BAB 6

137 9 4
                                    

Seperti yang pernah Seokjin katakan tentang keyakinannya soal Yoongi yang tahu batasannya. Yoongi duduk di hadapan Jin Ho Gyeong tanpa membuat keributan besar.

Duduk berpangku tangan dan memberikan tatapan dinginnya, sikap tenang Yoongi cukup mengusik tuan Ho Gyeong yang kedatangannya sengaja untuk mengancam mereka semua. Sindiran pedas Yoongi bahkan dengan mudahnya membakar emosi Jin Ho Gyeong.

Semua orang jelas menyadarinya. Jungkook mengalami kecelakaan dan Jin Ho Gyeong muncul di rumah sakit tanpa mengatakan apapun dan hanya menunggu Yoongi yang datang menemuinya.

Dia sedang mengakui perbuatannya secara terang-terangan.

"Aku hanya memberinya peringatan karena berani membawa pergi mainan kesayanganku. Dan aku sengaja menemuimu untuk memintamu mengembalikkan sesuatu yang bukan milikmu. Sebelum 'yang lain' juga ikut merasakan akibat dari perbuatannya" Ucap Jin Ho Gyeong mengancam Yoongi.

Yoongi yang mereka tahu, pasti akan memilih untuk mengembalikan gadis yang sangat dia benci dibandingkan harus melihat saudaranya yang lain ikut menanggung akibatnya. Tapi kali ini mereka salah.

"Kau pikir aku akan melepaskan tikus yang bersembunyi di rumahku begitu saja setelah apa yang kau lakukan pada adikku? Ch! (smirk) Jelas kau lebih tahu tentang dunia ini."

"Jadi benar dia menyembunyikannya di rumahmu kan?!" Jawab Jin Ho Gyeong mulai naik pitam.

"Mmm (santai). Tapi sekarang aku yang mengurungnya. Dan aku akan semakin menyiksanya kalau kau terus mengusik keluargaku. 

Kau bisa mulai mencarinya setelah aku diam-diam membuangnya. Atau setiap kali ku dengar kau mengusik keluargaku, aku akan mengembalikannya bagian demi bagian. Kau menyukai hal-hal seperti ini bukan?"

Jin Ho Gyeong beranjak dari tempat duduknya. Saat tangannya sudah hampir meraih kerah jaket Yoongi, Jay (anak buah Yoongi) menghentikannya. Begitupun anak buah Jin Ho Gyeong berusaha menghalangi Jay, hingga kemudian beberapa petugas rumah sakit mulai menatap ke arah mereka.

"Kalau kau tidak segera mengembalikannya, aku akan mengambilnya secara paksa!" kecam tuan Ho Gyeong sebelum meninggalkan rumah sakit.

"Coba saja. Kita lihat saat kau datang, apakah dia masih bernyawa atau tidak" sindir Yoongi masih dengan tenangnya.

Sebelumnya Jay pernah mengatakan hal ini pada Yoongi dan dia tidak mempercayainya. Tapi dari pertemuan singkat ini Yoongi akhirnya percaya. Yoona memang sangat berarti untuk Jin Ho Gyeong. Ada hal lain yang lebih penting dari sekedar menjadi boneka mainan kesayangannya.

"Cari tahu siapa saja yang pernah dia temui. Aku ingin memastikan sesuatu." Perintah Yoongi pada Jay.

"Tentu" jawab Jay yang langsung mengerti apa yang Yoongi maksud.

Setelah operasi Jungkook selesai, dokter mengatakan kalau tidak ada luka yang terlalu fatal. Dia pasti akan segera sadar. Dan hanya berselang beberapa jam setelah operasi Jungkook selesai, Jungkook akhirnya sadar dan mereka masih berkumpul di ruang rawat Jungkook.

"Hyung.." ucap Jungkook melihat Yoongi masih terjaga di saat yang lainnya sudah terlelap. Dan Yoongi pun mendekat padanya.

"Tidak bisakah kau menolongnya juga? Aku yakin dia pasti bisa berguna suatu hari nanti" Sambung Jungkook.

"Kau berusaha mengucapkan kalimat terakhirmu?" Jawab Yoongi pedas, tapi Jungkook malah tersenyum mendengar itu kemudian memejamkan matanya kembali.

Jawaban Yoongi punya arti lain bagi Jungkook yang sudah lama tinggal bersamanya. Jika dia masih sangat membenci Yoona dan tidak menemukan apapun dari diri Yoona yang bisa dimanfaatkan, seharusnya Yoongi masih akan terus mengecam Jungkook.

Tapi saat Yoongi sudah bisa santai menjawabnya, maka Jungkook yakin Yoongi juga sudah menemukan alasan untuk mempertahankan Yoona.

Atau setidaknya Yoongi tidak akan mengembalikan Yoona pada Jin Ho Gyeong dalam waktu dekat.

Yoongi kembali ke rumahnya setelah memastikan Jungkook baik-baik saja tanpa berpamitan dengan yang lainnya. Sepanjang perjalanan Jay memberitahunya siapa saja yang pernah Yoona temui dan sepenting apa jabatan mereka.

Rupanya mereka memang orang-orang penting yang terlibat dengan bisnis gelap Jin Ho Gyeong. Jika Yoona benar-benar punya sesuatu yang penting, mungkin saja Yoongi akan sedikit menolongnya.

Paginya di ruang rawat Jungkook..

"Jeon Jungkook!" Teriak seorang wanita yang tiba-tiba membuka pintu kamar Jungkook lebar-lebar dan mengejutkan semua orang.

Jungkook tersenyum setelah melihat wanita itu datang karena khawatir padanya.

Sementara itu di rumah Yoongi, Yoongi meminta anak buahnya membawa Yoona ke ruang kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu di rumah Yoongi, Yoongi meminta anak buahnya membawa Yoona ke ruang kerjanya.

Dikurung di rumah kecil yang ada di dalam taman itu sebenarnya tidak seperti benar-benar dikurung. Meski mereka mengunci pintu ruangan itu, tapi setidaknya Yoona masih bisa membuka jendela kecil untuk mendapatkan udara segar. Selama ini dia selalu berbaring karena rasa sakitnya. Kini Yoona tahu seindah apa taman itu. Ini adalah penjara yang sangat indah untuk Yoona.

Sepanjang jalan menuju ruangan Yoongi, matanya terasa sangat di segarkan. Rumah Jin Ho Gyeong tak kalah mewah dan megah, tapi rasanya sangat gelap. Sementara rumah Yoongi rasanya sangat terang dan sejuk. Tidak seperti wajah pemiliknya yang selalu suram setiap kali menatapnya.

Saat Yoongi membuka beberapa foto di atas meja, Yoona bisa langsung mengetahui apa yang Yoongi inginkan. Semua wajah yang ada di atas meja itu, Yoona mengenalinya. Hal itu membuatnya berani membalas senyuman sinis Yoongi yang selalu berusaha mengancamnya.

"Aku tahu dimana dia menyembunyikan uangnya. Aku tahu apa yang dia lakukan pada gadis-gadis yang menemuinya. Dan kau (menunjuk Yoongi), aku tahu apa yang sedang kau pikirkan.

Kau membutuhkan semua informasi itu kan?" Yoona tersenyum sangat percaya diri.

"Bukan aku yang membutuhkannya. Tapi kau. Kalau yang kau ingat sangat tidak berguna, kau benar-benar berakhir."

Yoongi melempar sebuah buku pada Yoona memintanya menuliskan semua yang dia ingat tentang kejahatan yang orang-orang ini lakukan. Tapi Yoona tak mau kehilangan kesempatannya.

Dia meminta Yoongi berjanji akan membiarkannya tetap berada di rumah ini, jika yang Yoona tuliskan benar-benar berguna untuknya. Menjadi pelayannya pun tak masalah bagi Yoona asal dia tetap berada di rumah ini. Karena Yoona juga menyadarinya.

Sudah beberapa hari dia berada di rumah ini dan dia masih tetap aman dari Jin Ho Gyeong. Atau setidaknya Yoongi harus mengirimnya ke tempat yang sama sekali tidak ada pengaruh Jin Ho Gyeong disana.

"Terserah apa katamu" Jawab Yoongi meninggalkan ruang kerjanya, tapi Yoona menghalanginya.

"Kau harus janji dulu padaku!"

"Ch.. Kalaupun aku mengatakannya kau akan mempercayainya? Dasar bodoh" Menyingkir dari hadapan Yoona.

"Aku tahu ini bodoh, tapi setidaknya aku masih berharap kau lebih baik dari Jin Ho Gyeong" gumam Yoona pada dirinya sendiri.

Melihat bagaimana keenam orang yang lain tak begitu memandangnya buruk, diam-diam  Yoona masih berharap mereka akan menolongnya. Sejauh ini semua keputusan tergantung pada Yoongi yang selalu menatap benci padanya. Jika sekali ini saja dia berhasil mendapatkan simpati Yoongi, mungkin dia bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Itu harapan yang sedikit demi sedikit tumbuh dalam diri Yoona selama berada di ruangan kecil itu.

The Possesion of Yoona Lee (Part 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang