Mischa Nembak Anjani dan Arman Mencoba Menghalangi?

519 23 0
                                    

Sejumlah tamu mulai dari Influencer, Artis hingga tamu undangan pun sudah hadir dan memasuki ballroom. Mischa Alexander sang Brand Ambassador, sedang menunggu di ruang VIP. Anjani hendak menghampiri ruangan pria itu untuk menyampaikan keinginannya.

Namun, tiba-tiba saja ada seorang pria yang mengikutinya kemudian memanggil. "Anjani!"

Gadis itu menoleh kemudian tergagap. "Oh i ... iya, Pak Arman."

Pria itu berjalan cepat mendekatinya. "Kamu mau ke mana?" Nadanya kesal karena tahu gadis itu hendak menuju ke mana. "Itu Influencer dan Artis sudah pada datang, lho! Nggak kamu liput dulu?"

"Loh, kan sudah dari tadi, Pak. Bahkan sudah kami wawancarai juga. Ini juga masih ada Selvy, Sarah dan Roy di sana. Saya mau ke toilet sebentar." Ia beralasan sambil menunjuk ke arah dirinya hendak berjalan tadi.

"Toilet itu di lorong satunya, bukan lorong yang ini." Ketusnya, "ayo saya antar!"

"Hah?"

"Iya, saya antar! Kamu nggak tahu jalan ke toilet, kan?"

"Oh ... nggak usah ... nggak usah, Pak." Sahut Anjani cepat . "Saya juga mau ada urusan dulu sebentar, nanti akan segera kembali."

"Urusan apa? Sekarang jam kerja." Ketus Arman sambil menunjuk-nunjuk arlojinya. "Saya sengaja ada di sini untuk mengawasi kalian."

"Baik, Pak." Anjani pun akhirnya terpaksa menuruti pria tersebut dan mengikutinya.

Sementara Mischa yang berada di dalam ruangan, sedang di brief oleh Mona untuk acara nanti.

"Jadi nanti ... begitu nama lo dipanggil, lo langsung keluar, melambai ke arah audience dan jangan lupa ke kamera. Terus nanti MC akan menanyai lo beberapa pertanyaan basic dan kenapa lo setuju untuk collab dengan kita."

"Gue sih akan share personal experience saat cobain produk sample kemarin."

"Berarti nggak salah dong kita pilih lo sebagai Brand Ambassador? Lo punya integritas soalnya." Mona terkekeh.

"Weitss, jelas."

Mereka berdua tertawa bersama.

"Oiya, Mon," ujar Mischa. "Nanti pas acara sudah selesai dan sebelum acara foto bersama, gue boleh minta waktu 5-10 menit, nggak? Untuk selipin agenda gue sebentar? Tolong lo brief MC-nya, ya."

"Agenda apaan?" Tanya Mona heran.

Pria itu menyengir lebar. "Gue mau ajak Anjani naik ke atas panggung, terus nembak dia di sana."

"Hah?" Mona pun tersentak. "Serius lo? Harus banget di atas panggung?"

Padahal Anjani baru saja mengatakan hendak menjauhi Mischa.

"Iya." Sahut pria itu santai sambil merapikan kerah bajunya. "Soalnya biar netizen pada tahu siapa cewek yang gue suka. Capek banget dijodoh-jodohin terus sama artis lain atau pada berasumsi gue pacaran sama artis siapa. Padahal kan, nggak."

"Scha, Anjani tuh tipe orang yang pemalu, tertutup dan nggak suka publisitas. Dia bakal kurang nyaman ditembak di depan umum." Mona mencari-cari alasan.

"Orang pemalu mana yang presentasi dan public speaking-nya bagus?" Mischa acuh tak acuh. "Kalau dia nggak nyaman, pasti nggak akan mau jalan sama gue dari kemarin-kemarin."

"Ya beda dong, Scha. Intinya, menurut gue jangan deh. Kalau misalnya nanti dia nolak lo gimana? Di depan banyak orang? Udah lah, kalo mau nembak Anjani, mending saat kalian lagi berduaan aja. Lagian tujuan lo ada di sini tuh untuk promosi Daintie. Nanti bisa-bisa gue yang dipecat kalau kasih izin lo." Mona memberi alasan yang lebih kuat dan berharap kali ini ampuh.

NeglectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang