50. I'm Your Lover (3)

3.8K 97 0
                                    

Warning 21+

"Kamu milikku An, selamanya milikku." Klaim yang terdengar ditelinga ya disertai geraman membuat Anjani makin merinding disaat kondisinya saat ini pun tidak waras karena otaknya tidak bisa berpikir jernih. Seluruh tubuh Anjani rasanya kesemutan, tetapi pusat tubuhnya terasa nikmat meskipun rasa kesemutan paling dominan berasal dari sana.

Daniel menghujamnya dengan kuat dan penuh dominasi tanpa henti mengucapkan kata-kata kepemilikan atas diri Anjani dan ungkapan cintanya. Seperti ini lah Daniel yang Anjani kenali, posesif dan dominan.

"Ahh Dan..." Anjani mengigit bawah bibirnya saat milik Daniel terus menabrak titik terdalamnya.

Setelah mereka usai makan malam bersama dan saling mengungkapkan cinta, Daniel membawa Anjani ke salah satu kamar hotel yang memang tersedia di restoran yang mereka singgahi.

Posisi magic mountain yang saat ini mereka peragakan membuat milik Daniel masuk begitu dalam dan langsung menabrak titik terdalam Anjani. Keduanya tidak peduli sudah berapa kali pelepasan yang mereka dapatkan sebelumnya, gerakan Daniel yang begitu bersemangat dan desahan Anjani yang masih terdengar menikmati terlihat seakan mereka tidak ingin menyudahi sesi bercinta yang penuh gairah itu.

Plak

Tamparan pelan Daniel berikan pada bokong seksi istrinya yang bergerak memantul karena gerakan brutal Daniel.

"Aku keluarhh..." Anjani orgasme setelah berkata demikian disusul dengan Daniel yang menembakkan spermanya didalam.

Beruntung Anjani sudah KB sehingga tidak ada kekhawatiran untuk hamil kedua disaat Kenzo masih sangat kecil. Anjani yang sudah hafal perangai Daniel yang suka keluar didalam tanpa pengaman tentu langsung menyambut saran dokter untuk KB setelah melahirkan kemarin.

Anjani merebahkan kepalanya diatas bantal yang masih bertumpuk dibawahnya setelah mereka berdua berhasil mendapatkan pelepasan yang entah sudah keberapa kalinya malam ini. Anjani lemas bahkan kakinya sudah pegal sekali, berbeda dengan Daniel yang sibuk memberikan tanda-tanda kemerahan disepanjang punggung Anjani yang ada didepan matanya.

"Habis ini ayo pulang, Kenzo bangun besok pasti nyari kita." Ujar Anjani dengan suara lirih, sungguh ia sudah tidak punya tenaga lagi.

"Kamu tidur aja Sayang kalo ngantuk." Daniel berkata dengan lembut seraya mengusap punggung istrinya hingga membuat Anjani jatuh terlelap meninggal Daniel sendirian dengan tubuh keduanya yang masih telanjang bulat.

Ditinggal istrinya tidur tidak menghentikan aksi Daniel yang terus menjamah tubuh istrinya. Ia membenarkan posisi tidur istrinya dan kembali memujanya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Mata Daniel melirik jam digital yang ada diatas nakas tepat disamping ranjang, sebentar lagi tengah malam. Sepertinya mereka memang harus pulang karena Kenzo pasti akan mencari mereka.

Dengan telaten Daniel membersihkan tubuh istrinya dengan handuk basah dan kembali memakaikan pakaian pada tubuh seksi itu sebelum ia mandi kilat, lalu mereka akan pulang.

Tanpa memperdulikan pandangan orang lain ketika di lobi, Daniel segera masuk kedalam mobil yang mana sopirnya sudah menunggu dengan Anjani yang masih tertidur di gendongannya.

Anjani tidur begitu nyenyak sampai-sampai tidak bangun bahkan setelah di bersihkan tubuhnya, dipakaikan bajunya, digendong keluar, didalam mobil dan sekarang masih berlanjut tidur diatas ranjang dikamar mereka.

Dengan perhatian Daniel menggantikan pakaian istrinya dengan pakaian yang lebih nyaman, pilihannya jatuh pada piyama satin berwarna soft pink.

Dengan perhatian Daniel menggantikan pakaian istrinya dengan pakaian yang lebih nyaman, pilihannya jatuh pada piyama satin berwarna soft pink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istri terlihat makin cantik dan menggoda memakai dress itu meskipun sedang tidur.

Daniel membuka semua pakaiannya dan meninggalkan trunks berwarna abu yang mencetak jelas miliknya yang mengeras lagi karena melihat istrinya.

Sejak pertama kali tertarik pada Anjani, Daniel tidak pernah sekalipun merasakan tertarik pada perempuan lain karena sebegitu kuatnya pesona istrinya. Yang ada malah Daniel akan melakukan segala cara agar ia tidak terpisahkan oleh Anjani, selamanya bersama istrinya itu. Daniel pikir ia akan gila jika tidak ada Anjani disisinya, Anjani memang sudah menjadi dunianya dan segalanya untuk Daniel.

Meskipun Daniel tahu Anjani mencintainya setelah apa yang sudah mereka lalui, tetapi Daniel tetap merasa luar biasa bahagia dengan segala pernyataan yang istrinya itu sampaikan sewaktu mereka makan malam tadi.

Cinta memang lebih tampak realistis apabila dilakukan melalui tindakan, tetapi cinta juga perlu pernyataan lisan supaya lebih memantapkan perasaan. Rasanya sangat bahagia sekali saat kamu mencintai orang yang mencintai kamu juga, kamu mengusahakan orang yang mengusahakan kamu juga.

Mengambil posisi disamping istrinya, Daniel membawa tubuh sang istri untuk masuk kedalam pelukannya. Dalam posisi ini, pikiran Daniel seketika menerawang. Akhir-akhir ini Daniel memang kerap kali berpikir jauh, membayangkan apa yang akan terjadi pada mereka kedepannya dan banyak hal lagi yang sebenarnya bukanlah Daniel sama sekali.

Dulu Daniel selalu berpikir simpel dan menjalani apa yang bisa ia jalankan tanpa memikirkan kemungkinan-kemungkinan. Namun setelah bertemu dengan Anjani lalu mereka menikah dan sekarang sudah memiliki anak, pikiran Daniel menjadi lebih rumit. Mungkin karena sudah menjadi kepala keluarga makanya sekarang Daniel merasa lebih dewasa dan lebih banyak hal yang perlu ia pikirkan untuk keluarganya.

Sekarang Daniel belum memiliki pijakan yang benar-benar kuat karena ia hanya pengganti untuk Kakak tirinya. Sepertinya Daniel perlu untuk memisahkan beberapa aset sebagai simpanannya untuk kemudian hari yang mana tak ia tahu akan seperti apa. Daniel tidak mau Anjani dan Kenzo hidup susah bahkan sampai luntang-lantung karena tidak memiliki tempat bernaung.

"Dan..." Suara khas bangun tidur itu menghentikan pikiran Daniel yang sedang merencanakan apa saja yang perlu dilakukan terkait investasi kedepan.

"Memikirkan apa lagi?" Meskipun mata istrinya itu tidak terbuka sepenuhnya dan suaranya lebih terdengar seperti gumaman, rasa khawatir istrinya tersampaikan padanya. Apalagi saat Anjani balas memeluk tubuhnya dengan erat.

"Setelah aku lulus, kamu mau kita kemana?" Tanya Daniel tiba-tiba.

"Kamu maunya kemana?" Tanya Anjani balik.

"Aku akan setuju kemanapun yang kamu mau. Aku harus buat rencana kita kedepannya bagaimana kalau pergi dari sini dan tidak bergantung dengan perusahaan Kakek." Jelas Daniel yang membuat mata Anjani terbuka lebih lebar.

"Kita pulang ke Indonesia apa memungkinkan?" Tanya Anjani ragu.

"Kemana pun yang kamu mau, aku usahakan untuk mungkin Sayang. Kalau kamu mau kita pulang maka setelah semua ini selesai dan keadaan lebih jelas, kita pulang."

Anjani tersenyum tipis mendengar penuturan Daniel, apapun yang terjadi kedepannya ia harap keluarga kecil mereka selalu bersama.

"I love you my husband." Anjani mengecup pipi suaminya setelah berbisik demikian dan cukup mengejutkan Daniel.

"Sayang, kamu tuh sengaja ya pancing aku?" Mata Daniel memicing karena istrinya itu malah tertawa setelah tindakan yang menyerang jantung Daniel secara brutal itu.

"Aku cuma bilang cinta sama suamiku kok, salah ya memang?" Ledek Anjani masih dengan tawanya.

"Aku lebih lebih lebih banyak cintanya sama kamu. Berani kamu bilang cinta sama aku yang selalu turn on tiap kamu bilang cinta? Belum puas yang tadi? Habis kamu sama aku malam ini, gak aku kasih ampun."

Anjani menjerit kecil saat Daniel menciumi wajahnya sebelum suaminya itu benar-benar mengeksekusi dirinya dalam tanda kutip.

Vote and Comment Guys!!!

I'm Your LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang