My Father || HyunSeung

46

"Pak Lee, aku tidak apa apa. Kekasih mu juga.. tidak menyerang ku secara berlebihan. Aku seperti ini karena aku sedang heat dan tubuh ku yang memang lemah pun berakhir menjadi lebih lemah. Jangan menyalahkan dirimu maupun dirinya dan jangan menghukumnya hanya karena semua ini terjadi. Harusnya sejak awal aku memberikan nasihat ke Hyunjin terhadap permasalahan kalian, t-tapi.. aku malah memanfaatkan kesempatan itu untuk menarik perhatian nya. Di sini aku juga salah.. aku bahkan sudah mengatakan hal hal yang tidak pantas untuk di dengar ke Han Jisung.. aku minta maaf atas semuanya."

Han langsung mengalihkan pandangannya. Dirinya tidak habis pikir, kenapa Seungmin malah meminta maaf setelah dirinya sendiri menjadi korban seperti ini?

Apakah dia sedang menarik perhatian? Atau dia hanya sedang berakting? Hidup di keluarga yang toxic seperti yang Han alami, membuat Han sulit percaya maupun memandang dari sisi lain.

Itu sebabnya dirinya menjadi seperti ini.

"Han, minta maaf pada nya." Kan? Apa kata Han sebelumnya? Lino sangat marah pada nya. Bahkan sekarang pun tatapannya berubah. Hal itu membuat Han sedikit berkecil hati.

"Kenapa aku harus meminta maaf lagi? Haruskah aku setunduk dan mengemis seperti itu dihadapan nya? Lalu, bagaimana dengan keadilan yang ingin aku dapatkan? Kak Lino, kau menyembunyikan sesuatu dari ku kan? Kau sama seperti Hyunjin. Kalian diam dan menjauhi ku tanpa menjelaskan apapun! Aku.. aku selalu berusaha mencari jawabannya dengan semua cara dan berakhir seperti ini. Ketika sudah terjadi pun.. kalian akhirnya menyalahkan ku! Apa ini masih tentang ciuman itu?! Katakan pada ku!"

Melihat tupai yang mengamuk itu membuat Seungmin kembali teringat dengan kejadian sebelumnya. Bahkan di jam hampir tengah malam begini pun, Han ternyata masih memiliki tenaga untuk melampiaskan semua emosi nya.

Tapi, Seungmin yakin. Han pasti sudah kelelahan.

Bukan Lino maupun Hyunjin, melainkan Seungmin lah yang memeluknya dengan erat. Sosok yang baru saja dia lukai itu memeluknya dengan erat.

"Han.. aku.. tidak tau apa yang sudah kau alami, tapi aku benar benar minta maaf atas semua perbuatan ku yang telah menyakiti hati mu, mau disengaja ataupun tidak." Di dalam pelukan itu akhirnya Han roboh juga. Dia kini memeluk Seungmin dengan erat tanpa mengatakan apapun lagi. Hanya sisa air mata yang masih dia miliki lah yang mengatakan semua apa yang dia rasakan.

Lino pun ikut merasa bersalah karena sudah membuat kekasihnya tidak berteman lagi dengan Hyunjin. Begitu juga Hyunjin yang merasa bersalah karena sudah melampiaskan semuanya kepada Han tanpa menjelaskan apapun.

"Han.. aku tidak menjauhi mu tanpa alasan yang jelas. Iya, semua berawal karena aku mencium mu, tapi aku tidak melakukannya karena Seungmin melarang ku untuk bersama mu atau mungkin permintaannya kak Lino sendiri. Kau tau betul kan bagaimana diri ku? Walau di larang, belum tentu aku menurutinya. Aku menjauhi mu karena aku tidak ingin hubungan mu dengan kak Lino menjadi hancur dengan adanya diri ku. Aku ingin.. impian mu tercapai. Menikah dan hidup bahagia bersama kak Lino. Aku sadar bahwa.. diri ku akan menjadi penghancur jika terus berjalan lurus tanpa melihat batas."

Agak basah baju yang Seungmin pakai karena Han, tapi gak apa lah. Daripada tupai itu ngamuk di rumah sakit!! Iya kan?!!

"U..ugh kau bohong! Selama ini kita baik baik saja kan?!" Han yang sedikit melirik ke arah Hyunjin itu pun membuat Changbin gemas. Ternyata benar kata Felix, kekasihnya Lino sangat mirip dengan tupai.

"Han.. aku.. aku sudah berbeda sekarang. Sebenarnya.. aku mencium mu bukan karena terlalu lama sendirian atau mau menikung karena kau cantik. Melainkan.. aku.. selalu terbayang-bayang dengan wajah Seungmin yang menggemaskan. Awalnya aku.. aku tidak menyadari dan mengetahui apa itu sebenarnya. Kini ku sadari, untuk pertama kali nya aku mencintai Seseorang yang sangat berbeda dari orang lain."