17. Lovers (2)

9.6K 221 3
                                    

Berita Daniel dan Anjani resmi berkencan menjadi hot topic beberapa minggu.

Pasalnya dihari pertama mereka resmi berkencan, Daniel memposting foto di Instagram-nya yang mana adalah foto dirinya dan Anjani berdua. Hal itu membuat ramai semua pengikut Daniel juga teman-teman sekolah mereka.

Daniel juga memberikan diskon besar-besaran di cafe miliknya untuk merayakan hal tersebut. Belum lagi setiap hari Daniel selalu membuat cerita di laman sosial medianya yang berisi tentang Anjani, terlihat sekali betapa memujanya Daniel pada Anjani dengan caption-caption yang pemuda itu sematkan di setiap upload miliknya.

"Gemes banget sama sayangnya aku ini." Daniel sedari tadi tak henti mendusel-dusel dileher Anjani disertai kecupan-kecupan yang disebar diseluruh wajah Anjani sampai tulang selangka. Pakaian Anjani yang bermodel Sabrina semakin membuat Daniel leluasa.

"Daniel geli." Kecupan basah Daniel itu berjejak belum lagi kumis dan janggut halus pemuda itu menggelitiknya.

Tak terasa hubungan keduanya sudah berjalan hampir dua bulan dan selama mereka resmi berpacaran tidak ada perubahan sikap Daniel kearah yang buruk dalam pandangan Anjani. Biasanya laki-laki jikalau sudah selesai masa pendekatan dan resmi berpacaran maka tidak akan sama lagi, tetapi Daniel malah semakin lengket, manja dan royal yang membuat Anjani terkadang sudah menangis dalam hati.

Selama berpacaran dengan Daniel, uang jajan Anjani utuh bahkan menjadi bertambah karena pemuda itu sering memberikannya uang. Awalnya Anjani menolak karena mereka hanya pacaran saja tidak ada keharusan untuk memberi uang, apalagi Anjani tahu kalau Daniel punya penghasilan sendiri tentu saja rasanya segan sekali. Tetapi Daniel malah memaksanya dan meminta Anjani untuk menerima uang tersebut, katanya pemuda itu ingin Anjani merasakan hasil kerjanya dan ingin Anjani membeli apapun yang ia mau tanpa berpikir uang jajan akan berkurang bahkan sampai merasa sedih karena hal itu selama Daniel masih menjadi kekasihnya.

Dan saat ini Anjani memberi kejutan kecil kepada Daniel yang berulang tahun hari ini. Anjani juga baru tahu beberapa hari lalu saat ia melihat tanda pengenal milik Daniel di dompet pemuda itu saat Daniel minta tolong ambilkan karena ketinggalan di ruang kantornya, karena waktu itu Daniel masih mengkoordinasikan para pekerjanya di cafe untuk membahas tentang kinerja caffe dan sistem pelayanan juga dekorasi baru.

Semua orang tentu saja tidak tahu hal itu, hingga Anjani memberitahu Ganda dan membuat kejutan untuk Daniel.

"Aku sudah khawatir loh yang kamu beneran marah sama aku." Gumam Daniel yang lebih terdengar sebagai keluh kesahnya dalam pelukan Anjani.

Sesaat setelah Daniel diberi kejutan oleh para pekerja caffe, Anjani menyeret pemuda itu untuk masuk ke kantor pribadi Daniel. Anjani memiliki kado sendiri selain memberikan kejutan bersama anak-anak di caffe.

"Terimakasih ya sayang untuk kejutan dan kadonya. Lain kali kalau mau ngerjain aku jangan kamunya marah atau cuekin aku."

Anjani terkikik geli mendengar pinta Daniel diujung ucapan terimakasihnya. Anjani memang melakukan drama marah pada Daniel untuk mendukung kejutan ulangtahun pemuda itu, dan hal itu membuat Daniel uring-uringan.

"Mana bisa kamu request begitu." Canda Anjani.

"Gak mau tau pokoknya besok-besok kalo aku ulangtahun gak perlu ada marah-marahan." Daniel mengigit bahu Anjani gemas hingga pemuda itu mendapatkan tepukan kesal dari Anjani dipunggungnya.

"Sakit ih Daniel."

"Gemes aku sama kamu, bandel kalo diomongin."

Anjani menjulurkan lidahnya mengejek Daniel, tak peduli jika dirinya dikatai bandel begitu. Tapi hal yang tak Anjani duga Daniel malah menghisap lidahnya yang memelet keluar, kemudian dilanjutkan dengan Daniel yang melahap bibirnya dan membuat mereka berciuman dengan dalam.

Tangan Daniel yang tadinya memeluk erat tubuh Anjani kini sudah berkeliaran meraba tubuh sintal kekasihnya itu.

Hingga tangan Daniel mendarat di payudara Anjani yang termasuk besar, meremasnya dari luar pakaian. Anjani melenguh pelan dalam ciuman mereka karena remasan tersebut, membuat Daniel menjadi semakin panas.

Dengan berani tangan Daniel menelusup masuk kedalam baju kaos oversize hitam yang dikenakan Anjani, tangannya menyusur dari perut hingga berada gudukan yang memang ia incar. Meskipun masih terlindungi oleh bra, Daniel tidak merasa kesulitan untuk masuk dan menyentuh kulit Anjani secara langsung.

Sesuatu yang besar dan lembut itu membuat Daniel makin kalap, tangan besarnya meremas-remas payudara Anjani hingga merasakan pucuknya mengeras. Jari-jari Daniel memainkan putingnya hingga Anjani terus mendesah kecil dalam ciuman mereka.

Ciuman Daniel turun ke rahang dan leher Anjani, menjilat dan menghisapnya hingga meninggalkan beberapa tanda.

Sedangkan Anjani mengigit bibir bawahnya untuk menahan suara yang keluar dari mulutnya. Kepalanya terasa pusing dan perutnya terasa menggelitik. Anjani membiarkan Daniel membuka kaos yang dipakainya hingga ditubuhnya hanya tersisa celana panjangnya yang masih utuh dan bra yang cup sebelahnya sudah naik ke atas menampakkan payudaranya yang dimana pucuknya sudah tegak.

Dengan nafas terengah-engah, Anjani membantu Daniel yang sedari tadi mencoba untuk melepaskan bra miliknya.

"Cantik." Kata pujian itu terlontar secara tiba-tiba dari Daniel yang kini menatapnya dengan tatapan memuja dan lapar.

Posisi keduanya yang sekarang sudah merebah di sofa membuat Daniel melihat lebih leluasa tubuh bagian atas Anjani karena Daniel sedang menimpa tubuhnya.

Anjani hendak menutup payudara miliknya dengan kedua tangan karena ia malu ditatapi begitu, sayangnya ia tidak cukup cepat dari Daniel yang sudah menyentuh payudaranya lebih dulu disertai ciuman di bibirnya.

Ciuman Daniel beralih ke payudara Anjani, menjilat dan memberikan tanda di gudukan itu. Kemudian menghisap putingnya seperti bayi. Mata Anjani terbelalak, rasa geli dan nikmat yang baru ia rasakan ini tubuhnya bergerak gelisah.

Dilihatnya Daniel begitu fokus pada payudaranya, menggoda secara bergantian kanan dan kiri dibantu tangannya yang tak pernah absen.

Karena posisi mereka saat ini, Anjani dapat merasakan sesuatu yang keras dibelahan pahanya seperti waktu itu dimana Anjani menginap di rumah Daniel.

Anjani tahu kalau itu adalah ereksi milik Daniel karena Anjani tidak sepolos itu berkat bacaan novel dan komik miliknya yang kebanyakan plus-plus. Tapi meskipun punya pengetahuan Anjani tidak punya pengalaman sama sekali.

Daniel adalah ciuman pertamanya meskipun pemuda itu bukan kekasih pertamanya. Dan Anjani juga baru kali ini melakukan hal seperti ini, Anjani tidak pernah membiarkan pemuda manapun menyentuhnya. Hanya Daniel yang begitu leluasa padanya, bahkan selama mereka dekat dan berpacaran Daniel selalu melakukan kontak fisik didepan umum seperti berpegangan tangan, memeluknya dan mencium keningnya.

Anjani juga tahu dari Daniel kalau dirinya adalah perempuan pertama Daniel baik itu dalam hubungan berpacaran maupun ciuman dan kontak fisik lainnya. Mereka berdua saling membuat pengalaman baru dalam hubungan ini.

"Dan... Kamu keras dibawah, mau aku bantu?" Tanya Anjani ragu-ragu.

Vote and Comment Guys!!!

I'm Your LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang