11

133 17 6
                                    

30 Maret 2023

Kriiingggg!!!

Suara jam Beker yang berisik itu membuat Seungmin merasa terganggu. Selain kepala nya yang pusing. Kini telinga nya juga di buat terkejut.

Dengan perlahan-lahan dia duduk dan ternyata dirinya berada di dalam kamar nya sendiri.

Oh, apa yang terjadi?! Ya benar!! Hyunjin!! Anak itu kan belum sarapan!!

Dengan terburu-buru Seungmin bangkit dari kasur nya dan berjalan menuruni tangga.

"Berhati-hatilah. Tidak ada yang di kejar untuk saat ini!!"

Lagi lagi Seungmin terkejut melihat kehadiran hyunjin dengan rambut nya yang masih basah. Lelaki tinggi itu memegangi tangan nya.

Bukan itu yang membuat Seungmin salah fokus. Tapi, harum nya shampoo yang menguar dari hyunjin lah yang membuat nya berdebar kencang.

"Aku.. aku hanya ingin minum. Apa semalam kau makan?"

Hyunjin terkekeh mendengarnya. Si pemabuk kecil ini masih sempat memikirkan nya? Padahal dirinya sendiri pun terlihat belum pulih sepenuhnya.

"Bagaimana kalau ku bikin kan kopi hangat? Seperti nya itu lebih baik daripada memikirkan ku yang jelas kekenyangan semalam."

Senyuman nya yang menawan itu lagi lagi membuat fokus Seungmin hampir hilang. Bahkan dalam keadaan bengong karena memperhatikan hyunjin pun Seungmin ngomong blak-blakan juga.

"Biasanya.. aku minum teh."

Oke. Hyunjin mengangguk setuju. Dengan informasi itu lah hyunjin membantu Seungmin duduk di sofa. Setelah itu, dirinya pun fokus membuat teh hangat.

"Lucu." Gumam nya sambil tersenyum tipis.

Seungmin kini memegang bantal sofa nya sambil memperhatikan hyunjin dari kejauhan. Kenapa dirinya malah terpesona begini? Sungguh! Hyunjin membuat dirinya menjadi sedikit tidak jelas.

Seungmin memang berdebar kencang ketika berhadapan dengan nya, tapi di sisi lain Seungmin juga nyaman dengan nya.

Apakah ini efek karena Seungmin yang baru saja mengalami hal buruk? Hingga akhirnya hal kecil seperti ini sangat berarti bagi nya.

Benar. Seungmin tidak boleh jatuh cinta sembarangan lagi. Lagi pula hyunjin adalah anak nya sekarang. Itu tidak akan merubah apa pun.

Ya, Seungmin tidak harus fokus pada percintaan yang menyakitkan itu.

Tuk.

Satu cangkir teh hangat di letakkan ke atas meja oleh hyunjin.

"Aku tidak akan pergi kuliah hari ini. Aku akan merawat mu." Hyunjin mengatakannya dengan tatapan riang nya. Tapi, apa maksudnya ini? Kenapa hyunjin malah merepotkan dirinya begitu?

"Tidak hyunjin. Nanti kau akan ketinggalan pelajaran dan juga nilai. Aku sudah tidak apa apa. Terima kasih atas teh nya." Seungmin pun memperhatikan teh yang masih hangat tersebut.

"Tenang saja! Aku sudah mendapatkan laporan bahwa dosen tidak akan hadir hari ini!"

Ya sudah lah. Mendengar perkataan hyunjin yang sepertinya keras kepala itu akhirnya membuat Seungmin mengalah. Lebih baik Seungmin diam dan meminum teh itu dengan damai. Walau nyatanya tetap saja dia masih merasa canggung.

Apa lagi hyunjin menyempatkan waktu nya untuk mengurusnya.

"CK. Hyunjin kok gak datang? Padahal kita jarang loh kumpul kumpul gini." Han yang sudah menghabiskan 6 gelas jus itu kini merasa kesal sekali.

Ya, perkataan Han memang tidak salah tapi tidak benar juga. Jeongin agak maklum nih sama bestie nya.

"Lu kesel beneran karena Hyunjin gak datang atau karena kak Lino pulang pulang mabuk? Gw kesel nya sama kak Chan nih yang pulang pulang malah ketawa sendiri."

"Gak Yen. Kak Lino gak mampir ke rumah gw. Sebenarnya gw bingung aja itu hyunjin tumben banget gak mau sama kita. Apa yang dia lakuin coba di rumah nya? Coba kalo kita tahu alamat nya. Kita samperin lah."

Bener sih. Mereka juga Gabut ini. Harusnya ada hyunjin. Jadi, mereka bisa karaoke an kek biasanya gitu.

"Ya udah lah. Mungkin dia sibuk gitu. Mending kita sekarang ke mall aja lah. Siapa tahu ketemu pecahan hyunjin."

Dengan bermodalkan mobil nya Jeongin yang tentu Bangchan lah yang membelinya. Se-cinta itu bangchan sama Jeongin.

Berbeda sekali dengan Seungmin yang masih terlihat kacau. Masih dengan kemeja yang dia pakai semalam. Dua kancing atas nya terbuka.

Rambut yang sedikit acakan, matanya yang masih terlihat kelelahan. Teh juga sudah habis dia minum.

"Mau tidur aja gak? Atau mau mandi dulu gitu biar seger. Aku siapin nih nanti air nya."

Seungmin menggelengkan kepalanya dan masih betah duduk di sofa nya.

"Mager hyunjin." Lirihnya sambil terus fokus pada hyunjin yang menahan kesabarannya.

"Ayo mandi. Nanti kalau aku yang memandikan, hasilnya akan beda." Ternyata Seungmin tetap lah Seungmin. Lelaki yang menjadi ayahnya itu terlihat seperti anak TK yang tidak bersemangat sama sekali.

"Nanti sebentar lagi aku akan mandi hyunjin. Tapi, untuk sekarang aku ingin begini."

Biasanya orang orang akan mandi lalu makan makanan yang menghangatkan tubuh. Apa lagi setelah habis mabuk begini. Tapi, Seungmin? Oh terkutuk lah yang mengajak nya minum semalam.

Bagaimana bisa mereka tega membiarkan makhluk lucu kecil mungil manis dan menggemaskan begini mabuk semalam?!

Melihatnya pun hyunjin tidak tega sekarang.

"Bayi banget sih. Coba bilang sini, kok bisa kepikiran untuk jadi ayah gitu. Padahal mungil lucu gini?"

Seungmin malah tersenyum lebar. Bahkan dirinya malah semakin menyamankan dirinya sendiri di atas sofa lembut ini.

"Karena Gabut." Jawab nya dengan ringan. Seringan tangan Hyunjin kalo udah dekat kepala Han.

Oh, yang benar saja?! Seungmin gak lagi bercanda kan?! Hyunjin ketar ketir ini yorobunnnn!!

"Anjir! Min!!! Yang bener AE?! Ntar ibu dan ayah lu datang. Terus lihat gw dan akhirnya gw di usir!! Gimana tuh!!"

Seungmin pun mengendikkan bahu nya acuh tak acuh. Tidak peduli dia dengan ketakutan hyunjin itu.

"Itu namanya takdir HEHEHEHEHE."

Tamat sudah riwayat hidup hyunjin. Oh, begini ternyata menjadi orang bodoh. :)

Melihat alur kehidupan yang tidak bisa dipahami sama sekali. Hanya bisa ditertawakan apa bila terjadi hal yang tidak menyenangkan.

Iya kan?

"Min, jangan canda gitu lah. Gw ketakutan ini." Seungmin pun masih mengangguk dengan santai nya. Tidak ada yang harus dia khawatir kan sekarang.

"Hyun, jangan banyak omong kek pilik lagi ya. Kepala ayah mu ini lagi pusing. Belum lagi, oh ya. Ayah juga gak bilang ke pilik kalo ayah gak masuk kelas sekarang. Ayo berdoa agar pilik itu peka. Dia peka kalo ketemu ayang nya aja gitu."

Sungguh kicauan Seungmin sama sekali gak masuk di pikiran hyunjin karena hyunjin masih cemas sama kekhawatiran yang dia pikirkan sekarang.

Bagaimana kalau memang benar orang tuanya Seungmin datang dan gak setuju karena melihatnya?!

Benar!! Makhluk lucu ini lah yang harus tanggung jawab!!

Sedangkan Seungmin kini sudah kembali memejamkan matanya dengan santai.
.
.
.
.
Note Author : jangan lupa vote dan komentar disini yaaa

My Father || HyunSeungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang