45

2.4K 188 10
                                    

"Vanca?" Panggil Hiego saat melihat si bontot diam

"Lu gapapa?" Tanya Kaivan

"Gapapa ayo lanjut lagi gamenya" Senyum Vanca membuat mereka bernafas lega.

Mereka pikir Vanca akan menangis dan memeluk Anzel. Tapi justru ia tersenyum lebar.

Sebenarnya di dalam hati Vanca, dia merasa senang dengan ucapan Anzel, ia ingin menangis dan memeluk nya sambil berterima kasih karna sudah mengucap kan itu di akhir kalimat.

"Sini biar tangan ajaib yang muter" Ucap Vanca

Permainan berlanjut, mereka tertawa bersama melihat pertunjukan yang dilakukan oleh Luke dan Hiego karna memilih dare, mereka juga tertawa mendengar cerita yang lainnya saat milih truth.

Kini permainan terakhir, yang terpilih adalah Vanca.

"Truth" Ucap Vanca

"Yah gak seru, dare dong" Kata Raffan yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Vanca

"Gua mau nanya, lu bahagia gak tinggal di keluarga ini?" Tanya Kaivan

Mereka semua memperhatikan Vanca yang sedang memikirkan jawaban.

"Hmm... Dulu gua ngerasa kesel ada di sini, tapi kalau di pikir lagi gua bisa bebas di sini. Nah semenjak emak nya Yola udah pergi dari sini kita semakin deket, dan gua ngerasa bahagia bisa kenal kalian walaupun awalnya rada bego sih ya ngeliat kalian yang bisa ketempelan emak lampir. Setelah tinggal lama sama kalian gua belajar banyak hal dari kalian, gua dapet kasih sayang, gua bisa gambar sepuasnya, dan bahkan kalian menghargai gua. Makasih udah mau nerima gua" Senyum Vanca

"Aaaa cocwit" Ucap Luke

"Diem jangan berulah" Ucap Luka sambil menarik mulut Luke untuk diam

"Gua juga mau nanya" Ucap Raffan

"Spill dong tentang keluarga lu dulu" Lanjut Raffan

"Itu privasi, kamu gak bisa nanya itu Raffan" Tegur Jeran

"Oh maaf" Ucap Raffan dengan wajah menyesalnya

"Gapapa, gua spill dikit doang tapi" Ucap Vanca yang diangguki oleh Raffan
Diam diam, di antara mereka ada seseorang yang sedang melakukan panggilan dengan Darel.

"Keluarga gua itu selalu adil sama setiap anaknya, mereka bebasin gua untuk milih impian yang gua pengen, mereka selalu dukung gua, mereka juga selalu muji semua hal yang gua lakuin" Ucap Vanca dengan senyuman di wajahnya

"Kayaknya keluarga lu itu keluarga idaman orang orang ya?" Ucap Raffan yang diangguki oleh Vanca

"Banyak yang bilang begitu kok" Balas Vanca

"Nah game nya udah selesai, sekarang juga udah jam 12 waktu nya tidur semua" Ucap Hiego

"Vanca tidur sama gua!!" Ucap Raffan sambil menarik Vanca ke kamar.

Setelah Vanca dan Raffan tidak terlihat, Kaivan duduk di sofa dengan handphone di tangannya, panggilan itu ia ubah menjadi  mode loudspeaker.

"Gimana? Bener dia Vanca??" Tanya Kaivan kepada Darel

"Iya bener" Balas Darel

"Kayaknya keluarga lu harmonis banget ya? Sorry ya adek lu jadi kebawa masalah keluarga Graham" Ucap Anzel dengan senyuman sinisnya

Sebenarnya Anzel merasa cemburu kepada Darel karna memiliki keluarga yang harmonis dan adik yang lucu seperti Vanca. Namun saat mendengar ucapan Darel rasa cemburu itu berubah menjadi rasa beruntung karna Vanca muncul di keluarga mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

vancaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang