Jin Ho Gyeong dengan amarahnya hanya terus menarik Yoona keluar dari apartemen itu tanpa memperdulikan Yoona yang masih ketakutan dan berusaha menutupi tubuhnya.
"Apa yang dia lakukan?!" Ucap Ho Gyeong berkacak pinggang menatap tajam ke arah Yoona.
Mendengar pertanyaan Ho Gyeong, Yoona yang sebelumnya merasa takut pun ikut berubah menjadi merasa marah. Dia tidak buta dan dia jelas sempat melihat apa yang adiknya lakukan pada Yoona. Dan dia masih perlu menanyakan hal itu padanya?
"Jawab Yoona!!" Gertak Jin Ho Gyeong mendorong Yoona ke sudut elevator.
"Sama seperti yang kau lakukan!" Jawab Yoona menggertakkan giginya.
Mendengar itu Jin Ho Gyeong mencengkram bahu Yoona semakin kuat. Tatapan mata Yoona yang terlihat semakin membencinya justru membuatnya semakin buta.
Tanpa memikirkan bagaimana perasaan Yoona, yang Jin Ho Gyeong lakukan justru membuat Yoona semakin membencinya. Yang dia inginkan adalah menghapus jejak Yun Oh di tubuh Yoona dengan menggunakan cara yang sama. Semakin Yoona meronta dan mendorongnya Ho Gyeong akan semakin memperdalam lumatannya. Dia terus menghapus jejak Yun Oh dan menggantikannya dengan jejak yang dia buat.
Dia baru menghentikannya saat Yoona mulai lemah bahkan meneteskan air matanya.
Pintu elevator terbuka dan lagi-lagi tanpa memperdulikan Yoona Jin Ho Gyeong menariknya keluar untuk membawanya kembali bersamanya.
Tapi sayang niatnya gagal hanya dalam 3 langkah besarnya.
Seseorang muncul menarik tangan Yoona dan memukul tengkuk Jin Ho Gyeong sangat keras hingga tidak sadarkan diri. Sementara Yoona, tubuhnya yang sudah melemah karena mulai putus asa jatuh ke pelukan seseorang yang menarik tangannya.
Dan orang itu adalah Yoongi.
Hanya sesaat, benar-benar hanya waktu yang singkat. Yoona merasakan nyaman dan tenang saat Yoongi yang mungkin sebenarnya tidak sengaja memeluknya karena Yoona sangat lemah. Sebelumnya dia selalu sangat dingin pada Yoona. Tapi Yoongi jelas bisa merasakan kalau Yoona bahkan hampir jatuh saat dia menariknya.
Bahkan saat anak buah Yuta sudah bermunculan untuk mengamankan Jin Ho Gyeong dan beberapa anak buah yang Jin Ho Gyeong bawa, Yoongi melepas jaket yang dia pakai dan memakaikannya pada Yoona. Dia bahkan masih membiarkan Yoona bersembunyi dalam pelukannya.
Yuta yang melihat itu sedikit merasa tidak terima. Selama ini Yoongi selalu mengatakan kalau dia tidak pernah sedikitpun peduli pada Yoona. Jadi apa yang sedang dia lakukan sekarang?
"Yoona.." Ucap Yuta meraih lengan Yoona untuk memastikan dia baik-baik saja.
Tapi dia justru melihat bagaimana Yoona sangat bergantung pada Yoongi.
Yoona sudah berdiri di kakinya sendiri, dia terus menunduk dan tangannya masih menggenggam erat pakaian Yoongi.
Dia jelas menyadari kalau dia tidak akan bisa memberikan rasa tenang dan nyaman pada Yoona. Dan malam itu, dengan berat hati akhirnya Yuta memilih untuk membiarkan Yoona bergantung pada Yoongi.
Yuta bahkan sudah menawarkan untuk mereka tinggal di kediamannya dan kembali ke Korea saat hari sudah terang. Yoongi tidak mengatakan apapun dan hanya terus memperhatikan Yoona. Dia tidak bisa berada disini lebih lama lagi.
Baik Ha Kyung maupun Yoona, Yoongi memutuskan untuk membawa mereka kembali ke Korea saat itu juga. Ha Kyung sudah mendapatkan perawatan dan Yoona hanya mendapatkan luka kecil. Mereka bisa melakukan penerbangan malam itu karena Yoongi juga sudah menyiapkan semua yang diperlukan.
"Apa kau akan terus begini (mencengkram pakaian Yoongi) sampai nanti?" Ucap Yoongi dengan nadanya yang khas saat bicara dengan Yoona.
Perlahan Yoona melepasnya. Dia juga sadar kalau pria di hadapannya ini tidak akan pernah bersedia untuk menjadi tempatnya bergantung.
Tapi entah apa yang mengubah Yoongi malam itu. Sejak awal dia terlihat sangat peduli. Dan sekarang, saat Yoona turun dari mobil dengan sukarela dia menggenggam tangan Yoona tanpa Yoona minta.
"Hanya sampai kita tiba di Korea" Sambung Yoongi kemudian menggandeng Yoona masuk ke dalam pesawat.
Dia benar-benar melakukannya hingga mereka tiba di Korea. Yoongi masih tetap menggenggam tangan Yoona saat mereka duduk berdampingan di dalam pesawat.
Dan saat mereka sudah mendarat di Korea, Jungkook, Namjoon dan Hoseok sudah menunggu mereka di bandara. David segera membawa Yoona masuk ke dalam mobil dan Jay mengurus nona Ha Kyung masih memerlukan perawatan.
"Apa tidak masalah membawanya pergi denganku?" Tanya Namjoon ragu-ragu.
Mereka yang ada disana juga melihat dengan mata kepala mereka, saat Yoona turun dari pesawat dia masih menggenggam tangan Yoongi. Mereka baru saling melepaskan setelah Jungkook menghampiri mereka.
"Hmm. Aku akan mengirim orang untuk menemani David." Jawab Yoongi.
"Bukan itu maksudku. Sepertinya dia sangat bergantung padamu." Sambung Namjoon lagi.
"Beri tahu saja kalau terjadi sesuatu. Kau (Hoseok) ikut aku." Jawab Yoongi kemudian masuk ke dalam mobilnya.
"Sudahlah yang penting semuanya selamat. Aku harus ikut dengannya dulu" Ucap Hoseok menenangkan Namjoon.
Jungkook pun juga berusaha menenangkan Namjoon dengan ikut bersamanya kembali ke apartemen dan menjaga Yoona.
Yoona mungkin berhasil menguatkan dirinya beberapa saat yang lalu. Tapi ketakutan dan serangan panik nya kembali muncul sejak mereka sampai di apartemen.
Tatapannya kosong dan wajahnya lesu. Sejak tiba Yoona memilih untuk mengunci diri di dalam kamar.
"Kita tahu kau butuh waktu untuk sendiri. Tapi berjanjilah kau tidak akan menyakiti dirimu sendiri. Hm?" Ucap Jungkook sebelum Yoona menutup pintu kamarnya. Dan Yoona hanya mengangguk lemah.
Namjoon dan Jungkook sudah menawarkan makanan untuknya tapi Yoona masih terus menolaknya dan memilih beristirahat.
Malamnya Yoona demam tinggi, Jungkook dan Namjoon baru menyadarinya di pagi hari saat dia melihat wajah Yoona yang akhirnya mau membuka pintu kamarnya.
"Seharusnya kau beritahu aku kalau kau tidak baik-baik saja Yoona. Kenapa kau menahannya sendiri?" Ucap Namjoon khawatir.
"Aku harus bisa melawannya sendiri bukan?" Jawab Yoona tersenyum pahit.
"Apa ada kabar soal nona Ha Kyung?" Sambung Yoona lagi.
"Dia baik-baik saja dan dia juga tidak menyalahkanmu. Bukan kau yang mempertemukannya dengan Yun Oh. Jangan khawatir. Dia juga tidak tahu soal tuan Ho Gyeong." Jawab Namjoon.
Hoseok juga sudah berusaha untuk mengosongkan jadwal pemotretan Yoona selama beberapa hari karena sedang tidak enak badan. Tapi beberapa perusahaan tidak mau mengerti itu.
"Tenang saja. Ini bukan masalah besar." Jawab Yoongi sangat tenang.
"Apanya yang bukan masalah besar? Namanya sedang melambung dan banyak perusahaan menginginkannya. Jadwalnya sedang sangat padat tapi dia masih enggan melakukannya." Gerutu Hoseok.
"Apa tidak bisa digantikan? Kau pasti punya model terbaik lainnya kan hyung" Tanya Jimin ikut menambahkan.
"Ada tapi mereka (client) tidak mau. Aku juga masih berusaha mencari penggantinya."
"Chaeyoung ada disini kan? Kenapa bukan dia saja? Dia juga menarik." Sahut Taehyung seolah memberikan ide cemerlang untuk Hoseok yang langsung memintanya pada Jimin.
— Panggilan Telepon —
Yoongi :
Bagaimana?
David :
Dia sudah tidak demam dan terlihat baik-baik saja,
tapi dia menolak untuk keluar dari rumah.
Dan dia kembali membuat jarak dengan kamiKurasa dia tidak akan mau kembali ke dunia (modeling) itu lagi.
Yoongi :
Aku akan memikirkan soal itu
———
KAMU SEDANG MEMBACA
The Possesion of Yoona Lee (Part 2)
Fiksi PenggemarBerhasil terlepas dari genggaman Jin Ho Gyeong bukan berarti Jin Ho Gyeong akan dengan mudah melepaskannya. Hidupnya tidak akan tenang sampai seseorang benar- benar berhasil mematahkan kepemilikan Jin Ho Gyeong atas hidupnya. Tapi sejak awal pertemu...