BAB 3

173 12 0
                                    

Tanpa terasa beberapa waktu telah berlalu dan Namjoon sudah membuat rencana untuk membawa Yoona pergi dari rumah Jin Ho Gyeong dengan cara membuat janji bertemu dengan Yoona lagi. Tapi saat Namjoon selesai bersiap dan keluar dari kamarnya, seseorang sudah menunggunya di depan pintu kamarnya.

"H-hyung..!"

Dengan tatapan tajam dan ekspresi dingin, Namjoon bisa menebak Yoongi pasti sudah tahu apa yang sedang dia lakukan. Yoongi bahkan tidak datang sendirian. Dia membawa anak buahnya dan menahan Namjoon agar tidak bisa pergi. Dia juga tidak segan-segan untuk membuat Namjoon tidak sadarkan diri.

Di kamar hotel yang Namjoon pesan. Yoona pun terkejut saat melihat pria yang ada di dalam kamar itu bukan Namjoon melainkan Min Yoongi. Belum apa-apa Yoongi sudah memasang wajah marahnya.

"Ini peringatan terakhir untukmu!! Gadis seperti kalian memang sangat pandai membuat cerita seolah-olah kalian tersiksa padahal sebenarnya kalian hanya bosan!

Berhenti membuatnya terlibat denganmu atau aku sendiri yang akan menyeretmu kembali ke rumah Jin Ho Gyeong dan mengatakan padanya semua rencanamu ini!" tegas Yoongi.

Mereka bahkan baru kali ini saling berhadapan tapi tatapan mata Yoongi terlihat sangat membencinya. Yoongi mengusirnya keluar dari ruangan itu hanya 5 menit setelah Yoona masuk. Dan hal itu tentu membuat pengawal yang mengantar Yoona curiga.

"Ku dengar kau sangat membosankan, bagaimana bisa? Apa kau lupa dengan semua yang sudah kuajarkan padamu?" ucap tuan Ho Gyeong menyambut Yoona di ruang tamu sudah dengan setelan rapinya.

"Aku akan memeriksanya sendiri setelah aku kembali dari pertemuan ini" sambung tuan Ho Gyeong melepaskan cengkramannya di pinggang Yoona.

Baru beberapa langkah Yoona menaiki tangga, tiba-tiba tuan Ho Gyeong kembali dan menariknya menuju ke kamarnya.

"Aku berubah pikiran. Aku tidak akan menundanya!" ucap tuan Ho Gyeong.

"Kau tahu aku sedang hamil tapi kau tetap akan menghukumku?!" ucap Yoona mencengkeram kerah kemeja tuan Ho Gyeong.

Tuan Ho Gyeong mendudukkan Yoona di tepi ranjang dan menatapnya sangat dekat. 

"Menghukum? Aku sudah bermurah hati tidak membiarkan mereka yang melakukannya. Kau ingin mereka yang melakukannya?" sambung tuan Ho Gyeong mengancam Yoona.

Di antara keduanya tidak ada pilihan yang menguntungkannya. Tapi jika harus memilih tentu saja Yoona memilih tuan Ho Gyeong yang melakukannya.

Sengaja melakukannya secara perlahan, tuan Ho Gyeong tentu tahu hal ini hanya akan menyiksa Yoona. Suasana hatinya yang sangat buruk dan rasa bencinya pada tuan Ho Gyeong yang semakin besar membuat Yoona kesulitan mencapai puncaknya.

"Semakin kau menahannya aku akan semakin 'memaksamu' mendapatkannya. Setelah itu baru aku mendapatkan milikku" bisik tuan Ho Gyeong sambil menambah tingkat getaran dan memperdalam mainan yang dia pakai untuk menyiksa Yoona.

Yoona menyerah, dia sudah sangat lelah karena tuan Ho Gyeong hanya terus mempermainkannya. Tuan Ho Gyeong tahu semua titik sensitif di tubuh Yoona. Tapi malam ini dia sengaja tidak menggunakan cara itu untuk membangunkan Yoona, hingga akhirnya Yoona memohon padanya untuk berhenti mempermainkannya.

"Berapa kali ku bilang jangan berusaha melawanku?" ucap tuan Ho Gyeong saat akhirnya Yoona mendapatkan puncaknya.

Tidak ingin merusak benda kesayangannya, tuan Ho Gyeong bathup yang sudah diisi dengan air hangat untuk Yoona.

"Kenapa tidak kau selesaikan saja sekalian?!" ucap Yoona menarik lengan tuan Ho Gyeong saat tuan Ho Gyeong hendak mengangkat tubuhnya.

"Kenapa? Sekarang kau menginginkannya?" jawab tuan Ho Gyeong dengan devil smilenya.

The Possesion of Yoona Lee (Part 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang