Skandal

82 9 0
                                    

Yah, orang yang merekam tersebut adalah Mona. Ia menonton rekaman tersebut sekali lagi sambil menyeringai jahat. Ia juga mengedit agar suara-suara bising di tempat makan tadi hilang sehingga hanya suara Anjani dan Thomas yang terdengar. Ia juga harus memotong bagian yang tak penting.

Tak sia-sia dirinya membuntuti mereka dari pagi, dan sebentar lagi dirinya akan menyaksikan kehancuran sahabatnya dan Febriant Group sekaligus.

"Anjani, meskipun kamu nanti cerai sama Arman ... nggak akan gue biarin lo bahagia sama Thomas juga." Mata Mona menyala-nyala. "Ga akan gue biarin lo sukses jadi dosen. Lo harus luntang lantung jadi gelandangan."

Mona kemudian melanjutkan kembali.

"Febriant Group juga harus hancur." Mona tertawa licik. "Bayangkan saja setelah ini ... kalian pasti akan dapat banyak kecaman karena sudah menyiksa banyak orang, para investor akan menjual saham dan saham kalian otomatis anjlok."

Mona jeda sejenak.

"Di waktu yang sama, gue akan mengumumkan kalau Burhan sudah tidak lagi menjadi juri Mont Investment Program dan menghentikan semua bentuk kerja sama dengan Febriant Group."

Mona jeda lagi. "Maaf ya Clara, Andreas, gue ga ikutin saran kalian untuk tidak menyentuh Febriant Group. Gue ga puas dengan keadaan saat ini di mana Anjani masih bisa ketawa ketawi meskipun sudah diusir dari rumah istana."

Mona tak sadar kalau dirinya sedang bermain api dan sebentar lagi akan terjadi kebakaran besar.

**********

Oma Lidya akhirnya sudah mengetahui semuanya. Yah, semua rencana jahat Clara tanpa ada yang terlewat. Ia mengetahui melalui alat penyadap yang dipasang di rumah dan juga kamarnya.

Belum ada yang tahu kecuali hanya dirinya dan orang-orang suruhannya. Ia akan membongkar semuanya sebentar lagi. Namun sebelum itu, ia akan menghampiri Anjani ke rumah kontrakannya untuk memintanya pulang.

Jangan ditanya bagaimana reaksinya begitu mengetahui semua ini. Apalagi ditambah harus memendamnya selama beberapa hari.

"Irene," panggil Oma Lidya dari ruang tengah rumahnya.

Irene pun langsung bangkit dari meja kerjanya untuk menghampiri Oma Lidya. "Iya, Bu Lidya?"

"Ayo kamu nyetir, ya, kita ke rumah Anjani."

"Maksudnya untuk antar Andara seperti biasa? Kita juga ikut?"

Oma Lidya menggeleng. "Bukan! Saya mau minta maaf dan bujuk dia untuk pulang."

"Jadi Oma sudah tau siapa yang memalsukan laporan-laporan itu?"

"Nanti saya kasih tahu di jalan."

Baru saja mau beranjak, tiba-tiba saja mereka dikejutkan oleh berita di TV. Seorang presenter memberitakan berita yang sedang viral.

"Beredar di social media, rekaman video Anjani Halleyna Febriansyah terlihat bermesraan dengan seorang pria di sebuah tempat makan. Apakah Bu Anjani menyelingkuhi Pak Arman Febriansyah?"

Mereka berdua langsung shock, apalagi thumbnail video tersebut bertuliskan "Skandal Febriant Group, Mulai Dari Perselingkuhan Hingga Pelanggaran HAM"

"Baru diunggah 30 menit yang lalu, jumlah penonton sudah mencapai 1.5 juta. Video tersebut diunggah oleh akun bernama warrior. Hingga saat ini, belum diketahui sosok di balik akun tersebut."

Video tersebut memperlihatkan Anjani dan Thomas yang sedang mengobrol dan bercanda tawa, kemudian Thomas yang memberikan perhatian dengan memberikan Anjani makanan, membetulkan rambut Anjani yang menutupi mata, hingga Thomas membukakan pintu mobil saat mereka hendak pulang.

NeglectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang