BAB 21

129 14 0
                                    

"Kenapa tidak segera menjawabnya? Kau tidak ingin melakukannya?" Tanya Jungkook tiba-tiba menyelidiki apa yang sedang Yoona pikirkan di tengah makan siang mereka.

"Kurasa kalian semua pasti tahu apa yang kulakukan setiap harinya bukan? Kalian bahkan mungkin tahu apa yang ku makan dan apa yang ku pakai."

"Tidak juga, kau pikir kami mata-mata. Yang kami tahu hanya hal-hal penting yang perlu pertimbangan beberapa orang. Untuk apa kami tahu keseharianmu." Jawab Jungkook berbohong. Jungkook juga tahu apa fungsi David selalu ada disisi Yoona setiap hari dan kepada siapa David melaporkannya.

"Jadi kalian juga sudah mempertimbangkannya? Kalian yakin itu bukan masalah?" Tanya Yoona lagi-lagi masih memikirkan bagaimana jika masa lalunya terbongkar dan menimbulkan masalah.

"Kau pikir semua orang di dunia ini suci? Kau berpikir terlalu jauh Yoona. Lakukan saja dulu apa yang ada di depanmu jika ada masalah muncul kau hanya perlu menghadapinya lagi.

Bukankah masalah-masalah kemarin lebih berat dan kau bisa melewatinya?" Ucap Jungkook akhirnya ikut berusaha meyakinkan Yoona.

Tapi masalah yang Jungkook maksud, menurut Yoona adalah masalah yang dia buat dan mereka selesaikan. Bukan masalah yang benar-benar Yoona hadapi seorang diri.

Sudah seminggu berlalu sejak Yoona mengatakan pada Namjoon kalau dia akan memikirkannya hingga akhirnya Yoona sudah mendapatkan keputusannya. Sebelum mengatakannya pada Namjoon Yoona lebih dulu meyakinkan dirinya sekali lagi dengan mendatangi David.

"Kau tahu soal tawaran yang mereka berikan padaku kan?" Tembak Yoona setelah David membuka pintu apartemennya dan David pun mengangguk.

"Dan kau akan tetap bersamaku kan walaupun aku memilih melakukan itu?" Sambung Yoona lagi.

Dari tatapan matanya jelas Yoona ingin David menjawab iya. Sebagai orang terdekat Yoona saat ini, tentu David memberikan jawaban seperti yang Yoona inginkan.

"Tapi Yoona, kau tidak boleh berpikiran kalau aku akan selamanya bersamamu. Kau juga tahu mereka ingin kau-"

Yoona menutup pintunya.

"Kau juga harus bisa berdiri sendiri Yoona" Sambung David menghela nafas panjang.

Hanya beberapa hari berselang setelah Yoona menyetujui tawaran itu sudah berhembus kabar di antara karyawan perusahaan Hoseok kalau model baru yang akan bergabung dengan mereka adalah model spesial yang Hoseok pilih sendiri dan bahkan mereka menambahkannya dengan menganggap Hoseok punya hubungan istimewa dengannya.

Belum apa-apa sudah ada banyak orang yang membicarakannya dan menganggapnya hanya memanfaatkan hubungannya dengan Hoseok untuk mendapatkan proyek-proyek yang cukup besar untuk seorang model baru.

"Kalian juga pasti sudah mendengarnya kan?! Kenapa tiba-tiba justru aku yang menjadi skandalnya???" Ucap Hoseok sedikit kesal saat mereka sedang berkumpul seperti biasa.

"Kau yang membawanya tentu saja kau yang kena, jika aku yang kena justru itu aneh. Sudahlah lagipula tidak ada ruginya untukmu kan hyung" Timpal Taehyung menggoda Hoseok.

"Memang tidak rugi apapun tapi banyak orang menghubungiku dan menanyakan apa hubunganku dengan Yoona. Bagaimana aku harus menjelaskannya?"

"Some?" Sahut Jungkook ikut menggoda Hoseok.

Pertemuan mereka kali ini memang sengaja untuk mematangkan rencana mereka terkait Yoona. Termasuk hal-hal kecil seperti yang Hoseok ceritakan tentang isu yang sudah muncul tentang Yoona bahkan sebelum Yoona muncul ke publik.

Malamnya Namjoon pulang dengan membawa banyak tas belanja dari merek-merek terkenal. Dia memberikan semua yang dia bawa pada Yoona.

"Ini semua untuk ku? Kenapa?" Tanya Yoona heran.

"Karena mulai besok orang akan mengenalmu sebagai seorang model maka aku membeli semua trend terbaru yang mereka punya." Jawab Namjoon bersemangat.

Saking bersemangatnya Namjoon bahkan berencana untuk mengganti mobil yang Yoona pakai, tapi dengan tegas Yoona menolaknya. Terlalu berlebihan rasanya jika sampai harus mengganti mobil baru. Semua yang Namjoon berikan padanya jelas sudah lebih dari cukup.

Sementara itu di tempat lain.

"Aku ingin menagih janjimu!" Ucap Chaeyoung meninggikan suaranya setibanya di cafe untuk menemui seseorang.

"Kau bahkan gagal melakukan tugasmu sekarang kau menagih janji? Bukankah kau terlalu tidak tahu malu?" Jawab pria itu tersenyum sinis.

"Bukankah hari itu kau juga lalai karena kau tidak menduga mereka tiba-tiba muncul disana? Sekarang apa yang akan kau lakukan? Mereka akan membuatnya menjadi model dan semua orang akan mengenali wajahnya."

"Kalau begitu kau harus membawanya turun" Jawab pria itu ringan.

Di hari pertamanya muncul di perusahaan Hoseok, Yoona yang datang dengan setelan blus putih yang dipadukan dengan rok mini jeans berwarna hitam dan juga seorang pria tampan yang berjalan di sampingnya.

"Kau lihat bagaimana gadis-gadis itu menatapmu? Bola mata mereka bahkan hampir lepas hahaha" Ucap Yoona menggoda David.

"Jelas-jelas mereka menatap iri padamu" Jawab David yang kemudian dengan gerakan tipisnya meminta Yoona melihat pantulan dirinya di cermin yang ada di dalam lift.

"Berhenti meragukan dirimu. Kau harus berjalan dengan penuh percaya diri supaya mereka tidak meremehkanmu." Sambung David.

Sebelumnya Yoona sudah meminta pada Namjoon agar dia diperlakukan sebagaimana mestinya para model pemula diperlakukan. Tapi setelah isu hubungannya dengan Hoseok merebak tentu saja para karyawan tidak bisa menyingkirkan mindset mereka untuk tidak menganggap Yoona punya kartu istimewa.

Beruntungnya sebagian dari mereka merasa Yoona memang layak menerima proyek-proyek yang Hoseok pilih untuknya. Terutama setelah melihat bagaimana Yoona secara langsung, dari segi visual Yoona memang cocok dengan konsepnya. Mereka ingin mencoba mengambil beberapa foto Yoona hari itu juga.

Sample foto yang mereka ambil kemudian mereka cetak sebagai bahan rapat kecil tim marketing, tim desainer, tim grafis dan tentu saja Jung Hoseok. Mereka semua setuju kalau dari sudut pandang manapun semua hasil foto Yoona sangat menarik.

"Lalu, apa ada kemungkinan kesulitan bekerja dengannya? Jangan hanya karena isu itu kalian sungkan mengatakannya." Ucap Hoseok pada anak buahnya.

"Sama sekali tidak ada. Tentu kami masih canggung satu sama lain. Tapi sejauh yang kami lihat, dia bisa dengan mudah mengerti semua arahan yang kami berikan. Dia mau mencoba dan mau berusaha. Kami sudah bertemu dengan banyak model pemula, dan kami rasa dia akan menjadi salah satu model terbaik kita jika sikapnya tidak berubah."

"Aku juga tidak menyangka dia bisa seperti ini." Gumam Hoseok masih tidak percaya jika gadis yang ada di semua foto yang dia lihat adalah Yoona yang dia kenal.

"Untuk proyek yang akan diberikan padanya?" Sambung mereka.

"Kalian atur saja. Perlakukan dia sebagaimana mestinya sesuai ketentuan perusahaan. Kalian tidak perlu memberinya perlakuan istimewa."

Dan meski Hoseok sudah mengatakan demikian, proyek pertama yang Yoona kerjakan ternyata menarik perhatian brand-brand ternama untuk menggunakannya juga sebagai model mereka untuk proyek selanjutnya.

"Ch..! Kalian pikir dengan begini aku tidak bisa mengambilnya lagi" Jin Ho Gyeong hanya tersenyum sinis setelah melihat wajah Yoona muncul di sebuah majalah yang anak buahnya bawa untuknya.

The Possesion of Yoona Lee (Part 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang