"Banyak banget makan nya" Gumam Hiego saat melihat anak bungsunya menghabiskan 5 porsi ramen jumbo sendirian.
"Hah kenyang" Ucap Vanca sambil menepuk perutnya yang sedikit berlemak.
"Ayo kita pulang, Vanca mau bobo" Ucap Vanca
"Gak boleh, karna kamu habis makan banyak kita harus jalan sebentar" Ucap Luka
"Ngapain sih, males tau mau tidur" Ucap Vanca sambil menidurkan kepalanya di meja
"Ayo pokoknya kamu harus ikut ke taman" Ucap Luka sambil menggendong Vanca ala karung beras, sementara Vanca hanya memejamkan matanya untuk pergi ke dunia mimpi.
"Ayo lomba lari sama ayah, yang menang dapet motor" Ucap Hiego yang berjalan di samping Luka.
Vanca yang hampir masuk ke dunia mimpi kini membuka matanya saat mendengar kata 'motor'
"Deal" Ucap Vanca lalu mulai bergerak agar dirinya di turunkan oleh Luka
Vanca segera melakukan posisi bersedia diikuti oleh Hiego. Sementara Luka sudah siap dengan hp yang ada di tangannya."Ini kalau ayah encok pinggangnya bakalan gua kirim ke papah, pasti langsung di ledekin"
"Satu... Du-" Belum selesai Hiego menghitung Vanca sudah lebih dulu lari meninggalkan Hiego dan Luka yang hanya diam.
"Loh?? Tungguin ayah!!!" Ucap Hiego lalu berlari dengan cepat mengejar Vanca
"Yak ges mari kita tunggu bunyi kretek dari tulang yang sudah rapuh milik ayah" Ucap Luka yang berlari sambil mem videokan Hiego.
Tidak lama setelah itu terdengar suara yang membuat Luka menahan tawa.
Krekk
"Akhhh"
"Pfft, beneran kretek gess" Ucap Luka sambil menahan tawanya"Kurang ajar kamu, harus nya kamu bantuin ayah bukan ketawain!!" Omel Hiego
"Itu sih derita lo" Ucap Luka lalu berlari meninggalkan Hiego sebelum dia dilempari sepatu oleh Hiego.
"Bangke, anak arsen kek monyet semua" Ucap Hiego sambil memegangi pinggangnya
Vanca berhenti di depan gedung tua dengan terengah-engah, dia menyeka keringat yang ada di jidat dan duduk di pinggir jalan.
"Hah hah hah ca hah hah pe hah hah" Ucap Vanca sambil mengibas ngibas bajunya agar tubuhnya mendapatkan angin walaupun sedikit.
"Akhirnya dapet motor gua hah" Ucap Vanca
Bugh bugh
Vanca menoleh ke kiri kana saat mendengar suara pukulan ntah dari mana asalnya
"Apa tuh?!" Ucap Vanca sambil berdiri dari duduk walaupun agak sempoyongan karna capek
"Wih pasti ada yang tayuran eh tauran eh tayuran eh taruyan? Apa sih gak jelas pokoknya ada yang berantem dah" Ucap Vanca yang kesal karna lupa kata tawuran.
"Di mana sih yang tayuran? Ah anjeng nih kata apaan sih gak jelas banget" Kesal Vanca
Vanca berjalan memasuki gang kecil yang berada di samping gedung kosong
"Udah lama gak lewat gang kek gini nih, biasanya ada orang bejat di gang kek gini" Ucap Vanca sambil mengibaskan tangan di depan wajahnya agar mendapatkan angin.
"Si Luka sama Hiego gak akan ngikutin gua kan? Semoga aja ngak dah" Ucap Vanca
"Diem kan lu sekarang!!! Mana yang katanya berani sama gua?! Mana?!! Ngomong doang lu giliran di ajak berantem malah mati lu" Ucap seseorang
Vanca diam diam mengumpat di balik bak sampah dan mengintip apa yang sedang terjadi di depannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
vanca
Teen Fictionawal nya dia hanya ingin merokok dipinggir jalan untuk melepas semua bebannya tapi kenapa tiba tiba dia ada di kamar? dan kenapa rumah nya beda bahkan keluarganya beda dia dibuang atau keluarga nya operasi plastik jadi beda gini? Bukan bl🙂