Jebakan

588 22 0
                                    

Usai meeting dengan Snake Club, Arman, Fajar dan juga Selvy langsung keluar dari tempat tersebut.

"Selvy, Snake Club ini sepenuhnya jadi tanggung jawab kamu ya." Ujar Arman saat mereka hendak menaiki mobil. "Karena Anjani mau resign."

"Baik, Pak." Sahut Selvy.

"Jangan lupa juga dia mau ambil paket komplit."

"Baik, Pak."

Telepon Arman tiba-tiba berdering yang ternyata dari Burhan. Ia pun langsung menjawabnya.

"Iya, Han?"

"Man, gue lagi di Cove Batavia nih." Sahut Burhan dari seberang sana. "Lo ke sini lah, kita buka puasa bareng."

Arman mengernyitkan dahi. "Lah, lo ada di PIK? Katanya ada kerjaan dari Oma?"

"Nggak jadi ... karena gue ada urusan di sini. Lo ke sini lah sekarang, susul gue."

"Oh, ya sudah deh gue susulin lo. Tunggu, ya."

"Gue di Sushi Hiro ya."

"Oke." Arman pun langsung memutus sambungan. "Fajar, Selvy ... maaf kalian pulang naik taksi online saja ya. Saya mau pergi soalnya."

"Oh, iya gapapa ... gapapa, Pak." Sahut Selvy dan Fajar berbarengan.

Arman pun kemudian memasuki mobil lalu mengendarai mobilnya menuju Cove at Batavia PIK yang tak jauh dari sana.

Burhan yang kebetulan saat ini sedang bersama Mona, dan masih dalam perjalanan menuju PIK, langsung terpingkal-pingkal begitu menutup telepon. Mereka berdua terus tertawa tanpa henti.

"Anjani sudah positif ke Cove, 'kan?" Tanya Burhan masih sambil tertawa.

"Sudah, dia on the way." Mona juga ikut tertawa. "Kan tadi kamu sendiri yang bujuk dia ikut."

"Sudah dibilang ke Sushi Hiro, kan?"

"Aman."

Mereka tertawa lagi.

"Nah ... aku kan kenal sama Managernya." Ujar Burhan. "Aku sudah titip, sampai kirimin foto Arman dan Anjani ... supaya kalau mereka datang, didudukin di satu meja. Reservasi atas nama Burhan atau Mona."

Mereka terpingkal lagi.

"Eh, tapi ini gapapa ya? Nanti kalau Arman ngamuk gimana?" Tanya Mona.

"Ya ... ngamuk tapi dalam hati senang."

Mereka tertawa lagi. Posisi mereka padahal masih jauh untuk tiba di PIK.

"Nah nanti begitu sampai, kita ngintip-ngintip dulu dari luar." Usul Burhan. "Pengen lihat mereka ngobrol atau diem-dieman aja. Bagus-bagus kalau cara ini bisa deketin mereka lagi. Nah, kita masuk pas sudah adzan, jadi tinggal makan."

Mereka terpingkal lagi.

"Gila ... ini date aku paling konyol sih." Kelakar Mona.

"Untung kamu kasih tahu kalau Anjani lagi ada di PIK." Ujar Burhan. "Kan pas tuh, Arman juga meeting di sana."

*********

"Mon, ini gue udah di depan Sushi Hiro Cove." Anjani langsung menelepon Mona begitu tiba.

"Ya sudah lo masuk aja dulu, An, bilang reservasi atas nama Mona. Gue lagi di toilet sebentar nih." Padahal dirinya masih di jalan. "Gue udah pesenin beberapa menu, kok. Tenang aja ditraktir Burhan."

"Oke, deh." Anjani kemudian memutus sambungannya.

Sebelum masuk, gadis itu melihat sekeliling terlebih dulu. Ini pertama kalinya ia ke sini. Biasanya hanya melihat dari instagram saja. Daripada menunggu sendirian di dalam, lebih baik ia jalan-jalan saja dulu sebentar. Ia berjalan menyusuri area tersebut sambil tersenyum lepas.

NeglectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang