"Bagaimana kita bisa keluar, semua koridor hampir dikunci." Rakha berbalik, ia menyandarkan punggungnya pada gerbang koridor terakhir. Hampir seluruh akses untuk keluar terkunci, mereka mungkin akan benar-benar terjebak, sampai kegiatan Kelas Khusus ini berakhir.
"Terus apa yang akan kita lakukan?" Tanya Rey.
"Entahlah, tapi kita semua mungkin sedang dalam bahaya." Jawab Rakha.
"Gak ada jalan lain, atau kita naik ke lantai atas, lewat jendela kelas." Usul Rassya.
"Rassya, Lo tahu juga kan, kalau tangga juga di tutup gerbangnya." Beritahu Rakha.
"Gue gak mau mati." Ucap Rassya.
"Kalau gak mau mati, makanya bertahan." Rey berjalan meninggalkan Rakha dan Rassya. Keduanya saling melihat satu sama lain.
"Mau kemana Rey?" Tanya Rassya.
"Kantin, cari persediaan makanan." Jawab Rey tanpa melihat Rakha dan Rassya.
"Benar Kha, ayo." Ajak Rassya sambil berlari mengejar Rey. Rakha menarik nafasnya dan menghembuskan secara perlahan melihat kedua sahabatnya yang sudah berlari jauh, lalu ia mulai berjalan mengikuti mereka.
"Lo benar-benar gila Saskia, membuat Gue menjadi manusia berhati monster."
"Lo bisa bantu gue kan?" Rakha diam menatap kembarannya yang duduk disamping kasurnya dalam keadaan menunduk dan suara tangis penyesalan.
"Satu kali saja, hanya untuk hal ini, karena Gue benar-benar sangat takut." Pintanya kembali.
"Seharusnya Lo tanggung saja sendiri, dan bertanggung jawab dengan apa yang telah Lo lakuin." Ucap Rakha pada kembarannya.
"Gue gak bisa, laki-laki itu, Ayah sama Ibu benar-benar membencinya, Lo tahu sendiri bukan, kisah cinta Gue bersamanya benar-benar tidak ada celah untuk kata restu." Beritahu Saskia.
"Lo sendiri kenapa mau, sudah tahu ayah dan Ibu tidak suka, tapi kenapa Lo masih saja lakuin, apa sih sebenarnya yang ada di otak Lo itu?" Kesal Rakha pada Saskia yang hanya bisa menunduk. Rakha mengusap wajahnya, ia mencoba memikirkan permintaan gila dari Saskia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Khusus ( Ending )
FanfictionKelas Khusus ( Projects 036 ) Cerita 36 siswa yang berhasil masuk dalam sebuah program Kelas Khusus. Berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik, bahkan bisa menjadi nomor satu namun harus ada yang di korbankan.