☆☆
Bunyi ketukan sepatu heel wanita cantik setinggi 168 cm menggema setelah memasuki rumah besar bergaya eropa klasik milik orangtua nya.
Dia Steffy, wanita karir dengan pakaian formal kantor nya tampak masih begitu cantik di kala hari telah berganti malam.
Bahu dan kepala nya menggeliat sebab rasa lelah setelah beraktivitas seharian. Tangannya berhasil membuka pintu kamar, dan"HAPPY BIRTHDAY!!!"
Suara nyaring ibu, ayah, dan adik kedua nya muncul mengagetkan dari dalam kamar.
Terlihat Widy membawa kue ulang tahun dengan lilin menyala. Tuan dan nyonya Antony bergantian memeluk sang anak sulung yang masih memandang mereka dengan terkejut, terharu."Woww.. benar-benar surprise!" ungkap Steffy terharu. Kemudian mengecup pipi ibu dan ayah nya bergiliran.
"Happy birthday, kak Steffy ku.." ucap Widy yang kemudian menerima pelukan dari sang kakak.
Steffy tersenyum bahagia.
"Makasih, sista.."Seusai meniup lilin, Steffy mendapat kado ibu, ayah, dan Widy.
Nyonya Antony berkata, "O iya, tadi mamah dapat titipan dari Ben."
Dia berbalik ke arah satu meja, dan mengambil sebuah kotak putih berpitakan warna emas.
"Tadaa!! Hadiah dari Ben!"Steffy melongo.
"Issh! Dari Ben? Dia isengin aku ternyata! Pura-pura gak inget hari ulang tahun aku!"Iya. Ben adalah tunangannya.
Widy menahan senyum tipis nya.
"Kak Ben romantis banget kan..! Ayok, buka kak kado dari dia!" serunya kemudian."Iya, sayang! Ayo, buka!" timpal sang ibu.
Dengan semangat Steffy buka kotak putih itu. Hingga sebuah clutch produk brand mewah tampak dia temukan di dalam sana.
Matanya berbinar.
"Wahhh! Goyard clutch!"Ayah dan ibu nya tidak kalah antusias memandang hadiah dari Ben untuk Steffy yang seharga satu motor Nmax Honda itu. Sedangkan Widy diam-diam menahan gejolak hatinya yang terasa panas.
Tv menyala, menampakkan burung-burung warna coklat yang berterbangan di langit senja India. Acara Asian Wild di chanel Nat Geo Wild mengisi malam Juni dan Taemi.
Mereka berdua duduk tenang di sofa. Sesekali Taemi sambil meminum air putih nya, sementara Juni diam menyandar pada bantal sofa.
Saking lama dia tidak bersuara, membuat Taemi terpikir, ada apa dengan temannya ini.. Tidak biasanya Juni menjadi pendiam begini.
Taemi pun memutuskan bertanya."Juni.."
Wajah Juni menoleh sejenak.
"Iya.."Taemi perhatikan wajah Juni. Tampak lesu.
"Kamu kenapa..? Sakit?""Nggak.." jawab Juni sembari menggelengkan kepala.
"Aku gak yakin loh.."
Tampaklah raut wajah gelisah Juni yang diam-diam kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[New] Persona Non Grata [End]
Fiction généraleMereka bilang Ikuti kata hatimu Tapi hatiku telah menyeberangi samudera Dan aku takut Untuk tenggelam dalam ombak Ia akan berdiri kokoh di depanmu, & memegang wajahmu diantara telapak tangannya, lalu berkata, "Tidak apa-apa menjadi dirimu bersamaku...