48. I'm Your Lover

3.9K 148 2
                                    

Sudah terhitung delapan bulan berlalu sejak Kenzo lahir, kehadiran bayi laki-laki itu berhasil membuat Anjani dan Daniel lebih ekstra lagi dalam melakukan segala hal. Salah satu contohnya adalah mengawasi bayi saat bermain kesana kemari.

Masih sangat baru diingatan Daniel bagaimana aktifnya bayi itu terus menendang sewaktu dalam kandungan Anjani, sekarang anaknya itu sudah bisa duduk dan belajar berdiri melalui benda yang bisa dijadikan tumpuan.

Kenzo memang anak yang aktif, anaknya itu suka sekali mengoceh dalam bahasa bayi yang Daniel tidak mengerti. Bahkan anaknya itu sekarang sudah bisa mengadu apabila dijahili olehnya.

Daniel tahu, sedari sejak dalam kandungan anaknya itu seperti menyimpan dendam pada Daniel. Dan balasannya sekarang Daniel terus menjahili anaknya itu sampai menangis, berakhir dengan kemarahan Istri dan Kakeknya.

Tetapi menjahili anaknya itu adalah hobi baru Daniel, melihat mulut yang bau susu dan belum tumbuh gigi itu mengoceh karena kesal padanya adalah salah satu hal yang membuat kelelahan Daniel hilang meskipun nantinya ia akan mendapatkan cubitan atau pelototan mata galak dari sang istri.

Isi galeri di ponsel Daniel dipenuhi dengan kejahilannya pada Kenzo, mulai dari foto anaknya itu yang seluruh tubuhnya di penuhi bedak hingga tampak seperti manusia salju dan banyak lagi. Dan yang terbaru adalah mereka bermain monster selimut yang mana anaknya itu terjebak dalam lingkup selimutnya sendiri karena Daniel.

 Dan yang terbaru adalah mereka bermain monster selimut yang mana anaknya itu terjebak dalam lingkup selimutnya sendiri karena Daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepukan di lengannya yang tidak sakit mengentikan Daniel dari tawanya.

"Iseng banget sih sama anak." Entah sudah berapa ratus kali kalimat itu terlontar dari bibir Anjani.

"Lucu tau Yang, Kenzo tuh memang hadir dalam hidup kita bukan cuma untuk pelengkap keluarga tapi buat jadi bahan jahil aku."

"Dan, nanti anak kamu kalo udah gede bisa dendam loh. Sekarang aja dia masih inget kamu jahilin dia yang kemarin, besok pun aku yakin masih inget dan nanti ngadu sama Kakek."

"Bagus dong Sayang, artinya anak kita jadi anak yang terbuka. Apa-apa diomongin, gak dipendam sendirian. Lagian aku sama Kenzo cuma bercandaan, Kenzo tuh meskipun nangis dan kesal sama aku nanti juga ngedeketin lagi. Ajak main lagi." Jelas Daniel yang benar adanya. Nyatanya kalau Daniel pulang cepat setelah kuliah, anaknya itu selalu mengajaknya main bahkan sampai menunggu didepan pintu.

"Kalian berdua itu hubungan ayah dan anaknya kayak hate and love relationship tau gak sih." Ujar Anjani tak habis pikir.

Daniel hanya tertawa mendengar ucapan istrinya. Kemudian menaruh ponsel diatas nakas dan mengalihkan tatapannya pada sang istri yang sedang duduk didepan meja rias. Pantas saja kamar ini tiba-tiba diserbu aroma harum yang menjadi candu Daniel, ternyata istrinya itu baru mandi dan masih terbalut bathrobe.

Malam ini mereka berdua akan menghadiri acara ulangtahun salah satu perusahaan rekanan. Sebagai perwakilan sang Kakek, Daniel dan Anjani akan hadir sebagai tamu undangan. Dan ini akan jadi kali pertama mereka berdua keluar sebagai pasangan setelah sebelumnya selalu pergi masing-masing.

Melihat tubuh istrinya dari belakang dan bagian depan melalui pantulan cermin, Daniel seketika khawatir. Istrinya ini karena hamil tubuhnya jadi makin berisi, lebih berisi dari sebelumnya. Kecantikan istrinya sangat menonjol saat hamil dan perut buncitnya membuatnya makin mempesona, Daniel bahkan tidak pernah bisa menahan gairah meskipun istrinya itu sedang hamil. Mereka berdua sangat rutin berhubungan selama Anjani hamil, dan menurut Daniel mungkin ini adalah alasan mengapa Kenzo tak suka padanya dan selalu merajuk. Kenzo yang berada dalam perut ibunya pasti kesal sekali karena ayahnya terus berkunjung dan mengonjang-ganjing kenyamanannya.

Lalu kini setelah melahirkan, tubuh Anjani makin jadi luar biasa seksi. Payudaranya yang besar dan penuh karena masih menyusui, lalu bokongnya yang sintal makin kencang karena olahraga rutin yang istrinya itu lakukan belum lagi kulitnya yang makin cerah dan halus karena perawatan. Daniel sangat beruntung mendapatkan Anjani, tetapi juga khawatir disisi lain karena takut kehilangan istrinya itu.

Siapapun yang akan hadir di pesta pasti nanti melirik istrinya. Bahkan sebelumnya salah satu kolega bisnis Daniel pernah memuji Anjani saat mereka sedang ada rapat kerjasama, padahal Daniel dan Anjani tidak pernah bersinggungan dalam jadwal mereka. Anjani memang sangat mengagumkan dimata Daniel dan tentunya orang lain akan setuju.

Dari sejak mereka dekat kemudian berpacaran selain tubuh Anjani yang membuat Daniel tergila-gila, pemikiran istrinya itu lah point utama Daniel tidak bisa melepaskan Anjani. Apalagi setelah mereka berdua saat ini melewati semua hal yang dirasa sulit dan sekarang pun masih terus berusaha melakukan yang terbaik, Anjani tidak pernah mengecewakan Daniel dengan pemikiran istrinya itu. Terus menerus ia merasa kagum, merasa jatuh cinta.

Anjani sudah sangat cocok menjadi seorang nyonya dari keluarga konglomerat dari gaya dan etikanya. Sedangkan disini Daniel tidak punya posisi apapun di keluarganya selain sebagai pewaris pengganti sementara yang bisa kapanpun didepak. Mungkinkah pada saat itu Anjani akan meninggalkannya? Tiba-tiba Daniel overthinking.

"Daniel, kamu ngapain? Buru ganti baju nanti terlambat."

Lamunan Daniel terhenti ketika peringatan dari istrinya itu masuk ke telinganya. Ternyata sedari tadi Daniel masih terduduk di pinggir kasur.

"Baju kamu sudah aku taruh disamping kamu, atau mau aku pakaikan?"

Daniel tidak melepaskan matanya dari sang istri yang menatapnya bingung. Anjani tampil dengan begitu elegan dengan setelan serba hitamnya karena memang dress code pesta malam ini adalah hitam.

Tampilan simple itu malah menonjolkan lekuk tubuh istrinya, padahal kalau Anjani memakai dress tadinya Daniel akan protes. Tapi melihat istrinya memakai setelan yang sebenarnya terbilang sangat sopan ini, Daniel tidak bisa protes. Pasalnya tubuh istrinya memang luar biasa seksi dan tidak bisa ditutupi. Belum lagi rambut Anjani yang bulan lalu berganti warna menjadi cokelat karamel di curly hingga menyempurnakan tampilan elegannya.

 Belum lagi rambut Anjani yang bulan lalu berganti warna menjadi cokelat karamel di curly hingga menyempurnakan tampilan elegannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daniel, sayangku, cintaku, suamiku. Kok malah bengong sih? Mau aku bantu pakaikan bajunya?" Tanya istrinya lagi.

Tapi bukannya menjawab, Daniel malah berhambur memeluk tubuh istrinya.

"Sayang, kita gak usah datang ya. Aku gak mau kasih liat kamu yang cantik dan seksi begini ke orang-orang." Gumam Daniel seraya mengecup sisi leher istrinya yang wangi.

"Astaga. Sayang ihh kamu ada-ada aja deh, ini kita kan sudah janji sama Kakek untuk datang."

"Kamu seksi banget, cantik banget, nanti banyak yang liat. Aku gak suka, aku gak mau."

Vote and Comment Guys!!!

I'm Your LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang