BAB 10

147 12 2
                                    

Yoongi meminta Yoona duduk disampingnya karena kursi di hadapan mereka adalah tempat untuk tamu yang akan mereka temui. Sejak awal Yoona memang sengaja tidak menanyakan siapa yang akan mereka temui di tempat itu. Dan sejak itu juga, Yoona mulai berpikiran buruk tentang Yoongi.

Yang ada di benaknya saat ini, Yoongi akan melakukan hal yang sama seperti yang Jin Ho Gyeong lakukan sebelumnya. 'Memanfaatkannya'.

Hingga kemudian tamu yang mereka tunggu akhirnya tiba. Meski tetap ikut menyambut kedatangannya, raut wajah Yoona berubah menjadi sangat tidak ramah.

(Dalam bahasa Jepang)

(Dalam bahasa Jepang)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keito Yuta

"Lama tidak bertemu kau semakin cantik Yoona." Ucap Yuta menyapa Yoona dan hanya mendapatkan respon senyuman terpaksa Yoona.

Dalam hatinya, Yoona sedang tak henti-hentinya mengumpat pria di sampingnya dan terus merasa yakin sebentar lagi pria di sampingnya ini pasti akan menjualnya atau memintanya melayani Yuta. 'Benar-benar pria brengsek!'

Sama seperti saat melakukan panggial video dengan Ares, Yoona membantu mereka agar lebih mudah untuk membicarakan kerjasama mereka dengan menerjemahkan pembicaraan mereka. Yang tanpa Yoona tahu sebenarnya Yoongi sendiri sedikit menguasai bahasa Jepang. Hanya saja tidak selancar Yoona.

Di akhir pembicaraan mereka, Yuta menanyakan tawaran yang Yoongi berikan dalam emailnya.

"Aku datang karena dia mengizinkan aku bicara denganmu. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan padamu tentang hari itu. Sejujurnya aku sangat mengkhawatirkanmu, tapi kau tahu dia lebih kuat dariku. Jadi aku tidak bisa melakukan apapun untuk menolongmu. Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu sejak hari itu.

Dan masih banyak yang ingin ku katakan padamu. Tolong katakan padanya. Aku ingin bicara berdua saja denganmu."

"Kalau kau setakut itu seharusnya tidak ada yang perlu dibicarakan lagi." Jawab Yoona kesal.

Dan saat Yoona menanyakan tawaran yang Yuta maksud pada Yoongi, Yoona merasa sudah tahu apa jawaban Yoongi selanjutnya. Tapi ternyata dia salah.

"Aku hanya mengatakan kalau aku akan membiarkanmu bicara dengannya. Bukan bicara berdua dengannya. Dan aku sudah membiarkanmu mengatakannya barusan.

Soal tawaran kerjasama aku akan membacanya lagi. Untuk sekarang cukup sampai disini." Ucap Yoongi tiba-tiba bicara menggunakan bahasa Jepang.

Yoona yang terkejut karena Yoongi ternyata bisa berbahasa Jepang itu membeku menatapnya kesal. Dia bahkan tidak mendengar Yuta yang mengeluhkan ucapan Yoongi yang tidak sesuai dengan yang dia mengerti.

"Aku perlu bicara denganmu Yoona." Pinta Yuta berusaha menggenggam tangan Yoona tapi Yoona menarik tangannya dan kemudian menatap Yoongi.

(Dalam bahasa Korea)

"Kau bisa tetap disini kalau kau ingin pergi dengannya." Ucap Yoongi yang sudah berdiri dan memasukkan tangannya ke saku celananya.

"Tidak." Jawab Yoona langsung berdiri dan beranjak dari tempat duduknya. Tapi Yuta menghalanginya.

"Nyatanya baik saat itu maupun sekarang kau tetap tidak akan bisa menolongku. Jadi jangan bertingkah seolah kau bisa melawannya." Tutup Yoona pada Yuta kemudian segera menyusul Yoongi.

Yoona pergi menggunakan mobil yang sama dengan Yoongi. Dia duduk di samping Yoongi di kursi penumpang. Yoongi lebih dulu mengantar Yoona kembali ke rumah baru kemudian dia kembali ke perusahaannya.

Dia jelas tahu betul kalau pria yang baru saja menurunkannya dari mobil itu hanya punya rasa benci yang sangat besar padanya. Tapi sikapnya yang seperti tadi juga terus membuat Yoona bertanya-tanya. Apakah dia akan berubah baik padanya atau akan tetap membencinya selamanya.

"Yoona"

Seorang pria sedang berdiri di ambang pintu utama menunggu kedatangan Yoona. Namjoon sengaja datang ke rumah Yoongi untuk menemui Yoona. Dan tentu saja Yoona menyambutnya. Meski belum berhasil menolongnya saat itu, tapi Yoona juga tahu Namjoon tidak mengabaikannya begitu saja.

Tidak satupun dari mereka berlima menyangka Yoongi akan membiarkan Yoona tetap berada di rumah ini. Mereka semua berpikir Yoongi mungkin sudah menelantarkan Yoona atau mungkin akan menukarnya dengan kesepakatan yang lebih menguntungkannya.

Jika bukan karena pertemuan mereka dengan Yuta, baik Yoongi maupun Jungkook tidak akan mengatakan apapun tentang keberadaannya. Tapi sekarang semua orang tahu, kalau Yoona berada di bawah 'pengawasan' Yoongi.

"Mungkin begitu lebih mudah. Dia tidak perlu menjelaskan kepada banyak orang kalau sewaktu-waktu dia ingin membuangku atau mengembalikanku." Jawab Yoona tersenyum pahit.

"Aku juga sudah dengar tentang kau menjadi pelayan di rumah ini. Tunggu sampai aku bisa memperkuat keamanan di rumahku, setelah itu aku akan membawamu tinggal denganku. Kau tidak perlu menjadi pelayan lagi."

"Lalu? Tidak mungkin aku hanya menumpang tinggal tanpa memberikan balasan apapun. Aku tidak masalah menjadi pelayan. Lihat aku. Pelayan mana yang bisa mengenakan dress secantik ini?" Jawab Yoona menunjukkan dressnya sekaligus membuat pesonanya kembali memancar.

"Ya.. kau benar. Cantik."

Sejak awal pertemuan mereka Namjoon memang cukup tertarik dengan Yoona. Tapi Namjoon masih terus menyangkal suara hatinya sendiri. Dia merasa itu hanya bagian dari rasa simpatinya saja. Jika sudah melibatkan perasaan, Namjoon sering kali tidak percaya diri. Karena dia sendiri juga pria dengan luka besar di hatinya.

Di kantor Yoongi.

"Jadi sekarang kau sudah menerimanya?" Ucap Seokjin pada Yoongi yang masih sibuk di meja kerjanya.

"Dia cukup berguna. Apa salahnya."

Memanfaatkan kemampuan Yoona memang tidak ada salahnya. Tapi membuatnya tetap berada di sisinya, itu menjadi pertanyaan besar untuk Seokjin yang sudah lama mengenal Yoongi.

Jika dia sangat membencinya karena Yoona mengingatkannya pada Yewon, seharusnya Yoongi sudah menyingkirkan Yoona dari hidupnya.

Dan lagi, mempekerjakan beberapa penerjemah seharusnya bukan hal yang sulit untuk perusahaan Yoongi jika dia benar-benar membutuhkannya. Tapi kenapa harus Yoona?

Yoongi selalu kembali ke rumah tepat saat jam makan malam. Kepala pelayan Nam yang biasa melayaninya sedang merasa tidak enak badan dan meminta Yoona yang menyiapkannya lebih awal supaya tidak perlu berhadapan langsung dengan Yoongi.

Jantungnya berdegup kencang. Dia takut tiba-tiba Yoongi membentaknya karena muncul dihadapannya saat Yoongi tidak memintanya. Tapi nyatanya, saat Yoongi datang dan melihat Yoona ternyata dia hanya diam saja dan tidak mengatakan apapun.

"Kepala pelayan Nam sedang tidak enak badan. Tuan bisa memanggilku kalau tuan butuh sesuatu." Ucap Yoona kemudian menunggu Yoongi selesai makan di balik dapur bersih dekat meja makan.

Mendengar suara Yoongi menarik kursinya Yoona kemudian segera menghampirinya dan membereskan meja makan. Tapi saat Yoona muncul dari balik dinding, rupanya Yoongi masih berdiri di samping kursi meja makan menatapnya tanpa mengatakan apapun.

'Apa yang sedang kulakukan? Membuang-buang waktuku saja.' Gumam Yoongi dalam hatinya.

The Possesion of Yoona Lee (Part 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang