Chapter 37 : Perpisahan

70 4 0
                                    

Rassya dibuat terdiam saat Rakha tiba-tiba saja memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rassya dibuat terdiam saat Rakha tiba-tiba saja memeluknya. Pelukan itu begitu erat, dan bahkan Rassya bisa merasakan sentuhan Rakha pada dirinya.

"Kita sudah terlalu lama bersama-sama, bahkan sejak Rey belum ada di lingkaran pertemanan kita, Kita selalu berdua." Rassya mengangguk. Rakha lalu melepaskan pelukannya dan mundur satu langkah ke belakang.

"Lo gak papa kan?" Tanya Rakha.

"Gue gak papa, Lo tenang aja dan gak usah khawatir sama Gue." Jawab Rassya menatap lurus Rakha yang berada di depannya. "Mau apapun nanti yang terjadi sama Gue, yang penting, Gue sudah disamping Rey, itu sudah buat Gue tenang." Lanjutnya.

"Iya, Lo harus menemukan Rey, sebelum Rey belum Lo temuin, Lo harus terus berjuang, lalu samperin gue lagi, karena Gue gak mau kehilangan Lo berdua." Suara Rakha bergetar, tangannya menghapus air mata yang jatuh, lalu ia menunduk agar Rassya tidak melihat kalau dirinya menangis.

"Gue janji sama Lo, tapi kalau untuk kembali nemuin Lo, Gue gak terlalu berharap bisa, karena mereka tidak akan pernah lepasin Gue." Jawab Rassya.

"Jangan menyerah, Gue mohon." Pinta Rakha.

"Kita lihat saja nanti besok, jika Gue gak kembali, Lo ikhlasin Gue dan Rey ya, terus jangan pernah, Lo nyusul Gue, karena Lo harus selamat dari kegiatan ini." Rakha terdiam, tangannya bergerak merogoh saku celananya, lalu ia mengeluarkan sebuah kalung pada Rakha.

"Bukan dari Gue, tapi dari..."

"Aqeela?" Kompak keduanya. Rassya mengambil kalung yang diberikan Rakha, lalu ia langsung memakainya.

"Sampai saat ini, Aqeela masih saja mencintai Lo, walaupun Lo tak membalas cintanya." Beritahu Rakha.

"Gue tahu itu, maka itu juga salah satu alasan Gue untuk mengakhiri hubungan Gue sama Aqeela, karena Gue takut, pada akhirnya Aqeela tahu Gue yang sebenarnya." Rassya menatap kalungnya, lalu ia tersenyum dan memasukkan kedalam pakaiannya.

"Gue semakin takut kehilangan Lo." Rassya bangkit dari duduknya, ia merentangkan kedua tangannya lalu berjalan pergi meninggalkan Rassya.

"Gak usah di bahas, ayo, semakin cepat, semakin cepat kita menyelesaikan ini semua." Rassya berhenti, ia berbalik menatap pada Rakha yang masih duduk. Melihat itu, Rakha bangkit dan mengikuti Rassya yang sudah kembali berjalan.

"Gue sama anak-anak sudah memindahkan Rizwan ke kantin, sekarang Lo mau ngapain?" Fateh mendekat Rassya yang berjalan menghampiri dirinya. Mala, Naisa, Sandrinna dan Laura memilih menunggu di depan pintu kantin.

"Lo lawan Gue ya." Fateh tidak mengerti, namun tiba-tiba saja, Rassya mencekik leher Fateh dan mendorongnya.

"Rassya, apa yang Lo lakukan." Tangan Fateh bergerak-gerak melapaskan tangan Rassya yang terus mencekiknya.

"Gue bilang, lawan Gue." Rassya lalu mendorong Fateh, Fateh terjungkal kebelakang.

"Rassya, Gue pikir Lo sudah berubah, tapi kenapa Lo malah nyakitin Fateh kembali." Bentak Naisa sambil mendekati Rassya.

Kelas Khusus ( Ending )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang