38

7.6K 554 11
                                    

"Kamu tuh gimana sih!! Gimana bisa Darel celaka cuman nyelamatin anak kayak kamu!!" Teriak oma Vanca sambil menyeret Vanca menuju gudang

"Oma maaf hiks maafin Vanca oma" Ucap Vanca yang masih berumur 10 tahun, yang di seret oleh omanya.

"Asal kamu tau saya lebih ikhlas kalau kamu yang gak bisa apa apa celaka dari pada cucu kesayangan saya Darel!!" Ucapan itu benar benar membuat Vanca sakit hati sampai Vanca terdiam selama beberapa detik.

"Oma!! Jangan kurung Vanca di sini oma!! Vanca minta maaf oma!!" Teriak Vanca yang sadar jika dia akan di kurung di gudang itu

Vanca memohon ampun sambil menahan omanya agar tidak membawanya ke gudang yang gelap itu.

"Kamu pikir minta maaf doang cukup?!!" Vanca terjatuh akibat omanya yang mendorong dirinya di gudang yang gelap

"Oma maafin Vanca!! Oma!!" Teriak Vanca sambil memukul pintu itu dengan keras saat sang oma menutup pintu gudang itu san menguncinya

"Hiks Vanca takut gelap oma" Vanca mulai menangis namun oma nya tetap tidak membukakan pintu gudang itu.

"Nafas Vanca sesak oma, ayah bunda tolongin Vanca..." Ucap Vanca dengan cara nafas yang berat

"Vanca?!! Jangan tutup mata kamu!!" Wajah panik Hiego lah yang Vanca lihat sebelum matanya benar benar tertutup.

...

"Vanca"

"Vanca"

Panggila itu membuat Vanca membuka matanya dan melihat sekitarnya yang hanya berwarna putih. Dia menoleh mencari sumber suara yang terus terusan memanggil dirinya

"Vanca!!"

Dari kejauhan Vanca melihat dua orang anak kecil yang sedang bermain di taman dengan baju pasien rumah sakit. Vanca menyipitkan matanya dan berjalan perlahan menuju taman itu.

"Vanca!!! Kalau sudah besar kita tinggal bareng bareng ya di rumah aku" Ucap anak yang lebih pendek dari temannya

"Tapi Vanca nanti ninggalin abang Vanca dong"

Vanca menyadari bahwa itu adalah masa kecil nya dengan Vana. Namun kenapa dia tidak ingat? Dan sejak kapan dia dan Vana bermain saat kecil?

"Tapi kalau Vanca di rumah Vana, kamu gak akan di kurung lagi dan sakit" Sedih Vana membuat Vanca kecil terdiam sejenak

"Vanca janji Vanca bakalan sembuh nanti gak akan sakit lagi biar kita bisa barengan terus" Ucap Vanca kecil sambil menautkan jari kelingkingnya dengan jari Vana.

"Janji ya kita terus barengan sampe gede" Senyum Vana

"Janji" Senyum Vanca kecil

Tiba tiba saja semua menjadi gelap dan hening yang membuat Vanca mulai panik.

"Vanca!! Ini gara gara kamu!! semua karna anak haram ini!!" Bayangan saat Vanca kecil terlihat sedang di tarik oleh omanya

Vanca yang melihat itu membuat kepalanya sangat sakit.

"S-sakit" Ucap Vanca sambil memegangi kepalanya kesakitan

Kepalanya semakin sakit mendengar suara yang terus terusan memanggil namanya.

"Vanca"

"Vanca"

"Vanca!!"

Vanca terbangun dengan nafas yang tidak teratur, melihat sekitarnya yang ternyata terdapat keluarganya dengan wajah panik mereka.

"Yang mana yang sakit?" Tanya Hiego

"Mau di panggil dokter pribadi atau mau ke runah sakit aja?" Tanya Arsen

vancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang