Clara Mengamuk

40 4 0
                                    

"Oke, girls, ayo kita pemanasan dulu." Ujar Atiqah lantang begitu baru memasuki lapangan tenis kembali. Tak lama Anjani menyusul di belakangnya.

"Eh, sebentar-sebentar." Potong Clara sambil bangkit dari kursinya. "Sebelum mulai main ... gue mau ngomong sesuatu nih sama kalian." Clara sedikit terbata. "Gue mau minta maaf soal sikap gue selama ini."

Atiqah, Putri dan Mila hanya menatap malas.

"Sebentar lagi gue mau nikah sama Burhan." Lanjut Clara. "Gue udah taubat dan bukan Clara yang dulu lagi. Burhan yang bikin gue sadar. Gue harap kita bisa akur ya."

"Ya udah pemanasan dulu, yuk." Sahut Atiqah yang enggan menghiraukannya. "Jadi nanti gue sama Anjani, akan lawan Putri dan Mila. Nah, lo jadi cadangan deh kalau salah satu dari kita ada yang capek." Ujarnya sambil menunjuk Clara.

"Tapi biasanya sih kita berempat ga ada yang pernah capek." Mila tertawa mencemooh. "Lo mending pulang aja."

Atiqah dan Putri ikut tertawa kemudian langsung mengambil posisi masing-masing untuk pemanasan.

"Cla, jangan dimasukin hati." Hibur Anjani. "Nanti lo bisa gantian sama gue."

Clara pun memaksakan senyum. "Santai kok, An."

***********

"Itu si Mona lo kasih izin ngajar di sekolah?" Tanya Arman tak percaya kepada Ben saat mereka sedang istirahat sejenak dari bermain golf. "Emang dia punya kualifikasi mengajar?"

"Ya punyalah asal lulus sarjana. Apalagi dia MBA." Sahut Ben kemudian meneguk minumannya.

"Lagian kalian sampai kapan sih mau musuhan mulu?" Ledek Bara. "Udah lah santai aja, minta maaf terus jalin hubungan baik lagi."

Arman langsung mendengus kesal. "Nih ya, gue sama Burhan paling tau siapa itu Mona. Lo pada mending buruan putus hubungan kerja deh, daripada nyesel."

"Sayang lah, Bro!" Sahut Bara. "Exposure dan cuannya tinggi. Paradisa City juga diposting lho sama dia."

"Nah, itu yang gue bingung," timpal Arman, "dia itu Pengusaha atau Influencer, sih? Heran gue!"

"Yaelah, 'kan bukan hal baru kalau yang namanya public figure itu otomatis followers nya juga banyak. Emang Influencer aja yang bisa? Anjani juga banyak followers, 'kan? Terus kita-kita?" Bara menjelaskan.

Arman hanya memutar bola mata.

"Ya udah, mau susul cewek-cewek yang lagi main tenis, nggak?" Arman menawarkan. "Udahan 'kan mainnya?"

"Yuk lah, sekalian renang." Sahut Ben.

"Sip."

**********

"Jadi persiapan nikah lo sampe mana?" Tanya Putri berbasa-basi kepada Clara.

Mereka kini selesai bermain tenis dan sedang duduk-duduk di sekitar kolam renang menunggu para pria.

"Ini ... besok baru mau minta ditemenin Anjani cari-cari gaun."

"Dih, emang lo ga pakai WO?" Sewot Atiqah. "Minta rekomendasi desainer mereka, terus suruh antar samplenya ke rumah lo lah. Emang lo kira Anjani ga sibuk apa? Sekelas keluarga Dwi Adiguna masa cari gaun harus keliling."

"Masa sih lo ga punya desainer pribadi?" Mila menimpali.

"Kita berempat perasaan ga usah nyari-nyari deh, langsung sat set desainer datang ke rumah terus diukur." Timpal Putri.

"Eh, gapapa ... gapapa." Anjani menengahi. "Kebetulan besok gue juga bisa, kok."

Mereka pun terdiam sejenak sambil menyeruput minuman masing-masing.

NeglectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang