya.

"Tapi..."

"Rakha, Lo benar-benar ya!!!" Kesal Rassya. Rakha tertawa, membuat kesal Rassya adalah hal yang sangat lucu, karena tingkat ke ingin tahuan Rassya di atas rata-rata orang.

"Kita di suruh, mencari lencana Star Blue yang hilang." Beritahunya.

"Hah, kok bisa hilang?" Tanya Rassya.

"Seseorang telah mencurinya, namun pencurinya tidak mau jujur." Jawab Rakha.

"Kalau seorang pencuri berkata jujur, penjara cepat penuh." Rakha tahu itu, tapi bukan itu maksudnya.

"Tapi ini berbeda, Pak Yosia sudah tahu siapa yang mencurinya, namun dia hanya diam, agar si pencuri bisa berkata jujur." Jelas Rey.

"Lah kenapa gak di tangkap saja?"

"Karena, Pak Yosia ingin kita yang menemukannya, jika sampai ketemu, kita akan di anggapnya sebagai anak." Rassya membuka mulutnya tidak percaya.

"Ini serius." Keduanya sama-sama mengangguk.

"Gila sih, nyesel Gue gak ikut." Ucap Rassya.

"Ya Lo tinggal cari saja, tuh mereka pada nyari-nyari, dan Lo harus tahu, pencuri itu adalah seorang wanita." Beritahu Rakha. Rassya menatap perkumpulan anak perempuan yang sedang di tanyai anak-anak laki-laki.

"Terus, Lo berdua kenapa diam, gak ikut mencari seperti mereka?" Rassya menatap pada dua sahabatnya.

"Gue gak butuh, yang Gue butuh saat ini hanya keluar dari sekolah gila ini." Jawab Rey.

"Sejak kapan UHS jadi sekolah gila?"

"Sejak hari ini, sejak mereka mulai terobsesi untuk mendapatkan lencana Star Blue." Ucap Rey sambil bangkit dari duduknya.

"Lo percaya tidak, akan terjadi pertumpahan darah karena benda tak berharga itu." Rassya menggeleng. Rey tidak peduli, dan langsung menarik tangan Rassya.

"Kalian mau kemana?" Tanya Rakha melihat kedua temannya yang pergi meninggalkannya.

"Seperti biasa." Jawab Rey. Rakha kini hanya sendirian, ia melihat ke sekeliling, dan menemukan Fateh yang sedang bersandar pada tembok. Salah satu bibirnya terangkat, Rakha berjalan mendekati Fateh. Fateh yang melihat kedatangan Rakha langsung saja berdiri dengan tegap, tidak lupa kepala yang Fateh tundukkan.

Kelas Khusus ( Ending )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang