28

51 6 0
                                    

"jadi? Masih mau marahan? Ayolah.. kalian jarang seperti ini, tapi? Kenapa tiba-tiba begini coba?" Hyunjin yang kelelahan itu pun harus terus menepuk-nepuk punggung sahabatnya yang sedang bersedih di hadapan sang biang permasalahan ini.

"Han, ayo kembali ke pelukan kakak. Pelukan Hyunjin itu gak enak. Bau ikan kering. Ayo baby.." Lino yang sudah mencoba membujuk Han sejak semalam itu pun terus saja mendapatkan tolakan dari Han.

Kek tangan nya kena tepis saat ingin mencoba menggenggam tangan Han gitu contohnya.

"D-diem!! Kamu udah selingkuh di belakang aku!! Bisa bisanya kamu diem diem ketemuan sama orang yang lebih manis daripada aku!! Aku lumutan nungguin kamu! Tapi, apa yang aku dapatkan?! Hanya alasan belaka! A-ku mau bareng Hyunjin aja pokoknya!!"

Yah, kalau begini bisa repot juga Hyunjin. Kalau dulu sih bisa saja Han bersama nya sementara waktu karena ya panti pak ten tuh gak ketat bet kek rumah mahal nya Seungmin ini!!!

Pokoknya Hyunjin harus mencari cara agar pasangan ini bisa berbaikan dan tidak mengganggu kenyamanan nya Seungmin di masa depan.

"Duh, kak Lino kenapa sih pake acara selingkuh segala. Udah cakepan juga bestie gw! Malah nyari yang Laen! Andai gw lihat lu kek gitu kemaren, udah gw tabok tuh orang yang berani beraninya mau jadi pihak ketiga di hubungan bestie gw!" Hyunjin yang greget itu pun sudah Julid juga ke Lino yang masih kekeuh untuk membujuk kekasihnya.

"Gak gitu, sumpah. Kemarin kakak tidak sengaja bertemu dengan Orang penting. Dia adalah pemilik perusahaan juga kek kakak dan kakak ikut menanam saham pada perusahaan nya. Jadi, tidak mungkin kakak tidak menyapanya terlebih dahulu. Apalagi kakak juga salah karena tidak sengaja menabrak dirinya. Kakak tidak bermaksud untuk membuat cute baby salah paham."

Han yang masih sesenggukan itu termenung terdiam mendengar kan penjelasan dari ayang nya yang sudah dia abaikan sejak kemarin.

Hyunjin juga masih setia memeluk sahabatnya itu. Jeongin pun ikut hadir di sana sebagai saksi dan juga tim netral.

"Han, keknya kak Lino jujur tuh. Lagipula gak ada kok yang suka sama kucing hutan kek kak Lino. Gak mungkin pokoknya kalo tiba-tiba ada orang yang naksir kak Lino. Apalagi orang-orang dah pada tahu kalo kak Lino adalah milik lu seseorang. Orang-orang lebih baik mundur daripada kena cekik lu, Han. Otot lu gak main-main kalo dah ikutan turun tangan. Gw bener kan? Baikan gih Kelen." Bujuk Jeongin pada Han yang masih sandaran di dalam pelukannya pada Hyunjin.

"Gak! Gw tetep belum bisa bersama kak Lino! Gw mau sama Hyunjin!" Hyunjin pun tersenyum masam saat ini. Lirikan matanya itu memberikan code ke Lino yang untungnya langsung ngerti sih.

"Han.. Hyunjin tidak sama lagi seperti dulu. Kehidupannya sudah berbeda saat ini. Dia memiliki keluarga yang belum tentu mau menerima kehadiran kita semua. Terutama Hyunjin juga baru saja diambil oleh orang itu. Kita tidak tahu bagaimana dirinya. Itu juga membuat kakak semakin khawatir jika Han ikut Hyunjin. Dia orang asing bagi kita, Han. Tidak apa jika Han tidak mau melihat kakak, tidak mau bersama kakak, tidak mau berbaikan dengan kakak. Tapi, jangan ikut Hyunjin untuk saat ini. Demi kebaikan Han dan Hyunjin juga. Nanti jika kita sudah mengenal keluarga baru Hyunjin, baru lah kakak memperbolehkan Han untuk bersama Hyunjin."

Han yang sedih karena harus menerima fakta itu pun menatap hyunjin dengan tatapan sedihnya. Ah, Hyunjin jadi kasihan melihatnya.

Haruskah dirinya menelpon Seungmin dan membujuk Seungmin? Demi apapun Han terlihat.. sedikit membutuhkan dirinya.

"Duhh, han pulang aja ke rumah han sendiri atau Han bisa menginap di rumah ku. Kita abaikan dulu kak Chan. Mau kan?" Han menggelengkan kepalanya. Kenapa Han lebih sering ke rumah Lino? Karena orang tua Han sangat tidak peduli terhadap dirinya.

My Father || HyunSeungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang