Siapa yang pulang sekolah gak langsung pulang tapi malah keluyuran?
Vanca sekarang sedang berada di cafe yang tidak jauh dari sekolahnya, awalnya noel ingin ikut tapi tidak jadi karena dia disuruh pulang oleh orang tuanya.
"Hmm enak" Vanca memesan banyak cake sampai banyak orang yang melihat kearahnya, padahal vanca terlihat kecil tapi bagaimana bisa menghabiskan 5 cake dan 2 minuman.
"Hei kau vanca bukan?" Tanya seseorang yang tiba tiba saja duduk di depan vanca
"Siapa?""Really?! Lu gak inget sama gua?! " Kaget pria itu dengan dramatis
"Emang lu siapa mesti gua inget? "
"Hei gua kai yang tadi pagi nolongin lu, masa lu gak inget sih"
"Oooo.... Gak inget skip"
'Asu nih anak, sabar kai orang sabar makin cakep nanti'
Kai duduk di bangku depan canva yang masih kosong, canva langsung melotot saat melihat kai yang mengambil cake miliknya.
Apa lagi cake itu adalah favoritnya sengaja dia pinggirkan agar bisa dia makan terakhir nanti.
"Jancok!! Itu punya gua cakenya!!" Umpat vanca
"Yaelah minta dikit doang"
"Boleh minta... Tapi jangan yang itu!!! " Kesal vanca
Kai yang melihat vanca kesal hanya bisa tersenyum gemas melihat vanca yang kini terlihat lucu.
"Stop senyum senyum kayak pedofil"
"Kenapa? Emang nya gua gak boleh senyum? "
"Gak! Lu serem kalau senyum"
Seketika wajah kai langsung cemberut mendengar kata kata yang keluar dari mulur vancaHei asal kalian tau di luar sana banyak perempuan yang ingin melihat senyumnya, tapi kenapa vanca malah bilang dirinya seram.
"Hahh kenyang, gua pergi duluan bro jangan lupa bayarin makanan gua ya" Ucap vanca lalu pergi
Kai kaget tiba tiba saja makanan vanca sudah habis, apa dia terlalu fokus dengan vanca hingga tidak sadar jika sudah habis? Dan apa ini kenapa dia menyuruhnya untuk membayar makanannya.
"Oalah asu kejebak lagi gua" Umpat kai saat melihat vanca sudah pergi dari sana
Sesampainya dirumah vanca melihat ada perempuan yang tadi pagi menumpahkan bakso berada di rumahnya...siapa lagi kalau bukan yola.
Di ruang tamu sudah ada yola beserta kaivan dan teman teman kaivan
Mata vanca tertuju pada pemuda dengan tatapan yang tajam."Vanca!!" Teriak kaivan
"Hmm?" Drama apa lagi yang akan terjadi? Sungguh vanca lelah dia ingin istirahat
"Kamu kan yang udah bully yola di sekolah?! "
"Gak" Jawab vanca dengan malas
"Lu pikir yola bohong soal dia di bully? Yola gak segila itu buat bohong kalau dia di bully" Kata jordan teman dari kaivan
"Tapi nyatanya dia emang gila jadi udah pasti dia bohong, udah cukup gua capek buat ngeladenin orang yang gak tau apa apa kayak kalian" Vanca langsung pergi menuju kamar nya menghiraukan tatapan tak suka dari orang orang itu"Udah kak gak usah di permasalahin" Kata yola sambil memeluk lengan kaivan
"Gak bisa gitu cantik, dia itu udah kelewatan" Ucap jaeran yang duduk di samping jordan
"Nanti aku kasih hukuman buat dia" Kata kaivan yang langsung diberikan senyuman manis dari yola
Di kamar vanca...
"Heran gua sama tuh cewe bisa bisanya adu domba" Ucap vanca yang sekarang sedang rebahan di lantai
"Yang lebih herannya lagi kok si vana bisa diem aja diperlakuin kayak gitu"
"Nih di sekitar vana orang orangnya keknya emang pada aneh aneh deh"
"Malem main keluar seru kali ya"
Biar lah vanca berbicara dengan dirinya sendiri, bicara dengan diri sendiri itu sangat menyenangkan untuk menghilang kan stress vanca.
"Kangen abang, kangen bocil bocil gua, kangen omelan ayah ibu, kangen semuanya walaupun gua tersiksa dengan omongan mereka"
"Tapi di sisi lain gua juga sayang sama mereka, gua bersyukur dengan kasih sayang mereka kasih ke gua"
"Di dunia ini gua emang bisa raih impian yang gua pengen dari dulu, tapi orang yang gua sayang gak ada di dunia ini"
Seketika air mata vanca turun, vanca menangis dalam diam
Dia takut ada orang yang mendengar tangisannya, takut orang lain melihat kelemahannya."Hah... Cengeng banget gua, mendingan mandi habis itu jalan jalan" Vanca beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri
Tanpa vanca tau ada seseorang yang mendengar ucapannya dari tadi
'Kenapa harus di tahan? Pasti sesak rasanya kan vana? Vana atau vanca?'
Di malam hari vanca pergi jalan jalan dan duduk di sebuah taman yang tidak jauh dari rumahnya.
Dia duduk di ayunan sambil mengunyah cimol yang baru saja dia beli.
"Hmm enak, tadi beli cimol, batagor, roti bakar, susu coklat, ayam geprek, jasuke, takoyaki, sama jus alpukat..."
"Kurang gak ya? Tadi ada ketoprak pengen beli tapi ngantri... Males ngantri"
Saat vanca asik menikmati semua jajanannya tiba tiba saja ada orang yang berlari dan terjatuh di depan vanca dengan keadaan babak belur
Brugh
Orang itu menatap vanca, vanca yang ditatap kembali menatap balik orang itu sambil mengunyah cimol
'Gua harus ngapain? Bantuin? Tapi gimana?' Batin vanca
"Mau cimol?" Kata vanca sambil menyodorkan cimol ke arah pemuda itu
"Nama lu? " Tanya pemuda itu
"Vanca, eh kok gua malah ngasih tau nama gua?!" Aduh harusnya gak boleh kasih tau nama ke orang yang gak di kenal
Nanti kalau vanca di culik gimana?
"Pfft, lucu... Dah cimol gua pergi dulu" Kata pemuda itu lalu berdiri dan pergi dengan buru buru
"What?! Dia bilang gua lucu?! Ganteng sih tapi kek wah anjeng" Vanca tuh antara salting dan kesel
"Argh bodo amat semoga gua gak ketemu dia lagi" Ucap vanca lalu melanjutkan makannya tanpa mempedulikan orang orang yang ada di rumah mencarinya
Toh mereka tidak akan peduli dengan vanca
Kasih tau dong pendapat kalian tentang cerita yang di atas☝🤭
Maaf banget kalau cerita nya kurang menarik🥲
Halooo!!
Duh maaf banget udah lama gak update karena aku juga lagi sibuk jadi maaf banget kalau aku update lama...
Btw, makasih banyak ya buat yang udah vote dan komen aku terharu liatnya🤧Skip lebay
KAMU SEDANG MEMBACA
vanca
Teen Fictionawal nya dia hanya ingin merokok dipinggir jalan untuk melepas semua bebannya tapi kenapa tiba tiba dia ada di kamar? dan kenapa rumah nya beda bahkan keluarganya beda dia dibuang atau keluarga nya operasi plastik jadi beda gini? Bukan bl🙂