31 Maret 2023
Entah apa yang terjadi pada Han dan Jeongin, keduanya terlihat tidak seperti biasanya.
Wajah mereka terlihat sangat tidak bersahabat ke Hyunjin. Padahal hyunjin baru saja tiba di universitas ini. Hyunjin menyapa pun, Han dan Jeongin tidak tersenyum sama sekali.
Tentu hyunjin merasa ada yang tidak beres. Dirinya segera duduk di hadapan keduanya lalu memperhatikan kedua sahabatnya.
"Gw ada salah apa sama kalian? Tolong kasih tahu gw. Jangan langsung bombastik side eyes gini. Gw gak akan bisa perbaiki diri kalo kalian langsung marah begini ke gw."
Hanya Jeongin yang melihat ke Hyunjin. Sedangkan Han masih betah mengalihkan pandangannya. Dia sama sekali tidak mau berinteraksi dengan Hyunjin keknya.
"Lu kemarin kemana? Kenapa gak datang? Kita nungguin lu, chat lu, telpon lu, semua gak membuahkan hasil. Lu gak pernah kek gini sebelum nya. Ayah lu itu ngelarang kah?" Jeongin akhirnya berbicara juga dengan Hyunjin.
Seketika Hyunjin menghela nafasnya secara perlahan lalu mengangguk kan kepalanya. Han ikut terkejut juga melihatnya.
"Iya, gw kemarin gak fokus dengan kalian. Hp juga gw abaikan sampe habis batre. Tapi, itu bukan berarti karena dia melarang gw. Bukan kah gw udah bilang sebelumnya? Dia itu lebih muda setahun dari usia gw. Walau dia memiliki perusahaan besar, dia tetap saja seorang anak kecil. Gw gak tahu pesta apa yang dia rayakan di perusahaan nya. Tapi yang pasti adalah kemarin seharian dia akhirnya gak enak badan. Walau suhu tubuhnya normal, tetap saja kepala nya pusing bahkan wajahnya sangat pucat. Gw gak tega ninggalin anak kecil seperti dia. Hingga tanpa gw sadari, Kelen akhirnya terabaikan. Maaf Han, Ayen. Gw gak bermaksud untuk mengabaikan Kelen begitu saja."
Jeongin kini saling pandang dengan Han yang ikut terkejut mendengarnya. Langsung saja Han menginterogasi Hyunjin.
"Jadi kemarin lu ngerawat dia? Kok bisa dia begitu? Dia salah makan di pesta itu atau begimana? Anjir gak habis pikir gw."
Hyunjin segera menggelengkan kepalanya lalu terkekeh sendiri. Tentu Han dan Jeongin tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh Hyunjin sekarang.
"Dia gak keracunan makanan guys. Melainkan karena dirinya minum wine. Makanya malah berakhir begitu. Walau umur nya sama kek Kelen sih tapi kan tetap aja! Dia berbeda dengan Kelen."
Tentu Han sangat terkejut. Ternyata sosok itu sakit hanya karena minum minum?! Yang benar saja?! Padahal Han dan Jeongin pun gak gitu gitu amat. Yaaaa sebotol dua botol masih tahan lah.
Kalo mabuk juga gak sampe mengenaskan begitu lah pokoknya.
"Serius?! Anjirrrrr gw gak sangka kalo kemarin lu kerepotan di sana. Gw kira lu melupakan kami berdua Hyunjin." Hyunjin kini tersenyum dengan tampan nya ketika melihat Jeongin dan Han merasa bersalah.
"Gw serius. Itu sebabnya gw gak bisa bersama kalian. Tapi, sekarang gw bisa kan? Ayok lah kita jajan nanti sore. Gw lagi pengen pulang malem bareng Kelen."
Karena Han dan Jeongin percaya dengan hyunjin ini, apa lagi hyunjin menjanjikan hal yang menyenangkan. Maka, mereka pun akhirnya memaafkan hyunjin dan menerima hyunjin begitu saja tanpa mempedulikan apa yang telah terjadi sebelum nya.
"Oke kalo gitu. Kami maklum kan!! Tapi, pulang nya beneran malam loh hari ini. Gak apa kan?" Tanya Jeongin yang telah sepakat dengan Han hanya dalam sekali tatap tatapan doang itu. Tentu nya hyunjin segera menganggukkan kepalanya dengan senyum khas nya.
"Iya lah, gak apa!! Itu anak pasti ngerti kok! Lagi pula Kelen kan prioritas gw!" Ya, semudah itu mereka bertiga akhirnya berteman kembali. Tapi, berbeda dengan Felix dan Seungmin yang kini sedang bersitegang karena topik pembicaraan mereka yang sedikit berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Father || HyunSeung
JugendliteraturKatanya bumi ini sangat sempit. tapi, bagaimana kalau penyebab nya adalah Sebuah Takdir? seperti seseorang yang mencari cara untuk menepati janji nya dan akhirnya bertemu dengan seseorang yang ternyata berkaitan dengan dirinya? warning : bxb. jika t...