Pagi yang cerah bagi vanca karna tidak ada anggota keluarganya yang akan menyakiti nya.
Vanca berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Jika kalian tanya kenapa vanca tidak sekolah? Karna hari ini dia ingin bolos agar tidak bertemu dengan abangnya itu.
"Wah gila udah ganteng banget gua" Ucap vanca yang kini berada di depan kaca dengan mengelus mukanya yang tampan.
"Masak apa ya? Makan mie enak kali ya? Tapi pengen cimol deh"
Baru saja vanca keluar dari kamarnya, dia sudah mendengar adanya keributan.
Hilang sudah pagi vanca yang cerah
"Balikin vanca!!"
"Ck lu siapa ngatur ngatur gua?! Mau adu tinju?! Yang ada lu kalah sama gua"
Kenapa nih? Ketinggalan apa vanca?
Vanca mengintip dari tangga dan ternyata ada kedua abangnya yang sedang adu bacot dengan teo, melvino, alvero dan kai kita sebut saja ggs (ganteng ganteng sedeng)
"Anjay lagi pada berantem, kurang cimol nih" Gumam vanca
"Minggir!! Gua mau ketemu vanca!!" Ucap raffan
"Ngapain lu cari dia? Kangen lu? Giliran udah pergi baru kangen lu" Sinis kai
"Lu berempat gak usah ikut campur, ini masalah keluarga" Ucap kaivan
"Selagi itu berhubungan dengan vanca kita bakalan ikut campur" Ucal alvero
"Kak alvero kok belain kak vanca sih? Padahal kak vanca kan jahat" Ucap yola
Vanca tersenyum, ternyata ada yola
Gak liat vanca tuh, habisnya yola kayak kutu... Pantesan vanca selalu gatel gatel kalau di deket dia."Nah, lu juga teo sama aja. Kenapa lu berdua jadi belain vanca? Bukannya lu berdua gak suka sama vanca?" Ucap raffan
"Sejak kapan kita berdua gak suka sama vanca? Justru kita malah suka sama vanca... Ya gak te?" Ucap alvero yang di angguki oleh teo
"Ck kayaknya lu berdua kena santet sama si vanca" Ucap kaivan dengan muka yang ingin sekali vanca jambak
"Di kata gua dukun kali ya" Ucap vanca yang masih ngintip di deket tangga
"Lu aja kali yang buta, gak tau mana permata mana batu" Ucap melvino
"Gila udah pasti gua permata sih" Bangga vanca
"Maksud lo yola batu gitu?!" Kesal kaivan
"Heh yang batu tuh si vanca" Ucap melvino yang langsung di hadiahi pukulan oleh teo, kai, dan alvero.'Emang salah gua berharap sama melvino t*i a****g' - batin vanca
"Kebalik goblok" Ucap kai
"Nah iya itu maksud gua vanca permatanya"
"Ah banyak bacot, buruan mana vanca?!!"
"Kak vanca!! Kakak gak mau keluar?!! Kasian loh abang kakak nyariin kakak" Teriak yola
"Bacot banget nih babi satu" Gumam vanca
Karna sudah tidak seru, vanca akhirnya pergi turun kebawah.
"Ada apa sih?! Bacot banget, ganggu gua tidur tau gak" Omel vanca
"Mol gua tau ya lu dari tadi ngintip di deket tangga" Ucap melvino sambil merangkul vanca
"Eh ketahuan toh?" Ucap vanca dengan wajah bingungnya yang membuat mereka gemas dengan wajah polos vanca. kecuali yola.
"Aduh bocil jangan lucu lucu dong, kasian noh abang kamu udah nahan gemes" Ucap kai sambil melirik ke arah kaivan dan raffan
Yang di sindir langsung memalingkan wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
vanca
Jugendliteraturawal nya dia hanya ingin merokok dipinggir jalan untuk melepas semua bebannya tapi kenapa tiba tiba dia ada di kamar? dan kenapa rumah nya beda bahkan keluarganya beda dia dibuang atau keluarga nya operasi plastik jadi beda gini? Bukan bl🙂