43

1.8K 155 1
                                    

"Mau nanas gak??" Tanya Anzel kepada Vanca yang saat ini sedang membakar daging.

"Mau aaa"

"Mol sini gua yang bakar" Ucap Melvino yang sudah ada di samping Vanca

"Menyala abang ku!! Fire!!" Kata Vanca sambil memberikan pencapit kepada Melvino.

"Dasar bocah prik" Sindir Noel

"Apa sich kamu ikut ikut ajah"

Tolong ingatkan Noel untuk tidak melemparkan pisau yang ada di tangannya ke kepala Vanca.

Ntar kan kalau di lempar terus mati Vanca nya jadi tamat ceritanya:)

"Mau daging gak??" Tanya Darel kepada Vanca yang saat ini sudah duduk di sampingnya.

"Mau dong!!" Semangat Vanca

Anzel menatap tajam Vanca yang saat ini sedang disuapi daging oleh Darel.

Sementara itu Noel yang sangat peka itu tersenyum melihat Anzel yang sedang menatap Vanca.

"Vanca sama Darel nih jiwa kakak beradik nya tuh kuat banget ya?" Bisik Noel kepada Anzel

"Maksud lu?" Tanya Anzel dengan mata melotot ke arah Noel.

"Ya jaga jaga aja, siapa tau Vanca lebih milih Darel dari pada lu eh tapi udah pasti Darel gak sih? Secara dia tuh lembut kalau ngomong, kalau lu kan ekhem gimana ya..." Tawa Noel yang semakin membuat Anzel kesal

"Vanca bantuin abang bikin jus yuk" Senyum Anzel kapada Vanca

"Huh? Oke" Semangat Vanca sambil mengikuti Anzel dari belakang

"Tumben minum jus? Biasanya juga minum kopi kagak pernah mau minum jus" Ucap Raffan kepada Kaivan yang saat ini sedang memakan daging dengan lahap.

"Cemburu dia tuh" Santai Kaivan yang membuat Raffan dan Darel bingung 

"Cemburu kenapa?" Tanya Darel

"Ya karna Vanca akrab banget sama lu"

"Lu gak cemburu bang?" Tanya Raffan pada Kaivan

"Ya cemburu lah, tapi gua bisa apa? Selagi Vanca bisa senyum lebar mah gua ikhlasin" Ucap Kaivan

"Gila gak nyangka gua lu yang berawal dari abang gak guna jadi abang yang peduli sama kebahagian adek nya" Bangga Kai sambil berpura pura mengusap air mata yang keluar dari matanya

"Najis lu" Sinis Kaivan

Tertekan, itu lah yang Vanca rasakan saat ini. Ia menyesal menyetujui ajakan dari Anzel, karna saat ini hanya ada keheningan.

Anzel yang fokus dengan jus nya, Vanca yang hanya diam memperhatikan Anzel. Sebelum itu Vanca sudah menawari untuk membantu Anzel, tapi kata Anzel

"Kamu diem aja nanti takut luka, biar abang aja yang bikinin kamu jus"
Tapi... Vanca tuh gak bisa di suruh diem doang :)

"Hmm... Bang sehat?" Tanya Vanca saking gugupnya

"Hah? Sehat, kamu emang gak liat abang sehat begini" Ucap Anzel dengan wajah datar

"Oh iya sehat ha ha ha" Tawa Vanca canggung

Saat Vanca sedang memperhatikan Anzel, tiba tiba dia mendengar suara dari luar yang membuatnya berlari kencang.

"ABANG!!! CIMOL BANG!!! ABANG TUNGGU BANG!!!" Teriak Vanca yang membuat orang orang kaget mendengarnya.

"Dasar maniak cimol" Ucap Kaivan yang di setujui oleh yang lain

"ABANG TUNGGU BANG!!!" Panggil Vanca sambil berlari tanpa alas kaki menuju penjual cimol yang sudah berhenti.

"Pelan pelan dek, ini abang udah berenti" Ucap abang abang cimol

"Bang!!! Beli 5 bungkus, eh gak 10 bungkus!!" Ucap Vanca

"Siap" Ucap abang penjual cimol

"ABANG MAU SEBUNGKUS JUGA!!" Teriak Noel yang berdiri di depan pintu dengan tusuk sate nya.

"Udah abis dek di borong sama adek ini" Ucap abang itu sambil menunjuk Vanca yang sedang memasang wajah bangga nya kepada Noel.

"Kok lu borong semua?!" Ucap Noel yang tidak terima

"Selagi banyak duit kenapa gak?" Balas Vanca dengan kacamata hitam yang dia pakai entah dari mana.

"Ck, jadi cimol beneran lu lama lama" Gumam Noel

...

Ya disini lah Vanca dengan kesayangannya cimol dan kartun shinchan nya.

Sementara itu yang lain ada yang ikut menonton dengan Vanca seperti Noel dan Raffan, ada juga yang main game contohnya Teo, Melvino, Kaivan dan Kai.

Ada juga yang tidur yaitu Anzel dan Alvero. Kalau Darel dia cuman mantau aja, sekali kali juga nimbrung.

"Bagi cimol nya dong" Ucap Noel yang sudah mengambil sebungkus cimol

"Hm" Balas Vanca dengan mata yang fokus melihat tv

"Mau kemana?" Tanya Darel kepada Melvino yang berjalan keluar.

"Ke minimarket" Ucap nya

Tidak lama setelah itu Melvino kembali dengan membawa kotak hadiah berwarna merah dan hitam.

"Vanca lu ulang tahun?" Tanya Melvino

"Hah? Gak, kan gua ulang tahun 15 oktober" Ucap Vanca

"Ini ada hadiah buat lu?" Melvino menyerahkan kotak hadiah itu kepada Vanca. Noel yang ada di samping Vanca pun penasaran dengan isi kotak itu.

"Coba buka" Ucap Noel

Saat Vanca ingin membuka kotak itu, tangan Melvino lebih dulu menahan nya. "Tunggu, kalau itu bahaya gimana?" Tanya Melvino

"Bahaya?? Trobos aja lah" Semangat Vanca membuka hadiah tersebut.

Dan...

"Eh? Foto?" Bingung mereka, bahkan yang tidur pun terbangun dan kebingungan.

"Itu bukannya..."

"Vanca!!! Tunggu gua" Ucap Noel kepada Vanca yang sudah berlari menuju garasi.

"Sial sial sial, gua harap mereka gak kenapa kenapa" Gumam Vanca

"Gua di tinggalin Vanca, gua pinjem motor lu Ver" Ucap Noel yang langsung mengambil motor milik Alvero.

"Vanca mau kemana?" Tanya Darel yang langsung di tarik oleh Melvino

"Udah ikut gua aja bang" Ucap Melvino

vancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang