"Sudah gue duga, kartu hitam ini pasti ada lagi." Sandrinna menatap 7 kartu hitam yang baru saja ia ambil di kamar Agnes.
"Terus apa tujuannya dengan kartu itu?" Tanya Laura yang ikut melihat kartu-kartu milik Sandrinna.
"Gue sih belum tahu, tapi perasaan Gue, kematian orang-orang di dalam kartu ini memang sudah di rencanakan." Jawab Sandrinna.
"Di rencanakan? Berarti kita juga sama akan bernasib sama seperti mereka?" Sandrinna mengangguk.
"Tapi, sebelum itu terjadi, kita harus berusaha untuk mencegahnya, dan jangan sampai kita bernasib sama seperti mereka." Ucap Sandrinna.
"Caranya?" Sandrinna terlihat berpikir.
"Lebih baik kita bicarakan bersama yang lain, jangan hanya kita berdua, biar kita bisa sama-sama selamat." Laura memberikan saran.
"Ide yang bagus, tapi apa mereka akan mau?" Tanya Sandrinna.
"Belum di coba." Jawab Laura. Sandrinna membereskan kartu-kartu hitamnya, lalu di satukan dengan kartu yang lainnya.
"Ayo kita kumpulkan mereka." Ajak Sandrinna. Laura mengangguk. Kini mereka keluar dari kamarnya, berjalan mendekati kamar Devi dan Lastri.
"Devi, Lastri." Panggil Laura.
"Ada apa?" Tanya Lastri.
"Kita harus kumpul di Aula, karena ada sesuatu yang harus kita bicarakan." Titah Sandrinna.
"Bicara apa?" Tanya Lastri.
"Kumpul aja dulu disana, tidak perlu banyak tanya." Kesal Sandrinna. Lastri mendengus sebal.
"Ya sudah, Gue akan nyusul." Lastri kembali masuk kedalam kamarnya. Laura dan Sandrinna menuju kamar Mala.
"Lo aja yang panggil, Gue malas." Ucap Sandrinna. Laura tahu, ia pun kini mengetuk pintu kamar Mala.
"Malaaaa, Naisaaaaa." Panggil Laura. Tidak ada yang menjawab, Laura kembali memanggilnya.
"Mereka pada kemana sih." Sandrinna tidak suka jika harus menunggu, tapi ini tiba-tiba saja kamar 01 tidak di buka juga.
"Coba buka saja pintunya?" Titah Sandrinna.
"Jangan, kalau ada yang hilang bagaimana?" Laura menggeleng takut.
"Tidak akan." Sandrinna maju kedepan, memutar knop pintunya dan mendorongnya.
"Gak ada siapa-siapa." Ucap Sandrinna. Laura mengintip dan ternyata benar di dalam kosong.
"Kita langsung saja ke anak cowok." Ajak Sandrinna yang di angguki Laura dari arah belakang mengikuti Sandrinna ke barisan anak cowok.
"Rakha." Rakha yang sedang berbicara dengan Rey dan Rassya, otomatis langsung melihat kearah Sandrinna yang memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Khusus ( Ending )
FanfictionKelas Khusus ( Projects 036 ) Cerita 36 siswa yang berhasil masuk dalam sebuah program Kelas Khusus. Berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik, bahkan bisa menjadi nomor satu namun harus ada yang di korbankan.