51

25 4 2
                                    

Merinding

Kesel

Males

Dan kebingungan adalah perpaduan dari semua perasaan nya Han malam ini. Bisa bisanya Hyunjin sudah tertidur begitu saja di kasur yang ada di lantai.

Dirinya tidak bisa tidur sama sekali. Masih ada bayang-bayang mengerikan atas semua hukuman yang dia dapatkan.

Betapa marah nya Lino hingga memukul nya dengan ikat pinggang itu dan mendorong nya ke dalam bathtub. Han tidak dapat menahan rasa takut nya. Tangan nya mulai gemetar lagi, dia takut.. Lino akan menemui nya di sini dan menyeretnya kembali.

Tapi, di sisi lain dia sangat rindu dengan Lino.

Grep

Di saat dirinya dipenuhi oleh bayang bayang Lino, Seseorang kini memeluknya dengan ekspresi wajah yang begitu berbinar-binar.

"Jangan takut.. dia tidak akan bisa melukai mu lagi."

"S..se.. Seungmin.." mata tupai itu kembali berkaca-kaca tepat di saat Seungmin memeluknya dengan erat. Entah darimana sosok mong mong ini belajar memberikan kehangatan seperti ini, tapi yang pasti Han tidak menduga bahwa sosok mong mong ini ternyata belum tidur.

"Aku tidak tahu sebesar apa cinta mu pada nya. Tapi, aku tahu apa yang kau butuhkan saat ini. Kita tidak bisa hanya mengandalkan kata Seandainya dalam hidup kita, yang berlalu biarlah berlalu. Aku harap hubungan mu lekas membaik."

"Tidak, aku tidak mengerti.. kenapa kau masih seperti ini pada ku? Apa rencana mu sebenarnya? Aku..mencurigai mu. dan... aku.. tidak mau terlena begitu saja." Han melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya. Tapi, tetap saja Seungmin menepuk-nepuk bahu nya dengan perlahan-lahan seakan-akan menggantikan pelukannya yang terlepas begitu saja.

"Orang tua ku selalu memberikan cinta nya pada ku. Kehidupan ku sangat berwarna. Bahkan aku juga mendapatkan cinta dari Seseorang yang ku cintai. Aku tumbuh di lingkungan yang penuh dengan cinta. Ketika aku melihat makhluk hidup terluka, hati ku pun ikut terluka. Menurut mu.. bagaimana aku tumbuh selama ini? Aku memang tidak menyukai mu. Kau mengambil perhatian Hyunjin seakan-akan membuatnya tidak menghiraukan ku, kau bahkan menyerang ku begitu saja tanpa mau mendengarkan ku terlebih dahulu. Tapi, di saat aku mengetahui apa yang terjadi pada mu, perasaan marah ku berubah menjadi sedih. Aku sedih.. kenapa kau harus mengalami ini semua? Yang kau butuhkan bukan hukuman. Tapi pengertian dan kasih sayang."

Seungmin mengalihkan pandangannya, tentu saja karena mata nya sudah kembali berkaca-kaca. Tapi, tak lama kemudian dia kembali menatap Han yang masih terdiam mendengar kan nya.

"Terserah, Han mau membenci ku atau mencurigai ku. Aku tidak masalah. Semua memang butuh waktu. Tapi, untuk saat ini.. aku akan mencoba memberikan hal terbaik untuk Han sebagai hadiah karena Han sudah mau merawat Hyunjin sebelum hadir nya aku di kehidupan kalian."

"Kau juga.. mencintai sahabat ku?" Seungmin pun mengendikkan bahu nya lalu memeluk selimut yang mereka pakai bersama-sama.

"Aku belum bisa memastikannya. Tapi, Han harus tau.. Hyunjin selalu menceritakan tentang kalian pada ku bahkan walau kalian memiliki masalah. Walau awalnya aku sedikit iri dan curiga terhadap hubungan kalian yang bisa bisanya walau memiliki masalah, tetap saja tidak terpisahkan begitu saja dan hanya sedikit merenggang." Han kini terkekeh sendiri. Tidak dia sangka sahabatnya itu masih menjadi Hyunjin yang sama.

"Benar kah? Aku kira dia akan melupakan kami karena sudah memiliki keluarga baru. Maaf Seungmin.. aku belum bisa mempercayai mu sepenuhnya untuk saat ini. Jujur saja, merelakan Hyunjin adalah hal tersulit bagi ku. Karena jika aku sedang seperti ini, hanya Hyunjin yang ada di sisi ku untuk menghibur ku." Seungmin pun menganggukkan kepalanya lalu tersenyum tipis.

My Father || HyunSeungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang