Kamar mandi sudah ten bersihkan, bagian dapur juga sudah di bersihkan, bahkan atap di kamar milik hyunjin dulu pun sudah ten perbaiki.
Ah, entah kenapa rasanya Ten sangat hampa tanpa kehadiran anak nakal itu. Andai dia masih ada di sini? Belum apa-apa dia pasti sudah mengeluh karena kamarnya selalu bocor.
Harusnya sejak dulu ten memperbaikinya. Kini, di saat dia udah gak di sini lagi, apalah guna ten memperbaikinya??
Ya, ten mulai suka tidur di kamar itu setiap rindu dengan anak nakal yang selama ini bersama nya. itu sebabnya ten memperbaiki kualitas kamar nya Hyunjin dulu.
Tapi kan hyunjin juga gak akan pernah kembali lagi? Rasanya sia sia saja ten melakukan ini semua. Rasa rindunya pun tak terlampiaskan hanya dengan melakukan ini dan itu.
Yah, ternyata Hyunjin masih sama nakal nya. Tidak kah dia berpikir untuk datang ke sini walau sejenak?! Apa dia tak rindu dengan ten?! Keterlaluan sekali.
Di mana pun dia berpijak, kelakuannya tak pernah berubah.
Ten yang udah selesai melamun itu segera pergi dari dapur, tampaknya dia akan mengambil sapu yang berada di depan pintu utama. Sekalian lah Ten juga akan melihat keadaan cuaca di luar.
Jika memang akan hujan lagi, Ten lebih baik membuat makanan hangat malam ini.
Ceklek
Tapi, baru saja pintu itu terbuka. Ten melihat ada sosok laki-laki yang berdiri di hadapannya!! Tentu itu adalah laki-laki yang sangat dia rindukan selama beberapa Minggu ini!!
Siapa lagi kalau bukan...
"Hyunjin? Kenapa kau ada di sini?"
Hari sudah menjelang sore, Seungmin melihat seonggok tupai masih saja berada di sekitarnya. Tampaknya tupai itu sama sekali tidak membiarkannya mendapatkan ruang sedikit pun.
Pokoknya si tupai itu terus saja mengikut Seungmin kemanapun Seungmin pergi. Mau Seungmin ke kolam ikan, ke bawah laut, ke dalam toilet, sampai ke atas kompor pun si tupai ikut!!
Bahkan tupai itu kini sibuk memeriksa tangan mungilnya yang sempat menjadi merah dan lecet akibat ulah si tupai tadi.
"Ini tangan apa bulu angsa sih? Cepet banget terluka gini." Han kini misuh misuh sendiri sembari memperhatikan tangan Seungmin yang sudah berbalut perban itu.
Sedangkan Seungmin kini merotasikan kedua bola matanya dengan malas.
"Udah tau gitu jangan sembarangan menarik tangan orang!! Jenis kulit setiap orang itu berbeda-beda!!! Udah ah, gak usah pegang-pegang gitu!!" Seungmin kini langsung menarik kembali tangannya hingga membuat si tupai jengkel melihat nya.
Tring!!
Hingga akhirnya hp yang berada di dalam saku celananya Seungmin pun berdering menandakan bahwa adanya pesan masuk.
Langsung saja Seungmin mengambil hp nya dan memeriksanya. Jauh dari dalam lubuk hatinya, Seungmin berharap itu adalah pesan dari Hyunjin.
Tapi ternyata bukan.
Ada yang aneh ketika Seungmin melihat layar hp nya. Wajahnya terlihat begitu serius dan tampaknya tak suka sama sekali, Han jadi curiga dan penasaran. Pesan dari siapa itu.
Belum sempat Han bertanya, Seungmin sudah berdiri dari sofa empuk itu.
"Malam ini aku tidak masak. Jika kau mau masak ya silahkan. Aku akan keluar sebentar, ada urusan mendadak." Katanya sembari menyimpan kembali hp nya ke dalam saku celananya dan pergi meninggalkan Han begitu saja.
Tunggu..
Emangnya perusahaan suka membutuhkan bantuan atasan secara mendadak begini kah hingga membuatnya harus keluar? Kenapa gak tangan kanan nya aja yang mengirim atau mengantarkan bahkan menyelesaikan urusan maupun pekerjaan itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Father || HyunSeung
Teen FictionKatanya bumi ini sangat sempit. tapi, bagaimana kalau penyebab nya adalah Sebuah Takdir? seperti seseorang yang mencari cara untuk menepati janji nya dan akhirnya bertemu dengan seseorang yang ternyata berkaitan dengan dirinya? warning : bxb. jika t...