♡10

435 73 16
                                    

Dunia terus berputar..




POV Juni

Dunia berputar tak pernah berhenti

Mengurai benang-benang waktu

Perjalanan terus kupahami

Seiring denyut nadi yang bergelora

Memburu kehidupan yang baru

Taemi..
Kehadiranmu kumaknai sejuta kebaikan

Menjadi tempat pelabuhan dari segala lelah

Tanpa perhitungan

Seperti sekarang, baru satu bulan lebih berteman, aku sudah tidak sungkan meminta nya menjemputku dari hotel, pukul tiga dini hari seusai memuaskan pelanggan. Lalu ikut menumpang beristirahat di apartemen yang dia tempati dengan seorang teman bernama Rudi.
Di kursi yang terdapat di kamar nya, aku terduduk lemas sambil meringis berusaha menahan perih. Jaket yang tadi Taemi pinjamkan agar aku tidak kedinginan di jalan, aku taruh di samping kursi.

"Juni.. kamu kenapa?"
Wajah Taemi penuh tanda tanya.

Setelah diam sesaat, pelan serta hati-hati, ku buka resleting gaun ku di depan dirinya. Dan dapat aku bayangkan ekspresi terkejut Taemi.

Kalian bayangkan, ada goresan-goresan merah bekas cambukan di punggung putih ku. Cambukan sabuk yang diberikan pelanggan si penggila seks BDSM. Beginilah.. mau tak mau, aku tidak bisa menghindari resiko seperti ini.

Dia beralih duduk di depan ku bersama sorot mata penuh kekhawatiran yang begitu menusuk sanubari.

Kenapa aku jadi tidak nyaman telah membuatnya khawatir seperti itu..

"Mm.. maaf.." cicitku pelan.

"Gak.. kamu gak harus bilang maaf. Kenapa harus minta maaf ?" sahutnya lembut.

"Udah bikin kamu khawatir."

"Hhahhh,"
Dia menghela nafas berat.
"Itu gak perlu kamu pikirin..
Bentar ya, aku mau ambil kotak P3K dulu."




POV Author

Berselang beberapa menit, Taemi kembali dengan kotak P3K dan segelas coklat hangat.

"Minum, Juni.."

"Makasih banyak, ya."

Taemi yang sudah bersiap-siap membersihkan luka-luka punggung Juni dengan alkohol, menyahut, "Iya.. Kamu tuh ya.. rajin banget bilang makasih.."

"Kan belajar dari kamu, Taemi.."

"Ahhahahah.. okey.. okey..
Tahan ya kalo perih banget.. Aku bersihin dulu luka nya."

Kepala Juni mengangguk. Satu detik kemudian,

"Aaak!"
Mulut nya kelepasan mengerang perih ketika kapas beralkohol itu telah menempel ke luka.

"Eh? Jun.. Aku kenceng banget ya nekan nya?" tanya Taemi khawatir.

"Bukan.. Aku kaget.. hhehe."

"Ohhh.."
Kekehan Taemi keluar sembari mengusak kepala Juni.
Tapi kemudian, dia harus terkejut tak bergeming apapun saat bibir Juni tiba-tiba mengecup pipi kirinya.

"Makasih banyak, ya.." ucap Juni dengan kembali membelakangi. Tidak tau dengan ekspresi blank di wajah Taemi.

"Kok diem?"

Taemi yang telah kembali sadar, "Heh? Oh.. iya, sama-sama.."

Menenangkan nafas sejenak, Taemi kembali membersihkan luka Juni dengan lembut.

[New] Persona Non Grata [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang