BAB 59

174 16 7
                                    

— Panggilan Telepon —

Alexa :

Dengarkan aku dan jangan meresponku terlalu berlebihan

Hye Kyo :

Ada apa?

Alexa :

Aku menemukan alasan mereka menyembunyikannya darimu

Hye Kyo :

Apa itu?

Alexa :

Pria di hadapanmu, dialah alasannya
Apapun yang terjadi setelah ini, ku harap kau maupun Yoona tidak perlu menemuinya lagi
Sampai aku bisa mencari bukti yang sedang mereka cari
Aku mengirim orang untuk menemanimu pulang

Hye Kyo :

Baiklah, aku mengerti


“Siapa? Lee?” Tanya Seon Ho penasaran.

“Bukan, biasa pekerjaan.” Jawab Hye Kyo berusaha bersikap biasa saja.

“Jadi, bagaimana dengan Ji Soo? Apa kau akan menemuinya lagi?” Sambung Seon Ho masih berusaha meyakinkan Hye Kyo untuk menemui gadis yang dia perkenalkan beberapa waktu lalu.

Di dalam benak Hye Kyo, dia sangat tidak mengerti dan tidak habis pikir. Alasan apa yang sahabatnya ini punya, sampai dia terus berusaha memperkenalkan gadis lain sebagai putrinya. Dan jika dia adalah alasan kenapa Yoongi dan Lee menyembunyikan identitas Yoona darinya, bukankah itu artinya dia tahu kalau Yoona adalah putri kandung Hye Kyo? Lalu untuk apa dia masih terus berusaha mengenalkan gadis lain padanya?

“Entahlah, aku benar-benar ragu untuk melakukannya. Ditambah lagi perusahaan sedang sangat sibuk menyiapkan produk baru. Aku merasa belum punya waktu untuk semua ini.

Apa dia menanyakannya?”

“Tidak, kau tidak perlu terburu-buru. Aku sangat mengerti kalau kau juga butuh waktu, sama sepertinya yang juga butuh waktu.”

Dibalik jawabannya itu, Seon Ho masih sangat yakin kalau Hye Kyo pasti akan menerima Ji Soo meski bukan saat ini.

Kembali ke Belgia.

Tanpa terasa sepekan sudah berlalu dan setiap hari mereka selalu terisi dengan kencan romantis sejak matahari menyombongkan sinarnya hingga bulan turut menunjukkan eksistensinya.

Entah kapan Yoongi punya waktu untuk menyiapkan semua outfit cantik yang membuat Yoona semakin bersemangat dan tentunya semakin mempesona. Semua mata melirik mengagumi kecantikan gadis yang terus menggenggam erat tangannya ini.

Mereka terus mendatangi tempat baru dengan pemandangan yang luar biasa cantik dan suasana yang tentu saja romantis. Di sebuah restoran yang terletak di tengah hamparan luas rumput hijau dengan pemandangan danau buatan kecil di sisi kiri tempat duduk mereka. Langit bahkan tahu bagaimana cara mendukung suasana sore itu.

“Ku dengar ada yang sangat kesal saat tidak melihatku pagi tadi. Apa itu benar?” Ucap Yoongi menggoda Yoona.

“Entahlah, sepertinya aku tidak tahu siapa yang kau maksud” Jawab Yoona mengelak, membuat Yoongi tak sanggup menahan tawanya.

“Dengarkan aku..” Ucap Yoongi meminta tangan Yoona untuk di genggamnya. Sangat lekat ditatapnya gadis yang membuatnya tergila-gila itu, dan dikecupnya tangan gadis selalu mengusap lengannya setiap malam hingga akhirnya dia terlelap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Possesion of Yoona Lee (Part 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang