♡8

490 78 15
                                    





Suasana begitu hening. Hanya ada semilir angin yang lewat.
Masih di posisi nyaman dalam pelukan Taemi, tiba-tiba terdengar suara cacing berdemo di perut Juni.
Si pemilik perut langsung melotot kaget.
Malu mah tidak perlu ditanya lagi.. Salah tingkah sambil membuat jarak.
Sedangkan Taemi diam-diam menahan tawa dengan berdekhem.

"Ekhem.
Mm.. Aku lagi mau cari makan siang. Gimana kalo kita bareng cari makannya?"

"Hh? A-aku..."
Juni bingung. Pasalnya dia tidak pernah pergi makan kemana-mana ataupun pergi dengan orang lain, selain pergi sendiri ke warteg untuk memesan nasi bungkus.

"Anggap sebagai terima kasih kamu buat aku. Jadi sekarang kita makan bareng. Gimana?"

"Nggg.. i.. iya deh.."

Senyum hangat pun tercipta di bibir tebal Taemi.
"Ayo!"







Gerai restoran Kfc berlantai dua telah dikunjungi Taemi dan Juni. Mereka duduk di paling pinggir dekat pagar batas outdoor lantai dua. Dan menu pesanan telah terhidangkan di meja.

"Kamu beneran gak mau pesen lagi selain cream soup sama ovaltine?" tanya Taemi meyakinkan lagi.

Juni mengangguk.
"Aku lagi diet."

"Ohh.. Nanti kalo tergoda liat aku makan, bilang aja ya! Aku pesenin."

Jadi cemberut bibir Juni..
"Kamu mah.."

Taemi menahan gigitan ayamnya.
"Hhehe.. Becanda.. Semangat diet nya, Juni..!"
Kembali dia lanjutkan memakan daging di mulutnya.

Juni hanya tertawa kecil dan mulai melahap cream soup.
Dua suap, tiga suap, empat suap, benaknya teringat kenangan masa lalu tentang seorang siswi SMA yang pernah memberikannya coklat di depan Alfamaret. Dimana beberapa hari yang lalu, Taemi juga melakukannya waktu dia menangis di toilet. Membuat ingin menanyakan pada Taemi, apa mereka berdua memang orang yang sama?

Tanpa sadar, matanya tak lepas memandangi gadis berkaos all size hijau tua itu.

Sedang orang yang dia perhatikan tampak terheran-heran, "Kok makan nya sambil liatin aku gitu sih? Wajah aku kenapa?"

"Gak kenapa-kenapa.."

"Malu aku diliatin orang cantik kayak kamu."

Tawa kecil Juni keluar lagi.
"Kamu juga cantik Taemi. Cantik banget, loh.."

Siapa yang tidak salah tingkah dipuji orang secantik Juni?
Sekarang Taemi menggigit bibirnya karena salah tingkah.
"Eee.. Makasih."

"Taemi.." panggil Juni yang begitu halus.

"Iya?"

"Empat tahun yang lalu waktu aku masih enam belas tahun, pernah dikasih coklat sama murid SMA yang gak aku kenal, di depan Alfamaret. Kata-kata yang dia ucapin persis banget kayak ucapan kamu waktu kasih aku coklat di toilet."

Taemi tertegun.
"Empat tahun yang lalu depan Alfamaret?"

Satu menit berlalu.

"Jadi... anak kecil itu kamu??
Murid sekolah itu aku, Juni.."
Ekspresi nya masih tidak menyangka.

Juni,"Ternyata bener ya.."

Dia memandang Juni seolah masih tak percaya akan yang telah terjadi.
"Pantes waktu aku pertama kali aku liat kamu di club, aku merasa gak asing."

Tanpa diduga, mereka berdua kompak mengatakan,
"Dan takdir mengulang lagi mempertemukan kita."

Eh?
Dua-duanya kaget.

[New] Persona Non Grata [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang