Chapter 08 : Peraturan No. 7

136 19 2
                                    

Cantika, Naisa dan Mala sebenarnya tidak bisa kembali memejamkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantika, Naisa dan Mala sebenarnya tidak bisa kembali memejamkan matanya. Cantika sendiri sibuk dengan duduk di bawah jendela sambil memeluk kedua lututnya. Naisa duduk bersandar pada dinding di atas kasurnya dengan buka tahunan yang di pegangnya. Sedangkan Mala, sedang duduk di meja belajar dengan buku usang penemuannya saat di perpustakaan.

"Ajeng Putri Kencono, Kelas Khusus Tahun 19.... Kok ke hapus sih." Kesal Mala yang tidak bisa melanjutkan bacaannya karena sudah sangat tidak jelas, seperti kehapus. Mala membuka bukunya.

"Aku tidak mengharapkan kalian berada di lingkungan kelas khusus." Mala mengerutkan keningnya tidak mengerti, kenapa Ajeng tidak suka masuk kedalam kelas khusus, bahkan terlihat seperti melarang. Tidak ada kata-kata lagi, Mala kembali membukanya.

"Kelas khusus penuh dengan tipuan." Mala kembali membukanya.

"Manusia adalah monster yang paling menakutkan."

"Jangan menganggap bahwa mereka adalah teman."

"Banyak kematian yang tidak wajar."

"Penghuni kelas khusus adalah orang-orang yang gagal, yang tidak berhak mencium dunia."

"Ini buku apaan sih." Naisa saling beradu mata dengan Mala. Mala mendekati Naisa dan naik keatas kasurnya.

"Isinya apa?" Tanya Naisa.

"Kita baca bersama-sama." Ajak Mala. Keduanya melihat kearah Cantika, yang masih diam dan menatapnya.

"Biarin saja deh." Ucap Naisa yang di angguki Mala.

"Aku Ajeng, salah satu murid kelas khusus pemegang Star Blue terlama, ini adalah kisah yang mungkin akan jadi kisah terakhir dalam hidupku, karena aku tidak tahu akan jadi apa aku setelah ini." Tiba-tiba saja mereka merasakan aura yang sangat dingin.

"Namun bagi siapa yang menemukan buku ini, kalian harus secepatnya pergi, dan menjauhi progam kelas khusus, karena itu akan membahayakan hidup kalian."

"Hanya ada 3 orang dalam kelas khusus di angkatan kami, dan kami benar-benar diberikan masalah yang benar-benar rumit, bahkan kami berubah seperti monster yang tidak mempunyai belas kasih sayang."

"Star Blue menjadi sumber penyebabnya, aku dan kedua temanku, berlomba-lomba untuk mendapatkan lencana Star Blue yang menurutku itu memang sangat berharga, karena jika kita adalah pemegang yang terakhir, Otomatis kita akan menjadi pemilik sekolah UHS."

"Kami melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya, bahkan kami sampai melakukan pembunuhan." Naisa dan Mala benar-benar tidak percaya, dengan cerita dari sebuah buku yang ia baca, menurutnya ini benar-benar sangat menakutkan sekali.

"Aku tidak tahu yang akan bisa bertahan itu siapa, namun jika buku ini di temukan, berarti aku tidak bisa bertahan dan menjadi sebuah bangkai yang di kubur di bawah tanah sekolah." Mala dan Naisa semakin mendekatkan duduknya, bulu kuduknya benar-benar merinding seperti ada yang meniupnya.

Kelas Khusus ( Ending )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang