♡9

432 79 23
                                    

Sini vote dulu 😘




Beberapa menit yang lalu.

"Silahkan, kak." ucap seorang barista menyerahkan minuman pesanannya.

Taemi ambil, dan saat hendak meminum,

"Hai.."

Ditarik kembali gelas nya untuk menoleh. Siapa perempuan yang menyapa nya..

Di depannya berdiri seorang perempuan dewasa dengan penampilan berkelas, ber-make up bold, sampai bibir nya tampak besar dengan polesan lip stik coklat nude. Rambut warna coklat terang nya di ikat cepol sangat rapih.

"Hai," sapa perempuan itu lagi.

"Hai"
Sungguh.. dia tidak mengerti kenapa perempuan itu memandangnya penuh minat. Bahkan dia tidak kenal.

"Kamu sendirian kesini?" tanya perempuan tadi.

Taemi, "Iya?"

"Aku juga sendiri. Kamu keren. Mau minum bareng? Siapa tau kita saling tertarik."

Sempat terdiam beberapa saat. Oh.. kini Taemi paham.
Namun ketika ingin menjawab perempuan itu, sudut matanya tak sengaja melihat keberadaan Juni di arah lain.

"Juni!"
Suaranya terdengar begitu bersemangat.

Sosok Juni kembali menghadap dirinya disertai senyuman yang mengundang senyum di bibir.
Taemi bangkit dari kursi.
"Hai," sapanya hangat.

Juni berjalan lagi tiga langkah.
"Hai,"

Sedangkan perempuan tadi memperhatikan kedatangannya dengan pandangan selidik.

"Emm.. kamu kesini sama siapa?" tanya Juni hati-hati.

Taemi mengerti siapa yang dimaksud Juni. Dia pun menjawab dengan mengendikkan bahu.
Kemudian menoleh ke perempuan itu lagi. Cantik dan menarik memang.. tapi dia tidak tertarik.
"Sorry. Gue bukan lesbian." celetuknya cuek.

Menyebabkan perempuan itu terkejut. Diam-diam malu sendiri.
Merasa harus menyelamatkan harga diri, tanpa kata dia segera pergi meninggalkan Taemi dan Juni.

Taemi yang melihat wajah bertanya-tanya Juni pun tertawa kecil.
"Aku gak kenal sama orang itu. Dia tiba-tiba aja nyamperin ngajak minum."

"Oh.."

"Sini, kamu duduk!" ajak Taemi.

Bokongnya telah mendarat di kursi, Juni bertanya, "Kamu ada apa kesini? Gak keliatan sama bos kamu."

"Aku emang sendiri. Karena ada perlu sama kamu."

"Aku?"

"Iya."
Dia berikan ponsel nya pada Juni.
"Aku perlu nomor Hp kamu. Tadi siang aku lupa minta."

"Hh? Buat apa?"

Mata Taemi mengerjap-ngerjap dibuatnya.
"Masa aku gak boleh punya nomor temen sih?"

Sejenak, Juni terdiam.
"Hhh..
Kamu mau temenan sama aku?"

"Kok pertanyaan nya gitu?"

"Mm.. aku.. aku ini.. Kamu tau kan kalo aku seorang PSK."
Wajah Juni turun oleh rasa tidak berharga yang menyusup dalam diri. Selain Bela, selama ini belum ada yang benar-benar ingin berteman baik dengannya.

Tapi kemudian, dua telapak tangan Taemi telah berada dikedua pipi nya.
Perlahan wajahnya diangkat, dengan begitu lembut serta hati-hati.

"Juni.. Aku mau berteman dengan apa ada nya diri kamu. Gak perlu merasa begitu ya kamu.."

Tidak mampu berkata-kata. Juni hanya dapat bersitatap dengan sepasang mata indah Taemi, yang mampu menawarkan sejuta ketulusan pada hati nya.

Maka, senyuman manis Juni terbit.

[New] Persona Non Grata [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang