"Kau yang meminta proposal-proposal ini?" Tanya Jungkook saat dia melihat beberapa proposal dari perusahaan asing yang selama ini Yoongi tolak karena merasa tidak yakin dengan kendala bahasa di antara mereka.
Melihat bagaimana Yoongi tiba-tiba mengumpulkan lagi proposal-proposal ini tanpa mempekerjakan penerjemah baru untuk mereka maka muncul rasa curiga yang sangat besar di benak Jungkook karena Jungkook tahu Yoona menguasai bahasa-bahasa ini.
"Apa salahnya memperluas bisnis." Jawab Yoongi ringan.
Hingga kemudian malamnya setelah Yoongi pulang dia kembali memanggil Yoona ke ruang kerjanya dan memberikan tumpukan proposal itu pada Yoona. Dia meminta Yoona menerjemahkan semua proposal yang dia bawa pulang.
"Apa kau sudah gg-" melirik Yoongi yang menatapnya datar menyadarkan Yoona.
"Lalu.. aku harus menulisnya? Dengan tangan?" Sambung Yoona.
"Dua hari. Atau kau pergi dari rumah ini." Ucap Yoongi memberikan notebooknya pada Yoona.
Tapi saat Yoona beranjak dari posisinya Yoongi kembali menghentikannya. Dia meminta Yoona mengerjakan tugasnya di ruang kerja miliknya itu dengan alasan proposal-proposal itu bersifat sangat rahasia.
'Dia yang melarangku muncul dihadapannya sekarang dia memintaku bekerja di bawah pengawasannya langsung?! Dasar aneh.' Gumam Yoona dalam hatinya.
Setelah menerjemahkan semua proposal itu, Yoona kemudian mengerti alasan Yoongi memintanya mengerjakan di ruangan itu.
Semalaman Yoona terjaga di ruang kerja Yoongi menerjemahkan proposal-proposal itu. Yoongi memberinya waktu dua hari tapi Yoona menyelesaikannya dalam waktu semalam. Dan tanpa sengaja dia tertidur di sofa ruang kerja Yoongi.
Ini bukan akhir pekan. Jadi sudah pasti tuan muda yang gila kerja ini akan datang ke ruang kerjanya untuk menyiapkan sendiri apapun yang perlu dia bawa ke kantornya.
Melihat Yoona menyelesaikan tugasnya dalam waktu semalam, muncul rasa kagum di hati Yoongi yang kemudian sirna begitu saja saat dia melihat Yoona tertidur di sofanya.
Pemandangan ini sangat tidak asing dan sangat membuatnya kesal.
Satu-satunya alasan Yoongi sangat tidak ingin melihat Yoona ada di rumahnya adalah karena Yoona terus mengingatkannya pada Yewon.
"Apa kau hanya tahu bermalas-malasan seperti ini !" Ucap Yoongi sedikit lantang membuat Yoona terbangun dari tidurnya yang sangat singkat itu.
"Maaf, aku ketiduran. Tapi aku sudah menyelesaikannya dan -"
"Aku tahu. Pergi." Potong Yoongi sangat dingin dan tidak melihat Yoona sama sekali.
Di sepanjang lorong menuju dapur Yoona bergumam kesal dan sesekali berhenti dan menatap pintu ruang kerja sang tuan. Dia sudah mengerjakannya lebih cepat dari yang Yoongi minta, perlakuan Yoongi padanya tetap saja sama.
"Jika bukan karena dia yang sudah menjauhkanku dari Jin Ho Gyeong, aku pasti- Ah!"
Terlalu sibuk bergumam dan tidak memperhatikan jalan Yoona tidak menyadari seseorang berdiri di tengah jalan dan dia menabraknya.
"Aku pasti apa? Menghajarnya? Kau yakin bisa?" Ucap Jungkook terkekeh menggoda Yoona.
"Jadi sekarang kau sudah boleh naik ke lantai ini?" Sambung Jungkook.
"Hanya karena TUAN (penuh penekanan) sedang membutuhkanku saja. Dia masih di ruang kerjanya kalau kau ingin menemuinya."
"Untuk apa aku menemuinya setiap hari. Aku kemari karena mencarimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possesion of Yoona Lee (Part 2)
FanfictionBerhasil terlepas dari genggaman Jin Ho Gyeong bukan berarti Jin Ho Gyeong akan dengan mudah melepaskannya. Hidupnya tidak akan tenang sampai seseorang benar- benar berhasil mematahkan kepemilikan Jin Ho Gyeong atas hidupnya. Tapi sejak awal pertemu...