BAB 32

121 11 0
                                    

"Jangan kau pikir aku tidak tahu apa yang selama ini kau lakukan di belakang kami. Aku membiarkanmu karena menganggapmu adikku. Haruskah ku lepaskan tanganku darimu?!" Jawab Yoongi sangat serius membuat senyum Taehyung yang sejak tadi tak henti menertawakan semua orang pun akhirnya padam.

Yoongi beranjak dari sandarannya dan menumpukan kedua tangannya di atas meja untuk menatap Taehyung lebih dekat. Di detik berikutnya dia bahkan menarik tengkuk Taehyung dan mencengkeramnya.

"Jika dia memang lebih penting darimu, sejak awal aku sudah membiarkanmu jatuh dan aku akan membiarkanmu mendapatkan pelajaran itu dari tempat lain! Aku tidak ingin mendengar alasan apapun, kau selesaikan semua ini! Mengerti?!!"

Tanpa menjawab Yoongi, masih dengan amarahnya mau tidak mau Taehyung beranjak dari tempat duduknya. Tapi sebelum dia meninggalkan ruangan Seokjin meminta Taehyung untuk mendekat padanya.

Berdiri di hadapan adiknya yang sudah tak lagi berani menatapnya, Seokjin meraih bahu Taehyung dengan kedua tangannya.

"Aku sudah berusaha menahan diriku sendiri dan sekaligus menahannya (Yoongi). Tapi emosi tidak penting mu itu hampir menjatuhkan kita semua. Jadi jangan mengecewakanku lagi." Ucap Seokjin.

Caranya mengucapkan itu memang terdengar lembut. Tapi tatapan mata dan caranya membuat Taehyung balas menatapnya, seolah dia sendiripun siap menerkam adik kandungnya ini.

Hingga akhirnya Taehyung yang diikuti oleh Namjoon dan David pun pergi meninggalkan ruangan itu. Seokjin meminta mereka berdua untuk terus mengawasi Taehyung sampai dia berhasil menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan awak media.

"Kau juga sama! Aku benar-benar tidak menduga kau melakukan hal seperti ini! Semua foto itu pasti berasal darimu kan?! Bukankah kalian berteman?!" Bentak Hoseok pada Chaeyoung.

"Ch..Apanya yang teman, aku juga terpaksa melakukannya (bergumam). Kerja bagus Yoona! Kau berhasil memecah belah mereka semua! Gadis jalang murahan sepertimu bahkan berhasil mempengaruhi mereka semua supaya berpihak padamu.

Kau luar biasa!!" Chaeyoung bahkan bertepuk tangan untuk hal itu.

Tok! Tok!

Jungkook yang berada paling dekat dengan pintu pun membukakan pintunya. Dan rupanya yang datang ada Park Chanyeol, kakak kandung Chaeyoung yang langsung datang dari Beijing.

"Lama tidak bertemu Jungkook" Sapa Chanyeol.

"Eoh lama tidak bertemu hyeong"

Tapi alasan Chanyeol datang ke Korea kali ini bukan untuk berbasa basi dengan mereka yang sudah lama tidak ditemuinya. Jimin sudah menceritakan semuanya saat dia meminta Chanyeol menjemput adiknya.

"Ini benar-benar.. aku tidak menduganya Chaeyoung-a." Ucap Chanyeol menatap adiknya yang masih enggan melihatnya.

"Apa aku benar-benar bisa membawanya pergi?" Tanya Chanyeol pada Seokjin, Yoongi, dan Hoseok.

"Apa maksudmu? Kau akan membiarkan mereka melakukan sesuatu padaku?!" Sahut Chaeyoung.

"Jika itu perlu.." Jawab Chanyeol ringan.

"Kau tanya saja pada mereka. Aku harus mengangkat ini" Ucap Hoseok kemudian meninggalkan ruangan karena beberapa panggilan telepon yang masuk.

"Kau sungguh akan membiarkan kami melakukan itu?" Tanya Seokjin pada Chanyeol sambil melemparkan tatapan kecilnya pada Yoongi.

"Lebih baik aku membawanya bukan?" Ucap Chanyeol kemudian menarik tangan Chaeyoung agar segera berdiri dan ikut pergi bersamanya.

Saat Chanyeol dan Chaeyoung berbalik menuju pintu, akhirnya Chanyeol melihat gadis yang Jimin bicarakan. Gadis itu mengalihkan pandangannya untuk menghindari mereka. Hingga kemudian Chaeyoung menepis tangannya dan terlihat menghampiri gadis itu, tapi Jungkook menghalanginya.

"Gadis sepertimu pasti sangat senang berkhayal bukan? Kau pikir perusahaan-perusahaan itu masih akan menerima bekas pelacur sepertimu?! Kau pikir semua perusahaan besar itu benar-benar menginginkanmu?!" Teriak Chaeyoung merasa tidak terima.

"Nyatanya mereka lebih memilihnya dibandingkan kau bukan? Kau pikir sebelum dia muncul mereka tidak tahu kalau kau ada? Tidakkah kau berpikir mereka terpaksa memilihmu?" Sahut Yoongi menyunggingkan senyumnya pada Chaeyoung.

"Cukup. Jangan membuat masalah baru lagi" Ucap Chanyeol kembali menarik adiknya pergi meninggalkan ruangan.

Dan setelah semua orang keluar, ruangan itu tiba-tiba saja menjadi sangat hening. Jungkook yang merasa sudah tidak ada lagi yang perlu mereka berdua dengar terutama Yoona, kemudian membawa Yoona meninggalkan ruangan itu juga.

Masalah media perlahan mulai terkendali. Tapi beberapa pebisnis memanfaatkan momen ini untuk menyerang tuan Seonho dan tentunya tuan Seonho meminta mereka untuk membereskan ini semua.

Saat itu, di hadapan Hoseok dan Seokjin. Yoongi menyetujui cara yang Seokjin berikan untuk menebus rasa bersalah mereka atas ulah Taehyung. Dan mereka bertiga memutuskan untuk menyampaikan itu secara langsung pada tuan Seonho.

Mendengar beberapa nama yang sekretaris tuan Seonho sebutkan, Seokjin dan tentunya Yoongi tidak asing dengan nama-nama itu. Beberapa pebisnis yang menyerang tuan Seonho ada di dalam daftar yang pernah Yoona buat dan memutar balikkan cerita dengan melemparkan cerita mereka pada tuan Seonho.

Mereka jelas tidak bisa mengatakan hal itu karena mereka juga belum terlalu mengenal tuan Seonho. Dalam diamnya, rupanya Yoongi menemukan sebuah cara yang dia rasa ini adalah cara yang paling cepat untuk menyelesaikannya. Tapi Yoongi belum mengatakannya pada siapapun bahkan hingga mereka berhasil berdiskusi dengan tuan Seonho.

Karena cara yang Yoongi maksud secara tidak langsung akan membuat Yoona melakukan pekerjaan yang sangat dia benci.

— Panggilan Telepon —

Yoongi :

Kau masih bersamanya?

Jungkook :

Iya, kenapa?

Yoongi :

Bawa dia ke rumah

——

Awalnya semua orang mengira Yoongi akan meminta Yoona kembali tinggal di rumahnya dan kembali menjadi pelayannya setelah apa yang yang terjadi kali ini. Tapi Seokjin yang saat itu mendengar dan melihat langsung bagaimana ekspresi Yoongi saat meminta Jungkook membawa Yoona ke rumahnya seolah bisa mengerti apa yang akan Yoongi lakukan. Seperti sebelumnya, dia hanya akan mempercayai Yoongi sepenuhnya.

Dan benar saja, Yoongi ingin Yoona menemui beberapa orang itu. Melakukan hal yang serupa dengan yang pernah Yoona lakukan saat bersama Jin Ho Gyeong waktu itu.

"Aku tidak menyangka kau ternyata sama saja dengannya. Jadi ini tujuanmu selama ini membiarkanku di sekitarmu? Karena kau juga akan memanfaatkanku untuk itu?!"

Yoona tidak bisa menyembunyikan rasa marah dan kecewanya saat mendengar Yoongi memintanya melakukan hal yang sama seperti yang Jin Ho Gyeong minta padanya dulu.

"Kenapa? Kau tidak akan melakukannya?" Jawab Yoongi seperti tidak peduli.

"Kau pikir kalau aku mau melakukan hal itu aku akan bertahan disini meskipun mulut tajam mu itu hanya bisa melontarkan kalimat kebencianmu padaku?!!"

Meski sadar kalau jawaban dan reaksinya ini bisa dibilang tidak tahu diri setelah menerima semua yang Yoongi lakukan untuk menjauhkannya dari Jin Ho Gyeong. Tapi Yoona tetap memilih untuk menentang permintaan Yoongi itu dan meninggalkan ruangan begitu saja.

Dan Yoongi yang menyadari kesalah pahaman di antara mereka memilih untuk membiarkan Yoona pergi.

Tapi...

"Jangan sampai dia keluar dari rumah ini"

The Possesion of Yoona Lee (Part 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang