Dengan amarahnya yang semakin membuncah, Jungkook menuju ke ruang kerja Yoongi. Dia bahkan langsung menerobos masuk dan berteriak pada Yoongi.
"Apa kau sudah gila?" Jawab Yoongi sangat tenang.
Melihat Jungkook menggenggam erat ponsel Yoona dan menatapnya kesal, Yoongi jelas tahu apa yang Jungkook pikirkan.
Begitu pula Jungkook yang kemudian terdiam dan semakin kebingungan setelah melihat apa yang ada di layar komputer Yoongi.
----------------------
"Serius sekali sampai tidak menyadari ada orang datang." Ucap Taehyung yang sudah duduk di sofa selama beberapa saat dan Namjoon benar-benar tidak menyadari kedatangannya.
"Ah.. maaf-maaf aku tidak lihat"
"Apa yang sedang kau lakukan? Kenapa memanggilku kemari"
Namjoon ingat Taehyung pernah mengatakan kalau seandainya otak cerdas Namjoon bisa dia pakai sekali saja untuk berjudi dia pasti akan mendapatkan keuntungan 10 kali lipat dari yang sudah dia dapatkan. Dan karena kegiatannya itu juga Taehyung mengenal beberapa orang yang bisa dia jadikan pengawal tambahannya.
"Lalu? Sekarang kau ingin melakukannya? Untuk apa?" Tanya Taehyung mulai merasa ada yang janggal dengan Namjoon.
"Aku akan membawa Yoona tinggal bersamaku. Tapi sebelum itu aku butuh bantuanmu."
"Dan tentu saja aku menolak itu. Apapun akan ku bantu, tapi jika ini demi gadis itu aku tidak akan melakukannya."
Bukan tanpa alasan. Sebagai salah satu pengurus perusahaan Taehyung sangat menyadari kalau masalah-masalah kecil yang sering muncul sejak adanya Yoona diantara mereka adalah ulah Jin Ho Gyeong yang tak henti-hentinya berusaha mengancam mereka semua untuk mengembalikan Yoona.
Meski sekarang Yoongi dan Jungkook sudah kembali baik-baik saja, tapi sebelumnya keduanya bahkan sampai baku hantam hanya karena Yoona.
"Kurasa sudah cukup masalah yang kita dapat karena gadis itu" Tutup Taehyung kemudian meninggalkan ruangan Namjoon begitu saja.
Setelah semua ucapan pedasnya itu, beberapa hari kemudian Taehyung tiba-tiba menyetujui permintaan Namjoon begitu saja. Tapi tidak dengan cara yang pernah dia pakai. Taehyung meminjamkan uang hasil berjudinya yang sengaja dia sembunyikan dari Seokjin.
"Kau sudah memikirkan alasan kalau mereka menanyakan dari mana asal uang ini kan hyung? Jangan sampai mereka tahu alasan sebenarnya." Ucap Taehyung memberikan lokasi brankasnya.
"Kau tenang saja"
Seperti yang pernah Namjoon ucapkan pada Yoona saat mereka bertemu di halaman rumah Yoongi. Namjoon akhirnya bekerja sama dengan pemilik gedung apartemennya dan meminta mereka memperketat keamanan gedung dengan syarat Namjoon harus membeli beberapa flat apartemen di gedung baru yang akan segera di bangun.
Setelah semua urusan keamanan gedung apartemen dan perjanjian dengan pemilik gedung selesai, Namjoon kemudian menemui Yoongi untuk membawa Yoona pergi bersamanya.
Sejak awal Yoongi sudah bisa menduganya. Meskipun orang yang selalu menghabiskan waktu bersama Yoona adalah Jungkook, Namjoon adalah satu-satunya orang yang akan tetap berusaha membawa Yoona pergi bersamanya. Dan meski Yoongi sendiri juga menyadari kalau saat ini Jin Ho Gyeong masih menginginkan Yoona, Yoongi tetap akan melepasnya.
"Semudah itu? Ku kira kau tidak akan mengijinkan aku untuk membawanya sama sekali."
"Sejak awal kau menginginkannya bukan? Tapi kau harus tahu satu hal, Jin Ho Gyeong masih berusaha mendapatkannya. Kau harus berhati-hati."
"Tenang saja hyung, aku akan menjaganya." Jawab Namjoon sangat percaya diri.
"Bukan dia, tapi kau. Apapun yang terjadi padanya setelah keluar dari rumah ini sudah bukan urusanku."
Sudah sangat yakin dengan keamanan yang berhasil dia buat untuk melindungi Yoona, Namjoon kemudian pergi dengan perasaan senang. Dia hanya perlu menyiapkan ruangan untuk Yoona sebelum Yoona benar-benar datang ke rumahnya.
"Kau yakin?" Tanya Jungkook masuk ke ruangan Yoongi beberapa saat setelah Namjoon pergi.
"Kurasa aku sudah mengatakannya padamu dengan sangat jelas."
Mendengar kabar itu dari Jungkook, Yoona memberanikan diri untuk menemui Yoongi dan menanyakan alasannya. Meski Yoona sendiri sangat yakin kalau jawaban yang dia dengar hanyalah kalimat pedas Yoongi yang tidak peduli dengan keberadaannya. Harapan kecil di hati Yoona tetap membuatnya ingin memastikannya sekali lagi.
"Memangnya aku punya alasan untuk mempertahankanmu disini?" Jawab Yoongi sangat santai.
"Kenapa? Karena aku sangat mirip dengan gadis itu? Itu sebabnya kau sangat ingin aku pergi dari sini?!"
"Sekarang kau berani membicarakannya? Luar biasa" Jawab Yoongi menyeringai.
"Ternyata memang karena itu kau membenciku selama ini."
"Hm. Sekarang pergi dari ruanganku." Jawab Yoongi tetap tidak peduli.
Dan hari itu bisa jadi adalah hari terakhir mereka saling bertatap muka.
Sudah beberapa waktu mereka tinggal bersama, Namjoon akhirnya menyadari kalau Yoona belum juga merasa nyaman tinggal dengannya. Dia juga sudah beberapa kali mendapati Yoona selalu merasa waspada. Berusaha membuat Yoona nyaman dengan tidak meminta Yoona menjadi pelayannya dan membiarkan Yoona menikmati semua fasilitas yang ada di rumahnya, ternyata tidak bisa membuat Yoona tenang.
Tapi dengan senyum manisnya Namjoon selalu berusaha menenangkan dan meyakinkan Yoona kalau semuanya akan baik-baik saja dan dia aman di tempat ini.
"Kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun dan kau bisa menjalani hidupmu senyaman mungkin. Kau aman disini Yoona."
"Terimakasih, maaf aku merepotkanmu." Jawab Yoona dengan senyum pahitnya.
"Tidak masalah."
Perlakuan hangatnya benar-benar berbanding terbalik dengan sifat dingin Yoongi. Namjoon selalu berusaha untuk mengajak Yoona makan bersama dengannya. Dia selalu mengajak Yoona untuk membicarakan banyak hal ringan agar Yoona nyaman dengannya.
Yoona pun berusaha membiasakan diri dan menyembunyikan rasa cemasnya. Dia juga tidak ingin membuat Namjoon menjadi ikut tidak nyaman karenanya.
Sayangnya sejak dia keluar dari rumah Yoongi, Jin Ho Gyeong semakin sering mengirimkan pesan dan terus mengatakan kalau cepat atau lambat mereka akan segera bertemu lagi. Tapi Yoona menyembunyikan hal itu juga dari Namjoon. Bahkan hampir setiap hari Yoona membayangkan bagaimana caranya dia bisa melarikan diri lagi seandainya Jin Ho Gyeong berhasil menemuinya.
Sampai suatu hari. Suara bel apartemen Namjoon berbunyi saat Namjoon tidak di rumah. Selama ini Yoona dan Namjoon tidak pernah mendapatkan tamu satupun. Bahkan sejak mereka tinggal bersama, Jimin pun hampir tidak pernah datang ke rumah Namjoon.
Jantung Yoona berdegup sangat kencang. Tangannya mulai dingin dan tubuhnya bergetar.
Seorang gadis berambut pirang dengan paras yang cantik dan tatapan matanya yang tegas muncul di layar intercom.
"Siapa?"
"Dia memintaku datang untuk menemanimu. Bisa kau buka pintunya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possesion of Yoona Lee (Part 2)
FanfictionBerhasil terlepas dari genggaman Jin Ho Gyeong bukan berarti Jin Ho Gyeong akan dengan mudah melepaskannya. Hidupnya tidak akan tenang sampai seseorang benar- benar berhasil mematahkan kepemilikan Jin Ho Gyeong atas hidupnya. Tapi sejak awal pertemu...