Berkeliling mencari Rassya sudah Rey lakukan, tapi ia benar-benar kehilangan jejak Rassya. Rey tahu, Rassya salah, tapi Rey tidak bisa untuk membencinya, karena Rey sudah berjanji untuk menjadi teman dan sahabat Rassya sampai akhir, baik kelakuan Rassya yang buruk.
"Rassya, Lo dimana, jangan takut sendirian, karena Gue gak akan pernah meninggalkanmu Lo." Gumam Rey di koridor lantai bawah. Di samping pagar kelas yang terkunci. Rey kembali melakukan pencarian, dalam keadaan lampu yang temaram, tapi setidaknya Rey bisa melihat arah jalan.
"Rassya." Rey menghentikan langkahnya, saat melihat sosok yang berdiri tidak jauh darinya. Sosok itu berdiri di depan koridor yang lampunya mati.
"Lo Rassya kan?" Rey bertanya. Sosok itu tiba-tiba saja berbalik dan masuk kedalam gelap.
"Rassya, tunggu." Rey langsung saja berlari mengejar Rassya yang masuk kedalam gelap, dengan pikiran yang tidak yakin, bahwa itu Rassya, tapi Rey harus membuktikannya dulu.
"Rassya." Rey menghentikan larinya, ia sudah tidak bisa melihat lagi, karena keadaan cukup gelap, dan yang menjadi penerang hanya bulan yang penuh.
"Rassya, jangan bersembunyi, Gue mohon." Rey melihat ke kiri dan ke kanan, memastikan Rassya yang benarkah ada di sekitarnya.
Brugh
Rey tertahan, ia merasakan telah menubruk seseorang di belakangnya. Rey berbalik dan melihat seorang laki-laki yang sedang berdiri di hadapannya. Perlahan Rey mundur kebelakang, laki-laki itu bukan Rassya, karena dari bentuk tubuhnya yang terlihat lebih tinggi.
"Siapa kau." Rey terus mundur, karena sosok itu juga entah kenapa terus berjalan mendekatinya. Rey benar-benar takut, tubuhnya bergetar, keringat dingin mulai bermunculan, lalu dengan satu tarikan nafasnya, Rey langsung saja berlari, tapi.
Brughhhhhh
Dughhhhh
Rey terjatuh dengan kepala yang membentur lantai koridor. Rasanya benar-benar sangat sakit, ia yakin bahwa ada darah yang keluar dari keningnya. Sosok yang membuat Rey jatuh bangkit, lalu berjalan dan membalikkan Rey yang terlihat lemas. Rey benar-benar tidak tahu siapa orang yang saat ini sedang berdiri di hadapannya, tangannya bergerak untuk menggapai sosok itu, namun kembali jatuh lemas seiring kesadarannya yang hilang. Sosok itu lalu berjongkok, memegang wajah Rey yang lemas, dengan aliran darah di keningnya. Ia kembali bangkit, saat melihat Rey tidak sadarkan diri, dan berjalan mendekati kaki Rey yang langsung di seretnya.
"Rey...."
"Rassya...."
"Rey, Lo dimana?" Rakha menghentikan langkahnya. Secepat itu Rey berlari, sampai ia tidak bisa mengejarnya. Pikirnya akan mudah, tapi kenyataannya sangat sulit, karena ada beberapa pintu gerbang yang sudah di buka.
"Rey..."
"Rassya..." Rakha kembali melakukan pencarian, walaupun ini sudah benar-benar malam, tapi ia harus bisa menemukan keberadaan dua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Khusus ( Ending )
FanfictionKelas Khusus ( Projects 036 ) Cerita 36 siswa yang berhasil masuk dalam sebuah program Kelas Khusus. Berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik, bahkan bisa menjadi nomor satu namun harus ada yang di korbankan.