2

57.8K 4K 75
                                    

"Wait... "

"Eaa sok inggris banget gua" Ucap vanca dengan wajah tengilnya, padahal sekarang dia gak tau ada di mana tapi masih sempet sempetnya bercanda.

"Eh ini dimana anjir kamar siapa ini?"

"Kok gua bisa disini? Wah jangan jangan ada tante girang nih yang culik gua" Vanca langsung saja menarik selimutnya untuk menutupi dirinya seperti orang ketakutan.

"Tapi laper... " Ucap vanca saat perutnya bunyi dengan keras.

"Perasaan tadi gua udah makan dua kali dah kok masih laper? " Segera membuka selimut dan turun dari kasur untuk pergi ke dapur
Makan no.1 yang lain belakangan.

"Eh? Kok jalannya beda? Kapan di renovasi anjir cepet banget pake jin apa ya?" Vanca bingung dengan perubahan rumahnya tapi dia tetap turun tangga untuk pergi ke dapur.

Makan dulu baru selesaiin masalah

"Ini dimana sih dapurnya? "

"Mamaaa laper" Rengek vanca karna dari tadi dia jalan gak ketemu dapurnya mana semuanya berubah, ini sebenernya dia ada di mana?

"Tuan muda kenapa ada di perpustakaan? Saya mencari anda dari tadi"

"Hah?"

"Mari kita ke dapur, biar saya masakan apa yang tuan muda inginkan" Kata maid itu lalu menarik tangan vanca menuju dapur

'Maid baru? Gak pernah liat deh, bodoamat dah yang penting makan dulu'

"Tuan muda duduk disini ya, tuan muda ingin apa? Biar bibi buatkan"

"Aku mau nasi goreng aja"

"Baiklah tunggu sebentar"
Vanca melihat sekeliling, kemana saudara dan orang tuanya? Bukannya kemarin semua datang kerumahnya untuk liburan? Kenapa sekarang sepi?

"Ayah mana bi? " Tanya vanca kepada maid

"Ayah?" Vanca bingung kenapa maid itu terlihat kaget saat dia mengatakan ayah
Memang ada apa? Biasanya juga vanca sering memanggil ayah kan kenapa maid itu terlihat kaget?

"Tuan besar ada di meja makan bersama tuan muda lainnya"

"Loh kenapa aku di ajak dapur kalau yang lain ada di meja makan?!" Vanca langsung pergi ke meja makan dengan perasaan kesal
Kenapa dia di dapur sedangkan keluarga nya di meja makan, apakah mereka marah karena masalah kemarin? Biasanya juga mereka akan langsung ngobrol seolah tidak terjadi apa apa .

"Ayah!! Kenapa aku di suruh makan di dapur sementara kalian di.... "

"Kalian siapa?" Ucapan vanca terpotong karena sekarang dia bingung... Siapa mereka? Dimana keluarganya? Bahkan mamah dan saudaranya tidak ada...
Apa vanca dibuang oleh keluarganya? Ayo lah tidak mungkin kan jika vanca dibuang...

'Gua dibuang?'

"Anjir beneran gua dibuang?!"

"Om mau nanya nih ya ini gua dijual berapa sama ayah? Kalau murah gua pulang aja deh harga diri gua bukan kaleng kaleng yang bisa dibayar murah kek gini"

"Kamu gila?"
Jangan salahkan vanca jika dia akan menonjok laki laki yang kini memakai baju sma dengan jaket kulit luarannya
'Mau sekolah apa fashion show lu pake jaket begitu, kan jadi keliatan kek artis'
Oke vanca iri karna mereka yang ada di meja makan sangat tampan, tapi tenang saja vanca tidak kalah tampan dengan mereka.

"Sembarangan lu kalau ngomong, gua karetin juga bibir lu"

"Jaga bicara mu vana! "

"Vana? Mon maap nih ya nama gua vanca om bukan vana mirip nama cewe deh"

"Berhenti seperti orang lain, memuakkan"

"Wah anji-" Tiba tiba saja kepala vanca terasa pusing

"Akhh pala gua" Seketika semua orang yang ada di sana panik

"Vana kamu kenapa?!" Hiego selaku kepala keluarga serta panik melihat putra bungsunya terlihat kesakitan
Tunggu panik? Kenapa dia harus panik?

"Hiks jancok" Bisa bisanya vanca mengumpat sambil menangis.. Rasa khawatir mereka langsung lenyap saat mendengar umpatan itu

"Vana jaga bicara mu dimana sopan santun mu?!"
Vanca langsung berlari pergi ke kamarnya.

"Vana!!"

"Hiks anjing ini tadi yang mana ya kamar gua?"
Salah kan otak vanca yang sedikit susah mengingat jalan.

"Hiks akhirnya ketemu" Vanca langsung masuk ke kamarnya dan meringkuk di kasur
Kepalanya sangat sakit, ingatan terus datang bermunculan di kepala nya
Vanca tidak menangis karna rasa sakit tapi dia menangis karna kejadian yang dia ingat ini.

"Kasian hiks vana hiks liat aja gua tonjok eh gak deh gua bakalan kerjain mereka" Ucap vanca sambil mengelap air matanya

"Eh nanti di hukum kalau di hukum gimana? Gapapa deh coba coba dulu ye kan"

"Ini gua bolos gapapa kali ya, kan gak ada yang peduli ini"

"Iya gapapa" Nanya sendiri jawab sendiri

vancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang