Chapter 24 : Pigure Ayah

110 12 0
                                    

"Mau lari kemana lagi kau?" Laki-laki itu harus menghentikan langkah kakinya dan melihat siapa yang mencoba mencegahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau lari kemana lagi kau?" Laki-laki itu harus menghentikan langkah kakinya dan melihat siapa yang mencoba mencegahnya.

"Burhan." Ucapnya.

"Ya, kau benar Denis." Jawab Burhan.

"Kenapa kau ada disini?" Tanya Denis pada Burhan yang sedang berdiri di hadapannya dengan empat bawahannya yang berdiri di samping kanan dan kiri Burhan.

"Seharusnya saya yang bertanya, kenapa kau ada disini?" Jawab Burhan.

"Saya hanya ingin menyelamatkan anak saya, jadi kau tidak perlu mengganggu saya." Jawab Denis.

"Apa saya tidak salah dengar? Seorang Ayah yang ingin menyelamatkan anaknya, padahal sang anak telah berbuat kesalahan pada seseorang yang tidak mempunyai salah apapun?" Tanya Burhan.

"Tidak, mau apapun kesalahan anak saya, menurut saya anak saya selalu benar, dia tidak salah dalam menentukan keputusan." Jawab Denis penuh dengan keyakinan.

"Benar kata pepatah, bahwa seorang anak akan mempunyai garis keturunan dari sang Ayah, dan anda telah membuktikan hal itu, contoh Ayah dan Anak yang selalu merasa paling benar." Ucap Burhan yang berjalan mendekati Denis yang masih diam dan terpojok pada sebuah dinding pembatas sekolah UHS.

"Anda tidak tahu, kehidupan tentram satu keluarga hancur, hanya karena fitnah yang anak anda lakukan." Deni terdiam, namun ia kini malah tersenyum.

"Saya tidak peduli dengan keluarga mereka, yang penting anak saya selamat dan bisa berkumpul dengan keluarga saya." Ucap Denis.

"Berkumpul? Apa anda yakin, bahwa Anda bisa berkumpul?" Denis menatap tajam saat mendengar ucapan Burhan, ia tidak mengerti, mengapa kata yakin kini menjadi sebuah keraguan.

"Anak yang sudah anda pitnah adalah anak dari salah satu pewaris tunggal Lunar.corporation. Anda tahu, siapa yang saat ini sedang bertindak." Denis menggeleng.

"Sang Kakek sendiri, percayalah anda salah mengambil langkah, berniat mau menyelamatkan satu orang, namun anda malah akan kehilangan dua orang sekaligus yaitu, Istri dan anak Perempuan Anda." Denis membuka mulutnya terkejut.

"Jangan membohongi saya." Ucap Denis berusaha membuang pikiran buruknya.

"Buat apa saya berbohong, saya hanya memberitahukan apa yang saya tahu saat ini pada Anda." Ucap Burhan.

"Denis, saya mau bertanya pada Anda, selain uang anda mau cari apa lagi, dengan jabatan tinggi yang di berikan sekolah, tapi Anda malah tidak memanfaatkannya, melihat ini sekolah benar-benar harus menghilangkan sosok penghianat seperti Anda." Burhan mengeluarkan pistol yang di simpan di pinggangnya, lalu ia mengarahkan pada Denis.

"Pihak sekolah meminta kau untuk mati, bahkan pihak sekolah harus menghancurkan mental dari anak kamu dengan melihatkan mayat kamu pada anak anda." Ucap Burhan bersiap dengan pelatuknya.

Kelas Khusus ( Ending )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang