13

26.3K 2.1K 44
                                    

"SAMLEKOM"

"Vanca...jangan teriak teriak" Ucap kaivan yang sepertinya sudah lelah dengan tingkah vanca.

"Kak vanca gak bisa pelan pelan ya kalau ngomong?"

Oh apa nih, kenapa yola bisa ada di sini? Bukannya tadi dia ada di rumah alvero?

"Ck kayak setan bisa pindah tempat" Sinis vanca

"Ayah liat kak vanca ngatain aku" Ucap yola yang mengadu kepada hiego

"Hah... Vanca jangan gitu sama yola"

"Terserah, langsung aja mau ngapain sih manggil gua ke sini?"

"Vanca jaga bicara kamu" Ucap jeran

"Vanca ayah ingin kamu berbaikan dengan yola, ayah gak ingin kalian berdua berantem" Ucap hiego

"Ayah, aku selalu terima kak vanca tapi... Kayaknya kak vanca gak suka sama aku deh" Ucap yola dengan nada sedih

"Iya gua emang gak suka sama lu, kenapa? Gak suka?" Sinis vanca

"Vanca!! Kamu harus baik sama yola!!" Teriak hiego

"Gak usah teriak gua juga gak tuli, mau sampai kapan pun kalian nyuruh gua buat baik sama si yola gua gak akan baik kalau dia gak baik juga ke gua!!"

"Dari awal juga yola udah baik sama kamu" Ucap kaivan

"Tau apa lu? Kalau gua ngomong jujur lu pada bakalan percaya? Gak kan jadi lu pada gak tau yang mana yang bener" Vanca berlari ke arah kamar nya meninggalkan mereka yang kini memanggil vanca.

"Nanti kita bicarakan lagi, raffan tolong kamu antar yola pulang" Ucap hiego kepada anak anaknya

"Tapi ayah yola masih mau di sini"

"Tidak, lebih baik kamu pulang besok kamu bisa ke sini jika ingin" Tolak hiego

"Iya ayah" Cemberut yoal, kemudian berjalan keluar rumah di ikutin oleh raffan.

"Sampai kapan ayah?" Tanya jeran

"Ayah tidak tau, ayah rasa mereka berdua merencanakan sesuatu" Ucap hiego

"Aku gak mau jauhin dia lagi, sudah cukup kita beri dia kesedihan hanya karna mereka berdua" Ucap kaivan

"Tenang saja kali ini ayah tidak akan membiarkan hal itu terulang kembali, dan kalian bisa bersama lagi"

"Aku gak sabar, kalian lihat kan vanca begitu imut sekarang, walaupun dia memang sudah imut"

"Hm, hanya kita telat menyadarinya"
Mari kita lihat apa yang sedang vanca lakukan sekarang dengan membongkar seluruh kamarnya.

"Hmm, woah skateboard!! Udah lama banget gua gak main ini" Ucap vanca yang berbinar dengan benda temuannya

"Ayo kita liat lagi... Wait"

"Piala? Banyak banget?!" Vanca kaget dengan semua benda yang dia temui di lemari vana

Di dalam lemari itu ada banyak sekali benda yang sangat vanca suka contohnya seperti skateboard.

Kehidupan vanca yang dulu dia sangat suka skateboard sampai sampai dia akan membawa benda kesayangannya itu kemana saja.

Tapi sayangnya keluarganya tidak setuju dengan bakat yang vanca miliki, mereka ingin vanca fokus untuk belajar dan mendapatkan nilai yang sempurna sehingga semua barang kesayangan vanca di bakar karna menurut mereka itu tidak berguna.

"Vana... Ternyata banyak banget ya kesamaan kita"

"Gua yakin lu sembunyiin semua ini karna mereka gak peduli sama lu dan lu cuman pengen perhatian mereka"

vancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang