39

37 6 2
                                    

Ceklek

"Hyunjin pulang." Baru juga buka pintu rumah ini, keadaan nya masih gelap gulita. Itu artinya, Seungmin belum pulang.

Hyunjin yang merasa bahwa Seungmin belum pulang pun memutuskan untuk menyusun sepatunya lalu menghidupkan semua lampu yang ada di rumah mewah itu.

Soalnya serem Weh!!

Ctak!!

Di saat lampu terakhir yang Hyunjin hidupkan, Hyunjin merasakan ada dua tangan yang melingkar di tubuhnya dari belakang.

"Seungmin?" Panggil nya hanya untuk memastikan, itu Seungmin bukan?!

Ternyata, iya!! Tapi, si gembul itu hanya diam saja. Tampaknya dia banyak pikiran. Itu sebabnya hadir di sini secara diam dan senyap. Jika biasanya ada bunyi nya, kini gak Ada.

Hal itu lah yang membuat Hyunjin khawatir!! Seungmin gak seperti biasanya!!!

"Seungmin, ada apa? Terluka lagi? Jatuh lagi?" Hyunjin mulai panik saat anak itu sangat pucat dan berkeringat dingin. Entah apa yang dia pikirkan, ini tidak baik bagi kesehatan nya sendiri!!

Langsung saja Hyunjin melepaskan pelukannya Seungmin lalu menarik tangan mungilnya itu untuk pergi ke kamarnya Seungmin.

Di situ lah Hyunjin memangku nya dan memeluknya dengan erat.

"Hyunjin.. dia datang lagi." Katanya yang mulai nyaman di pangkuannya Hyunjin.

Saat itu juga hyunjin mulai merapikan rambut yang berantakan itu.

"Siapa? Ada yang mengganggu Seungmin tadi? Katakan saja pada ku, jangan dipendam sendiri. Nanti.. nanti seungmin sakit." Tangan besar itu memegang kedua pipi yang mulai basah. Makin lama, Seungmin nya terisak begitu saja.

Entah ada apa, terdengar sangat pilu dan seakan-akan memiliki kisah yang begitu kelam. Hyunjin yang sebenarnya terlalu peka ini semakin tidak tega mendengar nya.

"Tidak apa-apa, keluarkan saja semuanya. Jangan dipendam sendiri."

Entah bagaimana selama ini Hyunjin dan Jeongin menghadapi kekasihnya, Lino tidak mengerti. Dirinya sedikit kesulitan untuk membuat Han sedikit tenang.

Sejak pulang tadi, dia terus diam dan menangis sendiri. Sebenarnya ada apa? Apa dia bertengkar lagi dengan Hyunjin? Atau mungkin Jeongin?

Pokoknya kamar Lino sudah berantakan sekarang.

"Han, kamu kenapa? Kakak melakukan kesalahan apa lagi kali ini?" Tapi, yang di ajak berbicara hanya sibuk merobek beberapa berkas dari dalam tas nya lalu melemparnya ke lantai dengan penuh emosi.

Itu terus saja terjadi bahkan ketika malam semakin larut. Yang dilakukan Lino hanya memeluknya dari belakang dan membiarkan tupai nya menangis.

Di bujuk dengan es krim, gak mempan.
Di bujuk dengan makanan juga gak mempan.

Lino bingung. Tapi, Lino juga tidak bisa berbuat banyak.

Bahkan tanpa Lino sadari, berkas yang Han hancurkan tadi adalah informasi mengenai tentang keluarga baru nya Hyunjin.

"K-kim.. Seungmin."

Puk puk puk

Punggung gembul itu terus di tepuk tepuk secara perlahan oleh Hyunjin yang akhirnya lega karena Seungmin sudah tenang bersama satu gelas susu di tangan mungilnya.

"Mau makan apa? Mau beli atau hyunjin yang masak?" Tanya Hyunjin secara perlahan dengan Seungmin yang menggelengkan kepalanya.

Mata bulat yang masih sedikit berair itu semakin berkilau, hyunjin akui bahwa mata Seungmin memang begitu indah. Bahkan walau di tatap terus menerus pun, rasanya bosan tidak akan pernah hadir.

My Father || HyunSeungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang